Marketing Strategy

Rahasia Kenaikan 20% Penjualan Keramik Centro di Tengah Kelesuan Ekonomi

Rahasia Kenaikan 20% Penjualan Keramik Centro di Tengah Kelesuan Ekonomi

Ketika pemain industri keramik rata-rata babak belur akibat didera kelesuan ekonomi Indonesia setahun terakhir, PT Puri Kemenangan Jaya, distributor utama batu kerarmik merek Centro, justru mengalami hal sebaliknya. Penjualan naik signifikan. Mengapa? “Karena Centro lebih banyak bermain di keramik outdoor yang belum banyak dilirik produsen lain. Kami selalu berinovasi menghadirkan produk-produk baru yang menyita perhatian pasar, sehingga mulai banyak kompetitor yang mengikuti jejak Centro menggarap pasar keramik outdoor,” ujar Jusmery Chandra, Presdir PT Puri Kemenangan Jaya.

Jusmery Chandra, Presdir Puri Kemenangan Jaya

Jusmery Chandra, Presdir Puri Kemenangan Jaya

Salah satu inovasi keramik Centro adalah merilis Rock Series keramik yang diciptakan menyerupai tekstur dari berbagai ubin yang terbuat dari batu alam alami. Rock Series dengan ukuran 20 x 40 memang khusus didesain sebagai pengganti atau alternatif penggunaan batu alam alami. Produk keramik Rock Series diklaim Jusmery memiliki 5 keunggulan: harga lebih terjangkau, ramah lingkungan, mudah dipasang, tidak berlumut dan berjamur, plus tidak perlu di-coating.

Keunggulan produk Rock Serie, lanjut Jusmery, juga dimiliki seri lain produk Centro. Tidak heran bila merek ini mampu memimpin pasar keramik outdorr. “Pangsa pasar kami berada di angka 70-80 persen,” ucap Jusmery. Selain pelopor, penguasaan pangsa pasar tersebut juga didorong oleh kesungguhan Puri Kemenangan Jaya melakukan inovasi produk.

“Penjualan keramik Centro naik 20% selama semester I tahun 2015 dibandingkan semester I tahun 2014,” ujar wanita berkulit putih ini. Ya, diakuinya, penjualan keramik batu alam telah menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan di tengah tekanan perekonomian saat ini sebagaimana pemain bisnis keramik yang lain.

Varian keramik Rock Series

Varian keramik Rock Series

Dijelaskan, untuk memroduksi keramik Centro masih menggunakan bahan baku impor. Komposisinyan material lokal 80% dan konten impor 20%. Tapi, secara value bahan baku impor itu menguasai 70% dari biaya produksi total, sehingga kenaikan kurs US$ terhadap Rupiah dirasa sangat berat pengaruhnya bagi industri keramik. Apalagi, belakangan ini daya beli konsumen merosot.

Inovasi Centro mulai hulu hingga hilir industri keramik. Salah satunya membuka pangsa pasar baru. Caranya, Puri Kemenangan Jaya mulai merangkul pedagang batu alam untuk ikut mencoba memasarkan keramik Centro khusus Rock Series yang notabane desainya mirip dengan batu alam yang mereka jual. Saat ini sudah ada di tiga titik, yakni Paseban, Cikeas dan Cinere dengan jumlah 300 pedagang.

“Kami akan terus mengembangkan strategi dengan bersinergi pedagang batu alam. Paling tidak tahun ini bisa merangkul 1.000 pedagang. Layanan yang kami barikan totalitas 7 hari seminggu, kami siap mengantarkan order yang mereka meski hanya satu dus keramik,” Jusmery menegaskan keseriusannya itu.

Bagaimana prospek industri keramik, khususnya outdoor ke depan? “Masih menjanjikan. Tiap tahun tingkat kebutuhan atau konsumsi keramik di Indonesia kurang dari 2 meter per orang. Posisi Indonesia di bawah Malaysia, dengan tingkat konsumsi keramik 4 meter per orang. Artinya, dengan jumlah penduduk 250 juta, maka tingkat konsumsi keramik di Indonesia mencapai 500 juta meter per orang per tahun. Dari jumlah itu, sebesar 95 persen berupa keramik non batu alam, sedangkan 5 persen keramik batu alam,” Jusmery menguraikan.

Dengan kata lain,, tingkat konsumsi keramik batu alam di Indonesia sebesar 25 juta per meter per tahun. Dari tingkat konsumsi keramik batu alam itu, yang bisa dipenuhi baru 1 persen. Jadi, pasar keramik batu alam di sektor properti masih sangat besar. Ini adalah peluang besar bagi Centro.

“Untuk meningkatkan penjualan, kami kini gencar menerapkan konsep depo yang melayani pasar dalam radius 10-20 kilometer. Nilai investasinya sekitar Rp200 juta per toko. Saat ini sudah berdiri tiga depo, yakni Paseban, Cikeas, dan Cinere. Nantinya, konsep depo akan dikembangkan melalui skema waralaba Centro,” kata Jusmery dengan tersenyum. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved