Management

Rumah Zakat Kelola ZIS Rp 225 Miliar

Rumah Zakat Kelola ZIS Rp 225 Miliar

Penerimaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh serta dana kemanusiaan di Rumah Zakat mencapai Rp 225 miliar sepanjang 2016 lalu. Adapun, penerima manfaat program mencapai lebih dari Rp 1,4 juta orang. Demikian dikatakan CEO Rumah Zakat, Nur Efendi.

Untuk membantu mengurangi angka kemiskinan, lanjut dia, Rumah Zakat membangun 1080 desa berdaya yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sampai akhir 2016, sebanyak 800 desa berdaya telah berdiri di 129 kota dan kabupaten di Indonesia. Tahun 2017 ini tambahan 280 desa berdaya ditargetkan akan terbangun sebagai wilayah implementasi program pemberdayaan.

CEO Rumah Zakat, Nur Efendi (kiri) bersama tim.

“Desa Berdaya adalah program Rumah Zakat dimana kami melakukan intervensi kepada masyarakat di sebuah wilayah melalui program-program pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan sesuai dengan potensinya masing-masing,” kata Efendi.

Desa Berdaya dibentuk untuk menciptakan perbaikan secara terukur berdasarkan permasalahan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah. Dibutuhkan sinergi dari berbagai elemen masyarakat agar program Desa Berdaya bisa memberikan manfaat berkelanjutan.

“Rumah Zakat bekerjasama dengan komunitas dan aparat pemerintahan di setiap wilayah Desa Berdaya. Tujuannya agar pemberdayaan masyarakat dengan partisipasi aktif warga bisa terwujud lebih cepat dan berkesinambungan,” tutur dia.

Rumah Zakat berupaya menggelar program pemberdayaan yang selaras dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB. Ada sekitar 2.074 penerima manfaat program ekonomi yang berhasil mendapatkan kenaikan penghasilan rumah tangganya.

“Mudah-mudahan di tahun 2017, kontribusi yang dapat Rumah Zakat berikan dalam mengelola dana kemanusiaan untuk mengurangi angka kemiskinan bisa meningkat,” ujar Chief Program Officer Rumah Zakat, Noor Yahya.

Hingga akhir 2016, telah berdiri 17 Sekolah Juara, tiga Mobil Juara, empat PAUD Juara, sembilan Klinik Pratama RBG, 51 ambulance gratis, dan 20 Mobil Klinik. Hadirnya beragam fasilitas penunjang kesehatan dan pendidikan tersebut dapat menjadi elemen pendukung demi terwujudya pemberdayaan di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved