Management

MRT Jakarta Cari 570 Karyawan Baru

MRT Jakarta Cari 570 Karyawan Baru

PT MRT Jakarta membutuhkan lebih dari 500 orang karyawan baru untuk pengoperasian dan pemeliharaan 16 rangkaian kereta. Saat ini, jumlah karyawan MRT Jakarta sekitar 130 orang. Angka ini akan bertambah menjadi 700 orang pada 2019 mendatang. Sumber daya manusia yang dibutuhkan pun harus andal karena akan mengelola kereta api yang juga berstandar internasional. Perseroan menggandeng institusi andal dalam rekrutmen karyawan.

“Ada training di dalam dan luar negeri. Ada juga program magang untuk mengoperasionalkan kereta. Sehingga, Maret 2019, mereka sudah siap bekerja. Kereta tahap I akan didatangkan 2018. Lalu, akhir Juni 2018, kami mulai menjalankan program magang untuk mengemudikan kereta tak berpenumpang atau simulasi (trail run),” kata William P. Sabandar, Presiden Direktur MRT Jakarta.

MRT Jakarta (Doc.PT MRT)

Hingga akhir 2016, proyek secara keseluruhan telah rampung 62,22 persen (elevated section 44,90 persen sedangkan underground section 79,70 persen). Total, ada 8 paket pekerjaan, yaitu paket 1-3 adalah mulai dari depo Lebak Bulus hingga Sisingamangraja (jalur layang atau elevated lane), paket 4-6 adalah jalur underground (Senayan-Bundaran HI), Paket 7 adalah pemasangan rel dan paket 8 adalah menjalankan kereta atau pengoperasian.

“Fase I ini adalah koridor selatan ke utara yaitu Lebak Bulus hingga Bundaran HI sebanyak 13 stasiun (7 stasiun elevated lane dan 6 stasiun bawah tanah). Untuk elevated lane kami bangun sepanjang 10 km mulai dari Depo Lebak Bulus hingga Stasiun Sisingamangaraja, sedangkan untuk stasiun bawah tanah sepanjang 6 km dari Stasiun Senayan hingga Bundaran HI,” ujar dia.

Menurut dia, penumpang tidak perlu menunggu kereta dalam jangka waktu yang lama, karena kereta akan tersedia setiap 5 menit sekali, yang beroperasi sejak jam 5 pagi sampai 12 malam. Kami memastikan waktu tempuh dari Lebak Bulus ke HI adalah 30 menit. Kehadiran MRT diharapkan bisa menambah yakin masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum.

William menjelaskan, pihaknya ingin mengembangkan konsep integrasi trayek. Misalnya, penumpang dari Bintaro menaiki bus Transjakarta menuju Lebak Bulus, kemudian melanjutkan perjalanan dengan MRT. Manajemen tengah membicarakan rencana tersebut dengan manajemen Transjakarta. Setelah integrasi trayek kemudian dilanjutkan dengan integrasi tiket.

“Kami menjamin MRT dari Lebak Bulus ke HI bisa 30 menit. Karena kereta akan ada 5 menit sekali. Kami buat double track. Untuk itu TJ juga jangan sampai telat. Kami menargetkan bisa mengangkut 200.000 penumpang setiap harinya dengan 16 rangkaian kereta, dua diantaranya cadangan. Rencananya, MRT rampung Februari 2019 dan beroperasi Maret 2019,” kata dia.

(Reportase: Tiffany Diahnisa)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved