Management Strategy

Motor Matik Populer, AHM Bidik Anak Muda

Motor Matik Populer, AHM Bidik Anak Muda

Margono Tanuwijaya memulai karier di Astra dengan bergabung di Astra Credit Company setelah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Biologi Universitas Sudirman tahun 1980. Selain itu, ia pernah bergabung di Honda Sales Operation dan kini memperkuat Astra Honda Motor.

Setelah ditunjuk menjadi Direktur Pemasaran di Astra Honda Motor (AHM) 2012 lalu, Margono banyak menargetkan perkembangan bagi AHM. Sebagai ‘juru masak’ AHM, dia secara aktif mengikuti tren otomotif, terutama sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Contohnya saat ini, melihat semakin banyaknya populasi pengguna Honda yang merupakan generasi muda di bawah 30 tahun, AHM meluncurkan New Honda Beat pop dengan desain yang unik.

Bicara mengenai bisnis 2016 nanti, pria asal Ponorogo ini merasakan sinyal postif yang nantinya akan berpengaruh terhadap penjualan Honda. Optimisme tersebut disebabkan oleh adanya harapan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa paket, yang akan berdampak secara tidak langsung kepada daya beli masyarakat dan industri otomotif ke depannya. Betikut kutipan wawancara dengan Margono:

direktur-pemasaran-ahm-margono-tanuwijaya-201506261031008669

Menyikapi harga minyak bumi yang mengalami penurunan, apakah akan ada pengaruhnya terhadap Honda?

Harga minyak bumi/ bensin naik berpengaruh pada harga transportasi, karena kadang kadeng begini, harga bensin naik, harga transportasi ikut naik. Tapi ketika harga bensin turun, harga transportasi tidak selalu ikut turun. Itulah sebabnya kenapa kalau garga bensin naik harga produksi sepeda motor ikut naik. Membuat daya beli ikut terkoreksi karena harga pokok produksi naik. Tapi tentu saja perlu dikoreksi lagi, karena harga pokok tidak semata mata jatuh pada transportasi saja. Tapi bisa ke supply dan demandnya. Contoh, ketika manufaktur butuh bahan baku dengan jumlah tinggi, namun karena cuaca produksinya sedikit, itu tentunya akan mempengaruhi.

Dari sisi produksi, langkah apa saja yang akan dilakukan oleh Honda mengingat tahun kemarin pasar otomotif sedang turun?

Kami melakukan distribusi dan produksi sesuai dengan kebutuhan pasar karena kami selalu menjaga jangan sampai over supply, atau short supply. Jadi kalau memang pasarnya seperti apa, kami sesuaikan. Apalagi kalau kondisinya seperti ini, stagnan. Kalau kebutuhan 69% ya kami produksi sejumlah itu juga.

Secara proporsi, bagaimana perkembangan tren sepeda motor saat ini?

Yang terbesar tentu saja matik ada sekitar 75% dari total penjualan keseluruhan sepeda motor. Selanjutnya motor sport dengan jumlah sekitar 13-14 %. Sisanya bebek sekitar 11% an. Kalau kemungkinan motor sport akan menggeser skuter matik saya rasa tergantung pada daya beli masyarakat nantinya dan kalaupun terjadi entah kapan nanti, karena faktor yang menunda pembelian motor sport kan harganya cenderung mahal ya.

Selain itu, motor gede kalau mau beli akan berpikir dulu, apakah mereka akan terpenuhi kebutuhan transportasi utamanya. Jadi saya rasa masih panjang lah kalau mau digeser trennya.

Apa yang membuat AHM terus mengeluarkan model terbaru?

Kami melakukan refreshment seperti ini karena tergantung dengan kemauan dan tren yang ada di pelanggan. Karena kalau kami tidak melakukan refreshment, maka pelanggan akan bosan. Bukan untuk ambil segmen baru. Penjualan kami targetkan untuk model yang baru diluncurkan ini nanti sekitar 25 hingga 30 ribuan unit perbualan, secara bertahap. Kalau dulu kan sekitar 18 ribu saja.

Apa faktor signifikan yang mendorong penjulan Honda?

Yang pertama adalah adanya kenaikan daya beli. Tentu saja itu akan sangat mempengaruhi. Kedua adalah confidence level konsumen. Ada konsumen yang merasa ekonomi lagi sulit, maka dia akan menahan dulu untuk melakukan spend. Jadi yang pertama, harus membuat situasi lebih baik dan dirasa masyarakat.

Untuk membuat confidence naik bisa secara bertahap, seperti harga harga turun, lalu perusahaan naik omsetnya sehingga karyawan nanti akan lebih leluasa dalam berbelanja. Sebaliknya, orang ketika khawatir, confidence level turun. tergantung mindset. Pemerintah sudah bagus mendirong melalui kebijakan. Jadi ada sedikit harapan.

Melihat adanya kebijakan pemerintah, apakah ada dampaknya ke penjualan Honda?

Pengaruh langsung tidak. Karena sebenarnya pengaruhnya ke industri. Itu diharapkan efek lanjutannya karena kebijakan yang direct ke konsumen tidak ada. Nah, kalau itu berjalan dengan baik, maka dampaknya bisa dirasakan oleh konsumen.

Menghadapi bisnis di tahun 2016, apa tantangan yang akan dihadapi?

Tantangannya adalah, kita masih belum tahu range kurs US$ tahun ini sampai berapa. Belum lagi harga komoditi. Juga, kondisi perekonomian negara lain seperti China yang akan berpengaruh. Jadi bagi kami, memang lebih mengikuti hal tersebut.

Bagaimana strategi Anda mengantisipasi hal tersebut?

Yang perlu dilakukan dalam situasi apapun harus bisa menjamin produk yang kami keluarkan. Yang kami berikan harus benar benar memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga bisa seperti kienrja tahun lalu, pasar turun 18% kami hanya turun 12%.

Kedua, kami punya kapasitas produksi dan investasi yang tetap jalan dan tidak pending meskipun situasi pasar turun. Kami punya kapasitas produksi hingga 5,8 juta. Padahal market bisa di bawah 5 juta. Kami juga tidak pernah PHK karyawan. Yang kami lakukan adalah efisiensi jam kerja. Jadi kalau tiba tiba market membaik dengan mudah kami adjust. Ternyata kan memang sangat membaik pasarnya.

Apa harapan Anda untuk AHM di tahun 2016 ini?

Harapan ke depan, kondisi perekonomian bisa segera pulih, dan market kembali lagi. Karena sebenarnya demand itu ada. Namun di tahun 2015 kan terjadi penurunan daya beli. Ketika itu pulih ya tentu akan lebih baik. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved