Technology

Keamanan Cyber Adalah Fondasi Transformasi Digital

Keamanan Cyber Adalah Fondasi Transformasi Digital

Budi Santoso, Country Manager Cisco Indonesia (kiri) dan Rizal Ferdiyan, Consulting Systems Engineer Security Sales Cisco Indonesia.

Indonesia sedang mengalami transformasi digital di berbagai sektor seiring bertumbuhnya jumlah pengguna Internet dan Internet-connected devices. Cisco memprediksikan bahwa pada tahun 2020, IP traffic di Indonesia akan menyentuh 2,1 exabytes per bulan dan jumlah networked devices akan menyentuh 550,8 juta perangkat. Penggunaan internet dan perangkat berjejaring akan mendorong berbagai sektor, termasuk bisnis, untuk bertransformasi secara digital agar menang dalam kompetisi global yang semakin keras.

Namun, transformasi digital juga membawa risiko. Tingginya perangkat yang terhubung ke jaringan IT meningkatkan kemungkinan sebuah organisasi mengalami masalah cyber security karena banyaknya titik masuk dari cyber attacks. Indonesia bahkan mengalami hampir 91 ribu infeksi malware (26,3% dari infeksi global) pada tahun 2016, diikuti oleh India dengan 80.144 infeksi berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Menurut Budi Santoso, Country Manager Cisco Indonesia transformasi secara digital sangat penting bagi perusahaan untuk bisa terus berkembang. “Keamanan cyber adalah fondasi bagi transformasi digital suatu perusahaan ataupun negara. Banyak transformasi yang gagal dikarenakan cyber security saat ini masih rentan untuk diserang,” ujar Budi Santoso.

Hal ini mendorong Cisco untuk menghadirkan end-to-end security model sebelum, saat, dan sesudah terkena serangan cyber. Salah satunya adalah Cisco OpenDNS mampu menawarkan intelijen keamanan yang komprehensif yang bisa menyelidiki aktivitas domain untuk melihat jika terdapat malware dan kemudian menelusuri perilaku malware tersebut. Cisco OpenDNS memungkinkan organisasi untuk memblokir akses pengguna menuju domain yang memiliki malware.

Adapula Cisco Email Security yang memberikan perlindungan di lapisan luar dengan menyaring kegiatan berdasarkan reputasi dan validitas pengirim, serta perlindungan lapisan dalam dengan menganalisa pesan secara mendalam dengan perlindungan pada inbox dan attachment terhadap spam, malware, phishing, dan kehilangan data. Fitur lainnya seperti menganalisa kejanggalan, mengungkap ancaman baru, dan memantau tren lalu lintas.

Saat ini market share Cisco dalam bidang jaringan keamanan di Indonesia sebesar 29.1% dan perangkat keamanan yang terintegrasi sebesar 16.3%. Diharapkan keamanan yang ditawarkan Cisco tidak hanya melindungi dan tetapi juga memungkinkan nilai bisnis baru dan inovasi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved