Technology

Andi I Sjamsu: CariCommunity Beda dari Jaringan Sosial Lain!

Oleh Admin
Andi I Sjamsu: CariCommunity Beda dari Jaringan Sosial Lain!

Penggunaan jaring sosial semakin menyatu dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Memperbaharui status, melihat pesan dari teman, dan mencari pertemanan, menjadi aktivitas yang tidak bisa dilewatkan. Sekalipun sudah cukup banyak jaring sosial yang bermunculan, Andi I Sjamsu melihat masih ada peluang untuk menciptakan jaring sosial yang berbeda.

andi i sjamsu“CariCommunity adalah jaringan sosial yang baru. Tapi perbedaan kami dengan jaring sosial yang ada sekarang, kan mereka itu rata-rata titik pusatnya adalah perorangan. Kalau kami titik pusatnya dari sudut kelompok. Baik itu keluarga atau kegiatan Anda, itu fokus kami,” terang Andi kepada SWA Online, di sela-sela acara Kongres Diaspora Indonesia II, di Jakarta, baru-baru ini.

Pria yang telah tinggal di Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun ini berujar bahwa latar belakang pendidikannya adalah teknik sipil. Sedangkan pekerjaannya saat ini lebih ke arah pemasaran dan penjualan. “Sebetulnya kerja saya sehari-hari tidak melingkupi sudut teknis, tetapi pemasaran, penjualan, pengembangan usaha,” imbuh dia.

Tetapi, kecintaan dia terhadap dunia teknologi informasi (TI) telah dimulai sejak dunia kuliah. Semasa kuliah dan tinggal di asrama, ia bercerita bahwa dia dan sejumlah temannya menggunakan kelebihan anggaran tahunan untuk membuat komputer. “Waktu itu saya kuliah dan tinggal di asrama, dan kala itu mereka kelebihan anggaran tahunan. Kami berpikir, kami gunakan untuk apa uang ini. Kalau buang uang untuk pesta kan nggak lucu. Jadi, bagaimana kalau kami ciptakan komputer. Dan itu tahun 1981, waktu itu belum banyak yang punya komputer kan? Jadi, saya bilang OK.”

Dan sekarang, Andi dengan seorang mitranya menciptakan produk jaringan sosial terbaru, CariCommunity. “Perusahaan ini diciptakan oleh dua orang Indonesia, yang kebetulan tinggal di luar negeri. Pelaksanaan pekerjaan itu dilakukan oleh orang Indonesia, di Indonesia, untuk pasaran dunia. Jadi, jarang sekali perusahaan begitu,” papar dia.

Lalu, apa perbedaan CariCommunity dengan jaringan sosial lainnya?

Perbedaan pertama adalah, perusahaan ini dibuat oleh orang Indonesia. Kedua, basis jaringan sosial ini adalah kelompok atau grup. Ketiga, kami melihat selama ini orang menggunakan jaringan sosial kenapa? Karena gratis. Tapi, gratis hanya memperkaya orang lain. Jadi, kami pikir kalau betul-betul kami mau membantu anggota kami, maka musti kami memberikan kembali kepada mereka.

andi i sjamsu 2Oleh karena itu, kami menciptakan dua bonus. Satu adalah grup engagement bonus (GEB). Ini adalah bonus yang diberikan langsung kepada semua grup yang ikut membesarkan dan mensukseskan CariCommunity. Perusahaan akan memberikan persentase dari pendapatannya kembali kepada grup-grup secara pro-rata setiap bulan.

Kedua, kami juga menciptakan apa yang disebut regional empowerment fund (REF). Itu adalah dana tabungan daerah di mana setiap bulan CariCommunity akan memperbesar dana tabungan daerah dalam jumlah yang sama dengan total sumbangan bonus untuk semua grup-grup di daerah itu. Misalnya, di DKI Jakarta, ada 1.000 grup, dan setiap grup rata-rata menerima GEB Rp 50.000 pada satu bulan, maka CariCommunity akan menambah Rp 50 juta ke dana tabungan daerah Jakarta bulan itu. Nah, grup-grup yang ada di wilayah Jakarta bisa mengajukan permintaan sumbangan ke kami (lewat REF), misalnya untuk membeli buku bagi anak-anak yatim piatu.

Selain itu, CariCommunity menciptakan suatu sistem di mana keikutsertaan masyarakat itu betul-betul berbeda. Kami memberikan poin seperti halnya dalam konsep Garuda Frequent Flyer, di mana setiap naik Garuda Indonesia maka penumpang mendapatkan poin. Poin diberikan berdasarkan kegiatan anggota memperbaiki CariCommunity. Poin itu bisa ditukar dengan makanan, pakaian, atau hal lainnya, tetapi tidak ditukar uang. Itu susah.

Berapa lama proses pembuatan CariCommunity?

Sekitar enam bulan sampai satu tahun. Waktu pembuatannya itu sebetulnya tidak begitu lama. Yang susah adalah penentuan apa yang mau kami buat, seperti bagaimana proses melakukan inovasinya.

Akankah CariCommunity menjadi wadah bagi masyarakat untuk melakukan jual-beli, seperti halnya Kaskus?

Jual beli dari sudut tradisional, kami belum tahu. Tapi yang kami buat, kami menciptakan ide bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang sudah ada sekarang, mereka nggak punya kesempatan untuk bicara dengan warga. Jadi, mereka bisa menciptakan forum komunitas di dalam situs kami. Dari situ, mereka bisa mendapat masukan dari masyarakat.

Jadi, situs CariCommunity sudah diluncurkan atau sudah bisa diakses?

Sebetulnya peluncuran itu tak ada artinya. Begitu kami kasih tahu ke satu orang, otomatis dia kasih tahu temannya, dan itu menyebar. Teknisnya, itu sudah terbuka untuk publik sekarang. Sudah bisa diakses.

Berapa orang yang mengelola CariCommunity?

Jumlah pekerja yang mengelola situs ada 30 orang, yang tinggal antara dua benua. Tapi pekerja kebanyakan di Bogor. Jumlahnya lebih dari 50 persen yang ada di sana. Pekerja yang tinggal di AS sedikit, ya hanya untuk kontrol kualitas, dan untuk menerjemahkan ke Bahasa Inggris.

Berapa target jumlah komunitas yang bergabung di tahun pertama?

Seingat saya targetnya ada satu juta anggota di tahun pertama. Dan keuntungan kami, kalau jaringan sosial seperti Facebook, kan itu musti cari satu per satu, tetapi begitu grup setuju, itu bisa masuk 100 orang, 200 orang, hingga 1.000 orang sekaligus. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved