Marketing Strategy

Barang Hilang di Bagasi Pesawat: Dari Ponsel Sampai Batu Akik

Oleh Admin
Barang Hilang di Bagasi Pesawat: Dari Ponsel Sampai Batu Akik

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah mengaku anggota perusahaan jasa sering kehilangan barang yang dikirimkan melalui jasa pengiriman pesawat terbang. Rata-rata kehilangan dialami oleh sejumlah perusahaan besar yang rata-rata mengirimkan barang hingga 9 ton per hari.

“Yang hilang barang elektronik dan barang berharga yang dikirimkan lewat jasa pengiriman,” kata Ketua Asperindo Jawa Tengah, Tony Winarno, Rabu, 6 Januari 2016.

Tony menyatakan kehilangan barang pengiriman sudah terjadi lama sebelum ramai “tikus bandara” diberitakan. Tercatat saat ini sudah ada dua perusahaan yang menjadi anggota asosiasinya mengadu.

Selain barang elektronik, seperti telepon genggam, juga batu saat sedang marak batu akik,” ujar Tony.

Bandar Udara Internasional Juanda (Foto: AP!)

Bandar Udara Internasional Juanda (Foto: AP I)

Tony mencurigai, barang pengiriman diambil saat kegiatan bongkar atau muat di kompartemen pesawat. Keyakinan itu berdasarkan analisis Asperindo yang memastikan di kompartemen pesawat tepatnya di bagasi tak ada kamera pengawas atau CCTV.

Menurut Tony, kondisi di kabin barang pesawat itu berbeda dengan di lini 1 dan 2 di Bandara yang dilengkapi oleh kamera pengawas. Tak adanya kamera pengawasan di wilayah bongkar muat bagasi itu memungkinkan barang pengiriman diambil.

Asperindo mendukung langkah kepolisian mengusut sindikat pencurian barang pengiriman lewat pesawat udara itu. Bahkan dalam beberapa hari ini dua perusahaan anggota asosiasinya siap memberikan kesaksian terkait kehilangan barang yang dikirim lewat sejumlah maskapai penerbangan.

“Kami merekomendasikan agar aparat kepolisian tak hanya mengusut barang penumpang, namun juga barang pengiriman dari jasa yang kami kelola,” kata Tony.

Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani, Anom Fitrianggono, menyatakan kasus pencurian barang di bagasi pesawat seperti yang selama ini diberitakan secara hukum lokasi kejadian berada di area bandara.

“Seandainya ada di make up bagasi area bandara kami bisa memantau dari CCTV, tapi kalau di kompartemen bagasi pesawat tangung jawab maskapai,” kata Anom.

Anom menyatakan, PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang telah mengetatkan keamanan di area bagasi dengan CCTV. “Di wilayah itu saya yakin minim terjadi pencurian, kalau di kabin bagasi pesawat kami tak bisa berbuat banyak karena wilayah maskapai,” Anom menjelaskan.

Meski ia mengakui di wilayah rawan itu ada petugas keamanan maskapai dan supervisor, namun di area apron tak menyediakan tenaga keamanan yang banyak karena memang tak boleh banyak personel di sana.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved