Management Strategy

Sarasehan Adiwiyata Nasional 2014 dan Peringatan Hari Cinta Puspa Dan Satwa Nasional (HCPSN) 2014

Sarasehan Adiwiyata Nasional 2014 dan Peringatan Hari Cinta Puspa Dan Satwa Nasional (HCPSN) 2014

Sejak tahun 1996 pendidikan lingkungan hidup di Indonesia dimulai dan ditandai dengan kerja sama antara kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui MoU yang diperbaharui tiga kali dan berakhir pada 2010. Saat itu pemerintah mengembangkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan atau program Adiwiyata yang bertujuan untuk mewujudkan generasi perduli lingkungan.

Foto KLHK-Penyerahan Adiwiyata kpd Kepala

ket foto : penyerahan anugerah Adiwiyata kepada kepala sekolah

Program ini ditujukan kepada sekolah-sekolah setingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan sekolah-sekolah lain yang setingkat dengan sekolah-sekolah tersebut.

Program ini menargetkan 10% atau 25.825 dari semua sekolah yang ada di Indonesia. Sekolah yang dianugerahi Adiwiyata dilihat dari empat hal yaitu, kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.

Program Adiwiyata sendiri dilakukan bertahap dimulai dari tingkat kabupaten atau kota lalu tingkat provinsi, nasional, dan Adiwiyata Mandiri. Sekolah yang diusulkan ke tingkat provinsi dapat maju ke tingkat nasional, sementara Adiwiyata Mandiri merupakan sekolah Adiwiyata Nasional yang telah berhasil membina 10 sekolah dengan kualifikasi Sekolah Adiwiyata kabupaten atau kota.

Hingga saat ini aada 6.400 sekolah yang telah mengikuti program Adiwiyata dan 1.161 yang mampu mencapai kriteria Adiwiyata Nasional. Ada 290 sekolah yang telah mencapai kriteria Adiwiyata Mandiri yang dua diantaranya telah mampu mendapatkan Eco School Award pada tingkat ASEAN. Kedua sekolah tersebut antara lain SD Tunjung Sekar Malang dan SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Apreasiasi dunia pendidikan di Indonesia cukup antusias dengan adanya program Adiwiyata, pada tahun 2014 ada sekitar 760 sekolah yang diusulkan dari 33 Provinsi. Ssekolah-sekolah tersebut nantinya akan dievaluasi dan diverifikasi lapangan. Dari 760 sekolah tersebut ada 498 sekolah yang dianugerahi Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 dari 30 provinsi.

Kegiatan penganugerahaan ini juga juga dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2014 dengan tema “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr.Ir. Siti Nurbaya , peringatan ini perlu terus dilakukan sebagai upaya perlindungan puspa dan satwa Indonesia terutama di pesisir dan laut.

Sebagai negara maritim, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang patut menjadi sumber ketahanan pangan.

Ikon satwa yang dipilih pun jatuh kepada Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan ikon untuk Puspa dipilih Taka (Tacca leontopetaloides). Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia untuk menjaga flora dan fauna dari kepunahan, terutama di habitat aslinya. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014 juga diberikan kepada 6 orang penerima penghargaan Kalpataru yang sangat konsisten selama sedikitnya lima tahun dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah derah kabupaten yang melakukan berbagai upaya untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam hayati juga penanganan perubahan iklim melalui Program Menuju Indonesia Hijau atau MIH dan Program Kampung Iklim atau PROKLIM turut diberikan apresiasi.

Program MIH merupakan salah satu upaya pengawasan dan mendorong kinerja pemerintah kabupaten dalam mempertahankan dan meningkatkan tutupan vegetasi. Program PROKLIM memiliki tujuan untuk menggerakan kelompok masyarakat di desa atau dusun agar melakukan inisisatif lokal khususnya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi masalah perubahan iklim.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved