Mengikuti rangkaian peluncuran Permata iB Syariah Super App pada September lalu, PermataBank meluncurkan PermataKPR iB Bijak, sebuah KPR berbasis syariah yang mensinergikan antara KPR dan tabungan.

“Per Oktober 2019, market share yaitu 6%, menunjukkan adanya pemerataan dari konsumen, perusahaan, dan korporasi. Untuk itu, kami berusaha memasukkan segmen syariah dalam KPR,” ujar Herwin Bustaman, Direktur Banking Syariah PermataBank.

Berdasarkan Survei Indeks Properti Bank Indonesia (BI), total portfolio KPR (Mortgage) menunjukkan pertumbuhan setiap tahunnya dari Rp 467 triliun pada 2018 menjadi Rp 499 triliun per September 2019. KPR Syariah juga mengalami peningkatan dari tahun 2018 ke 2019 untuk seluruh lini properti seperti Unit Pemilikian Rumah Tinggal meningkat 14%, Unit Pemilikan Flat sebesar 23%, dan Unit Pemilikan Ruko atau Rukan 7%.

Dewi Damajanti Widjaja, Head Mortgage PermataBank mengungkapkan, terdapat adanya perbedaan antara PermataBank KPR biasa dan PermataBank KPR iB diantaranya yaitu tenor sampai dengan 25 tahun, sinergi tabungan dan cicilan, hingga margin yang lebih rendah.

Sinergi saldo tabungan dan cicilan merupakan fitur menarik di mana nasabah dapat mengatur sendiri cicilan perbulan dan tentu saja dibantu oleh dengan adanya saldo tabungan. Dewi menambahkan, Permata KPR iB Bijak menjadi produk KPR syariah pertama di Indonesia yang menawarkan fitur ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id