Management

Komoditas Emas Masih Jadi Motor Penggerak Kinerja Antam

Komoditas Emas Masih Jadi Motor Penggerak Kinerja Antam

Komoditas emas hingga saat ini masih menjadi motor penggerak kinerja keuangan PT Antam Tbk (Persero). Nilai penjualan Antam pada semester I-2016 (unaudited) mencapai Rp 4,18 triliun dengan 67,87% di antaranya atau setara Rp 2,84 triliun berasal dari penjualan emas. Saat ini, Antam menjual emas ke buyer di luar negeri, di antaranya Singapura, Hong Kong, India, dan Timur Tengah.

Vice President Marketing Sales and Operation Support Logam Mulia Antam, Muhidin menuturkan, untuk komoditas emas, Antam hingga kini memang belum memiliki pesaing di dalam negeri. Artinya, Antam bersaing bukan head to head dengan perusahaan lain tapi bersaing dengan harga pasar. Ada beberapa pabrik pemurnian emas milik perusahaan lain namun skalanya masih kecil.

antam

“Antam memiliki keunggulan, yaitu mampu melakukan pemurnian emas 94 kali atau sampai kemurnian tinggi dan tersertifikasi. Di Asia Tenggara, nilai produk kami masuk lima besar dan secara global posisi kami di nomor 16. Emas juga berkontribusi paling besar ke kinerja Antam,” kata dia.

Menurut dia, pada semester I-2016, Antam mencatatkan total produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.015 kilogram (kg). Penjualan emas pada periode yang sama sebesar 5.392 kg. Untuk meningkatkan jangkauan pasar ekspor emas serta pendapatan perusahaan, Antam memanfaatkan skema Free Trade Agreement (FTA) yang dimiliki Asean dengan negara-negara Asia Timur. Selain itu mengembangkan produk perhiasaan yang dipadukan dengan produk emas batangan motif batik.

“Saat ini, penjualan emas Antam dengan pasar Singapura, Hong Kong, India, dan Timur Tengah. India merupakan negara dengan konsumsi besar yaitu kebutuhan mereka 800 ton per tahun, sama dengan China. Untuk emas yang diekspor ke Singapura dan Hong Kong dalam bentuk batangan, sedangkan ke India untuk perhiasan. Logam mulia segmen kami adalah business to customer (B2C) dan business to business (B2B) dengan persentase fifty fifty,” ujar dia.

Dia mengatakan, ketika penjualan feronikel menurun, Antam beruntung karena masih memiliki komoditas emas. Karena itulah, Antam menggencarkan penjualan logam mulia karena harganya yang stabil. “Kami melakukan korespondensi hampir setiap hari dengan buyer. Lalu ada pertemuan minimal dua kali dalam setahun baik yang reguler maupun insidentil. Dari divisi logam mulia juga melakukan tatap muka, verbal, maupun korespondensi. Kami mengelola ini secara baik dan rutin,” jelas dia.

VP Sales and Marketing Feronikel & Alumina Product Antam, Apriliandi menjelaskan, untuk penjualan emas khususnya logam mulai tahun depan akan fokus pada pasar Asia, terutama Malaysia dan Singapura. “Kami akan kembangkan pasar untuk logam mulia. Meski kami juga melakukan ekspansi di feronikel, tapi sejauh ini emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan kami,” ujar dia. (Reportase: Tiffany Diahnisa)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved