Management

Skytrain Bandara Soetta, Pertaruhan Terbesar AP II

Skytrain Bandara Soetta, Pertaruhan Terbesar AP II

Lalu-lintas penumpang di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II telah menembus 95 juta orang sepanjang 2016 lalu. Tahun ini, angkanya diperkirakan naik sekitar 11% menjadi 103,34 juta penumpang.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, jumlah penumpang terus meningkat seiring kebijakan pemerintah mendorong sektor pariwisata sebagai andalan pertumbuhan eknomi. Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara tak kurang dari 15 juta orang pada tahun ini.

“Spending masyarakat dalam bertransportasi juga mulai bergeser ke transportasi udara. Untuk itulah dibutuhkan infrastruktur bandara yang lebih beradab dan mengutamakan kenyamanan,” kata dia.

Kereta tanpa pengemudi (Skytrain) di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Angkasa Pura II)

Angkasa Pura II mengelola 13 bandara, dengan 10 bandara diantaranya merupakan bandara internasional. Atas permintaan Kementerian Pariwisata serta arahan dari Kementerian Perhubungan, tiga bandara lainnya, yakni Silangit, Pangkal Pinang, dan Jambi diminta untuk juga melayani penerbangan internasional.

“Jadi, perlu ada konsep yang saling terintegrasi. Modal transportasi tidak lagi berdiri sendiri, tetapi saling terintegrasi. Inilah kenapa pada 2017 ini, AP II menghadirkan konsep Smart Connected Airport, yakni Skytrain,” kata dia.

Tidak lama lagi, lanjut dia, kereta tanpa pengemudi (Automated People Mover System-APMS) akan beroperasi. Sehingga, memudahkan perpindahan penumpang antarterminal dua dan tiga. Nilai kontraknya sekitar Rp 531 miliar untuk pengadaan set kereta dan teknologi persinyalan. Perseroan menggandeng PT LEN Industri (Persero) dan Woojin asal Korea Selatan.

“Pada awal Juli 2017, proyek kereta bandara PT KAI (Persero) juga akan selesai. Proyek Skytrain adalah pilot project untuk penerapan serupa di bandara lainnya,” kata dia.

Menurut dia, AP II juga akan mulai membangun runway 3 Bandara Soekarno-Hatta termasuk pengembangan bandara-bandara dengan terminal baru pada tahun ini. Setidaknya, ada 5 terminal baru di tahun ini. Terminal baru yang sudah beroperasi 6 Januari lalu adalah terminal Internasional Bandara Husein Sastranegara, Bandung dengan total luas terminal 6297,56 m2 dan mampu menampung kapasitas 1 juta penumpang per tahun.

“Total investasi yang dikeluarkan Angkasa Pura II untuk pembangunan terminal baru dan fasilitas di Bandara Internasional Husein Sastranegara adalah Rp 177 miliar yang berasal dari kas internal perusahaan,” kata dia.

Lalu, terminal baru Bandara Depati Amir Pangkalpinang yang resmi beroperasi pada 11 Januari lalu dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun dan melayani penerbangan internasional. Selain itu, terminal baru Bandara Silangit Tapanuli Utara dan Bandara Supadio di Pontianak, serta Terminal 3 khusus penerbangan internasional Bandara Soetta yang rencananya beroperasi penuh Juli 2017.

“CAGR operasi bandara dalam lima tahun terakhir sebesar 5,7-6%, saat ini kami yakin bisa naik jadi 7-8%. Ini melihat 2015-2016, traffic penumpang tumbuh hampir 13%, lalu kenaikan aircraft movement dari 684 ribu menjadi 772 ribu sepanjang 2016 di 13 bandara. lalu-lintas penumpang hingga 2026 mendatang mendekati 200 juta,” kata dia. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)++++++++++


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved