Trends

Tony Fernandes Dinobatkan sebagai Airline CEO of The Year

Tony Fernandes Dinobatkan sebagai Airline CEO of The Year

CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dinobatkan sebagai Airline CEO of The Year tingkat global pada malam penghargaan CAPA Avation Awards for Excellence 2016. Kamis malam (27/10) waktu Amsterdam, Belanda.

Penghargaan ini diserahkan dalam sebuah perhelatan gala dinner yang diselenggarakan di Hotel Okura Amsterdam. Majalah SWA pun berkesempatan menyaksikan langsung penyerahan penghargaan bergengsi tersebut.

Tony Fernandes

Tony Fernandes, CEO Group Air Asia, sedang menerima penghargaan Airline CEO of The Year dari CAPA

Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya diterima oleh Tony dari CAPA Centre for Aviation, sebuah lembaga riset dan konsultasi berpengaruh dunia. Yang pertama dan kedua diterima Tony pada 2004 dan 2005.

Menurut CAPA, Tony dipilih sebagai yang berhak atas penghargaan ini karena telah dianggap berhasil mengarahkan AirAsia ke peningkatan keuntungan dan perbaikan outlook tahun ini setelah melewati tahun 2015 yang dianggap ‘sangat menantang’.

CAPA mencatat bahwa langkah penerbitan saham baru, perluasan operasi di China, rencana peluncuran AirAsia Jepang dalam waktu dekat, dan pembentukan bisnis penyewaan pesawat yang diharapkan akan segera spin-off, telah meningkatkan modal perusahaan dan mengurangi leverage grup.

Tony mengatakan AirAsia telah mengarungi perjalanan yang panjang sejak dirinya menerima penghargaan Airline CEO of The Year pertama di 2004. Dan selama 12 tahun ini, dalam beberapa hal AirAsia telah berubah, namun sebagian tetap seperti yang dulu.

Pada saat 2004 , model penerbangan low-cost masih menjadi barang baru di Asia. “Saat itu, kami baru saja membangun dua afiliasi di luar Malaysia, yaitu Thailand dan Indonesia. Kami hanya punya 17 pesawat, 1.400 staf, dan orang-orang baru mulai memperhatikan kami,” ujar Tony.

Sejak saat itu, AirAsia telah tumbuh menjadi maskapai Asean sesungguhnya yang beroperasi di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, India dan sebentar lagi di Jepang, dengan lebih dari 200 pesawat, dan 17.000 Allstars (Staf AirAsia).

“Kami satu-satunya maskapai yang terbang ke 10 negara di Asean dan, dengan fasilitas Fly-Thru, kami menghubungkan hampir seluruh Asia Pasifik, dari Jepang, Korea dan China ke Australia, Selandia Baru ke India dan lebih jauh lagi, hanya dengan satu kali transit. Kami bahkan sekarang terbang hingga Mauritius. Jadi, itu hal-hal yang berubah,” ungkap Tony.

Yang masih sama, lanjutnya, adalah komitmen AirAsia terhadap kualitas dan inovasi, serta mimpinya bahwa semua orang bisa terbang, Penghargaan yang mengagumkan ini adalah pembuktian fakta bahwa mimpi itu masih ada, dan AirAsia akan terus berpegang pada mimpi ini sambil mengarungi 12 tahun ke depan dan seterusnya.

Ketua Eksekutif CAPA, Peter Harbison mengatakan, AirAsia kembali menjadi yang terdepan di pasar Asia yang menantang, dan Tony telah menunjukkan sekali lagi mengapa dia disebut sebagai salah satu CEO terdepan dalam industri penerbangan.

Operasi penerbangan jarak pendek AirAsia di Malaysia dan Thailand sekali lagi merupakan yang paling menguntungkan di Asia.

Sementara di Indonesia dan Filipina diharapkan mulai untung di semester kedua 2016. AirAsia X di sisi lain juga kembali menguntungkan setelah upaya restrukturisasi.

CAPA Aviation Awards merupakan penghargaan prestisius dalam bidang strategi di dunia aviasi.

Penerima penghargaan ini dipilih oleh panel juri independen untuk memberikan penghargaan kepada maskapai dan bandara yang dianggap tidak hanya berhasil, tapi juga memberikan contoh kepemimpinanan dalam menyesuaikan dengan lingkungan yang baru.

Pemenang penghargaan ini sebelumnya antara lain CEO Qantas Airways, Alan Joyce ; CEO Etihad Airways, James Hogan; serta Willie Walsh, CEO IAG yang merupakan perusahaan induk dari British Airways, Aer Lingus, Iberia, dan Vueling.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved