Memasuki kuartal ke-2 tahun ini, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) menghelat APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) 2013. Ke-157 kabupaten yang turut berpameran membuktikan bahwa daerah punya potensi ekonomi, energi, dan pariwisata yang layak diperlihatkan dan dipromosikan.

Isran Noor, Ketua Umum APKASI (berbatik abu-abu, berkacamata)

“Sayangnya sampai ini, potensi tersebut belum dimanfaatkan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan kabupaten,” kata Isran Noor, Ketua Umum APKASI, prihatin (15/5). Menurutnya, pembangunan infrastruktur terbatas di DKI Jakarta hingga kini. Semestinya infrastruktur sudah terkoneksi dari pusat ke daerah agar pembangunan mencapai kabupaten.

Memangnya apa yang jadi kendala? “Terutama, regulasi belum memberi peluang bagi kabupaten untuk menjalin kerja sama dengan luar negeri,” jelas Isran yang memerintah sebagai Bupati Kutai Timur dalam periode 2011-2016. Jelas saja, ia ingin AITIS 2013 menggugah kebijakan pemerintah di tingkat daerah.

“Salah satu yang ingin dikembangkan APKASI adalah sengon yang merupakan potensi ekonomi dari daerah,” ungkap Isran. Seperti diketahui, komoditas kayu sengon sudah gencar dikembangkan sejak 2005 oleh Bando Amin C. Kader, Bupati Kepahiang sekaligus salah seorang pejabat APKASI.

Bukan hanya itu. Bertepatan dengan AITIS 2013, APKASI meresmikan program kerja sama dengan 8 pihak pelaku usaha dan pemangku kepentingan bisnis, di antaranya Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jawa Pos Multimedia Corporation, dan Forum of Small Medium Entreprise Africa ASEAN. Empat dari 8 pihak tersebut merupakan badan usaha dan asosiasi mancanegara. Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan oleh 16 duta besar negara sahabat yang hadir pada pembukaan AITIS 2013.

Usai penandatanganan nota kesepahaman, Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, menghimbau kabupaten agar memanfaatkan momen AITIS 2013 untuk membuat kesepakatan bisnis. “Saya selalu siap mendorong, apa pun yang dibutuhkan dalam regulasi dan kebijakan fiskal,” janjinya saat membuka event yang berlangsung hingga 17 Mei 2013 tersebut. (EVA)