Marketing

Pemasaran Ala Calvin Melejitkan Pengguna PicMix

Pemasaran Ala Calvin Melejitkan Pengguna PicMix

PT Inovidea Magna Global, perusahaan pengembang aplikasi foto PicMix, menargetkan penambahan 10 juta pengguna (user) PicMix atau menjadi 40 juta pengguna di tahun 2017. Angka itu lebih tinggi 37,93% dari 29 juta user di 2016. Demi mencapai target itu, Calvin Kizana, CEO dan pendiri PicMix, melaksanakan pemasaran bernama Interspace Community Platform (ICM) yang dimulai sejak pertengahan tahun 2016.

ICM, menurut Calvin, merupakan kampanye pemasaran berbasis komunitas. PicMix mensponsori aneka kegiatan yang digelar oleh pengguna PicMix. Sebagai contoh, PicMix pernah menjadi sponsor pendukung komunitas sepeda yang melaksanakan perjalanan bersepada dai rombongan komunitas itu ke Gunung Bromo. Sebagai timbal balik, komunitas ini mengunggah foto dan video perjalanan mereka secara ekslusif di PicMix selama periode tertentu. Cara ini diklaim Calvin lebih efektif meningkatkan loyalitas pengguna dan menunjang target penambahan user. Biaya operasionalnya pun sangat rendah dibandingkan beriklan di medium konvesional. “PicMix mempertemukan berbagai individu yang tidak saling kenal dalam satu hobi di suatu komunitas. Kami menyakini cara ini akan menambah jumlah user di tahun ini,” ungkap Calvin saat dijumpai SWAonline di Global Mobile App Summit and Awards di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Calvin Kizana, CEO dan pendiri PicMix. Calvin membidik jumlah user pada 2017 menjadi 40 juta user dari 29 juta user di 2016. (Foto : Vicky Rachman/SWA)

Aktivasi pemasaran PicMix yang seperti itu merupakan bagian dari peta jalan (road map) pemasaran dan pengembangan bisnis yang disusun Calvin bersama tim di perusahaanya itu. Menjaring Komunitas dinilai Calvin merupakan titik strategis dalam mengembangkan bisnis PicMix ke depannya. Calvin sejak tahun lalu juga menggencarkan kegiataan temu komunitas (community meet up). Acaranya beragam, semisal mengadakan kegiatan bersepeda atau jalan-jalan yang dilakukan komuntas traveller. Pengguna PicMix di sejumlah daerah aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan yang diunggah di aplikasi tersebut. Mereka itu mendirikan komunitas PicMixNesia. Pemasaran berbasis komunitas ini dilanjutkan dalam program IMC.

Setelah tahapan IMC berjalan mulus, Calvin segera melaksanakan program Social Commerce. Maksudnya, PicMix akan menjadi medium bagi penggunanya sebagai etalase jual-beli produk atau jasa online. “Tapi ini caranya soft selling, mereka semacam endorser,” ujar Calvin yang mendirikan PicMix pada 2012. Sebagai aplikasi buatan lokal, Calvin mencermati potensi PicMix sebagai aplikasi berbagi foto yang akan berkembang sebagai etalase produk.

Dia mengemukakan Social Commerce ala PicMix ini berbeda dengan toko dalam jaringan (daring) yang hanya memajang aneka produk dan harga jual. Social Commerce buatan PicMix ini nantinya menampilkan foto dan video yang dikemas kreatif oleh para penggunanya yang misalnya tergabung dalam satu komunitas. “Social Commerce di PicMix merupakan bagian dari transformasi yang saya harapkan akan tumbuh organik dari para user,” ucap pria kelahiran Jakarta, 27 Desember 1973 ini. Kegiatan ini juga diklaim akan mempertebal loyalitas pengguna PicMix. Apalagi, fitur PicMix diklaim Calvin berbeda dengan Facebook dan Instagram.

Road map program yang sedang dijalankan Calvin ini merupakan upaya untuk memaksimalkan dana investor. PicMix pada Mei 2016 memperoleh suntikan dana Seri A senilai US$ 3 juta. Dana itu diperoleh dari dua investor, yaitu Gobi Partners dan salah satu investor strategis. “Kami menggunakan dana dari investor untuk memperkuat pasar di Indonesia,” tukas ayah dari dua putera ini.

Awalnya, PicMix dirilis pada 2012 sebagai aplikasi foto di BlackBerry. Saat itu, BlackBerry merupakan telepon cerdas yang populer. Pada 2014-2015, PicMix tersedia di Android, Windows, dan iPhone. Pengguna di Indonesia menempati posisi pertama atau mengambil porsi sebesar 35% dari jumlah pengguna di 2016. Kemudian, Afrika Selatan 22%, India 11% dan sisanya terbagi di sejumlah negara di Asia dan Afrika. “Kontribusi India itu menggesar Nigeria karena jumlah pengguna aplikasi dan games India semakin banyak jumlahnya,” paparnya. Calvin berencana meningkatkan porsi pengguna di Indonesia pada 2017 menjadi 50% dan membidik pertumbuhan pengguna berumur 13-17 tahun dari 20% menjadi 25-30-an%. “Strategi kami akan menjemput bola ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Kami akan memberikan value added service seperti mengadakan talent show, pentas seni, bazzar dan kegiatan lainnya,” tandasnya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved