Jakarta, dengan lebih dari 20 juta orang penduduk, membuatnya menjadi salah satu dari lima kota di dunia yang berpenduduk paling padat, berada di ambang tenggelam. Secara geografis, Jakarta berada di delta 13 sungai yang 40% dari tanahnya berada di bawah permukaan laut. Itulah mengapa Jakarta sangat mudah terkena banjir. Diperkirakan sepertiga dari kota Jakarta akan terendam dalam air di kurun waktu 20 – 30 tahun ke depan.

Seawall Pluit North Jakarta

Di beberapa wilayah Jakarta tenggelam pada tingkat mengkhawatirkan yaitu 10 – 20 cm per tahun yang disebabkan oleh penurunan tanah. Peningkatan populasi dan penyedotan air bawah tanah yang dalam merupakan bagian besar dari masalah tersebut. Di dalam menghadapi curah hujan tinggi banjir yang membawa malapetaka adalah situasi yang akan segera terjadi di Jakarta. Namun tingginya air sungai dikarenakan air yang turun dari pegunungan dan menjadi banjir merupakan akibat dari sumbatan dan polusi pada jalan air.

Pada saat ini, Jakarta bergantung pada tembok laut berusia 40 tahun, di mana seharusnya berfungsi untuk menjaga laut Jawa meluap ke ibukota Indonesia ini. Tembok laut ini membentang sejauh 30 kilometer dan tenggelam di tingkat yang mengkhawatirkan. Tinggi dari tembok laut yang ada sekarang pernah ditingkatkan pada tahun 2008.

Namun karena strukturnya yang terus tergerus ombak, akhirnya hanya dapat memberikan sedikit perlindungan terhadap semburan gelombang besar lainnya, atau bahkan semburan ombak yang tidak terlalu besar pun, keduanya karena laut naik dan karena tembok itu sendiri tenggelam ke dalam endapan tanah lunak yang ditinggalkan setelah surut. Topik ini telah dipresentasikan selama lebih dari 20 tahun. Urgensi untuk sadar dan terinformasikan tentang lingkungan dan situasi Jakarta terkini menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Melihat kondisi tersebut, Facebook mengadakan kampanye yang bertema Utarakan Jakarta, `People Behind the Seawall`, yang diinisiasikan oleh Cynthia Boll Photography dari Belanda bekerja sama dengan penggiat media sosial, desainer web, editor video dan para jurnalis dari Jakarta.

Utarakan Jakarta, `People Behind the Seawall` merupakan kampanye Facebook untuk mengangkat kesadaran mengenai tenggelamnya Jakarta karena penurunan tanah dan kondisi tembok laut yang rentan dalam melindungi Jakarta dari naiknya permukaan laut.

Kampanye media sosial proyek ini akan dimulai pada 1 Oktober untuk periode selama 12 minggu. Kampanye tersebut merupakan usaha yang unik untuk menunjukkan kepada para pengguna aktif FB mengenai kehidupan sehari-hari yang diinspirasi oleh cerita empat warga di Jakarta Utara, seperti bagaimana mereka sedang berjuang menghadapi banjir, rumah tenggelam dan pergi ke sekolah saat banjir melanda.

Para ahli akan memberikan opini mereka mengenai penyebab, solusi-solusi dan apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan atau menanggulangi banjir. Selain itu, warga Jakarta akan diundang untuk membagikan pengalaman, memberikan berbagai komentar, berpartisipasi dalam polling dan bertindak.(EVA)