Management Strategy

Pelemahan Rupiah Pangkas Laba Jababeka

Pelemahan Rupiah Pangkas Laba Jababeka

PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,475 triliun pada semester pertama 2015, naik 2% dari periode yang sama tahun 2014. Penjualan pada kuartal II tumbuh lebih dari 12% dibanding kuartal I-2015 seiring kenaikan penjualan pada segmen lahan matang, yang tumbuh sebesar 34% kuartal-per-kuartal. Demikian keterangan resmi perseroan.

Pendapatan berulang/recurring revenue dari jasa layanan yang berhubungan dengan infrastruktur (pembangkit listrik, air, dan dry port) memberi kontribusi sebesar 62% dari total penjualan dan pendapatan semester I-2015, dibandingkan tahun lalu sebesar 53%.

Kenaikan kontribusi dari pendapatan berulang menjadi alasan utama turun marjin laba kotor perusahaan dari 49% pada semester pertama 2014 menjadi 42% pada 2015. Marjin laba kotor pada kuartal kedua 2015 sebesar 43% lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2015 sebesar 40% seiring naiknya kontribusi penjualan lahan matang.

jababeka

Pendapatan infrastruktur walau memberikan pendapatan yang stabil dan terprediksi namun memiliki marjin laba kotor yang lebih kecil dibandingkan dengan bisnis properti. Laba bersih tercatat Rp 249 miliar pada 30 Juni 2015, turun drastis dibanding tahun lalu sebesar Rp 419 miliar.

Anjloknya laba disebabkan penurunan laba kotor sebesar Rp 90 miliar. Pelemahan Rupiah mengakibatkan laba bersih Perseroan turun tajam. Pada semester I-2014, tercatat laba dari selisih kurs mencapai Rp 40 miliar, sedangkan pada semester I-2015 mengalami rugi dari selisih kurs hingga Rp 15 miliar.

Total utang KIJA mencapai Rp 3,9 triliun, termasuk dari sejumlah saldo senior notes 2012 setara dengan Rp 538 miliar per Juni 2015 yang kemudian sudah dilunasi seluruhnya pada 26 Juli 2015. Sumber dana tersebut berasal dari penerbitan tambahan pada senior notes 2014 sebesar US$ 70 juta yang di terbitkan pada Mei 2015.

PT Jababeka Tbk adalah pelopor pengembang kawasan industri terpadu di Cikarang yang mengembangkan kota industri ramah lingkungan dan terlengkap di Indonesia. Luas kota Jababeka adalah 5600 hektar yang dihuni oleh lebih dari 1700 perusahaan multinasional dari 30 negara dengan jumlah pekerja lebih mencapai 1 juta orang, yang dilengkapi dengan pusat pendidikan seperti President University, 1500 hektar tempat hunian, komersial, golf, medical city, botanical garden, dan fasilitas pendukung lainnya.

PT Jababeka Tbk merupakan satu-satunya kawasan industri terpadu yang memiliki anak usaha yang bergerak di bidang energi yaitu PT Bekasi Power dan dry port pertama di Indonesia. Pada tahun 2011 dengan memadukan potensi daerah dan pengalaman Jababeka sebagai pengembang kota, Jababeka mengakuisisi Tanjung Lesung menjadi wilayah pengembangan dalam bidang pariwisata.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved