CEO Interview Technology

IBM Indonesia : Bisnis Hardware Kurang Menarik Lagi

IBM Indonesia : Bisnis Hardware Kurang Menarik Lagi

International Business Machines Corporation (IBM) perlahan menanggalkan identitasnya sebagai perusahaan perangkat keras (hardware) dunia. Salah satu buktinya pada Desember 2004, perusahaan yang genap berusia 102 tahun ini mengumumkan strategic alliance dengan melepas divisi PC IBM untuk digabungkan dengan Lenovo. Meski begitu, IBM tidak tinggal diam. Perusahaan yang bermarkas di Armonk, New York, Amerika Serikat, itu mencari ceruk bisnis baru yang lebih menggiurkan.

Selain dikenal sebagai produsen perangkat lunak (software) ternama, IBM kini lebih kenal sebagai perusahaan jasa konsultasi teknologi informasi (TI). Bisnis itu pun mendatangkan hoki sebagai penyumbang terbesar untuk pemasukan perusahaan.

IBM telah mengalami perubahan beberapa organisasi sejak awal, mengakuisisi perusahaan seperti SPSS (2009) dan konsultan PwC (2002) dan perusahaan kolep seperti Lexmark (1991).

Suryo Suwignjo, Presiden Direktur IBM Indonesia, mengatakan, pihaknya ingin menjadi pemain terdepan di berbagai industri di Indonesia dengan memberikan berbagai inovasi dan solusi TI. Misalnya dengan pengadaan software dan jasa konsultasi TI untuk korporasi. Perang gadget yang semakin benderang pun tidak disambut antusias oleh IBM. “Bisnis hardware kurang menarik lagi,” ungkap Suryo.

Lalu, apa langkah IBM untuk meraup pasar TI di Indonesia? Disela-sela kesibukannya, Suryo memaparkan strateginya. Berikut penggalan wawancara Reporter SWAOnline, Ario Fajar dengan Suryo.

Mengapa bisnis hardware kurang menarik lagi bagi IBM?

Jika membuat PC atau sejenisnya, yang diuntungkan dari bisnis itu cuma dua pihak, yakni Intel dan Microsoft. Sementara untuk pabrikan hardware sendiri tidak mendapatkan margin yang cukup besar. Maka dari itu, bisnis hardware perlahan porsinya berkurang. Dan salah satu buktinya, PC IBM diakuisisi oleh Lenovo.

Berarti tidak tertarik untuk membuat tablet computer?

Saya rasa tidak. Kalau dulu kami dikenal sebagai perusahaan perangkat keras, lain lagi dengan beberapa tahun belakangan ini. Sekarang justru IBM dikenal dengan jasa konsultan TI.

Berapa kontribusinya?

Untuk global, bisnis hardware menyumbangkan 17%, software 17%, dan sisanya dari jasa konsultasi. Sedangkan di Indonesia, hardware tidak mencapai 50%, tetapi lima tahun lalu bisa mencapai 80%. Bisnis software sebesar 17%, dan jasa konsultasi terus naik dengan porsi 30%.

Berapa pangsa pasar IBM Indonesia?

Saya tidak bisa menyebutkan angka pastinya. Namun yang pasti kami adalah pemain besar dan dominan.

Apa capaian terbaru bisnis IBM Indonesia?

Pasar IBM semakin meluas di Indonesia. Klien kami pun semakin bertambah dari berbagai industri misalnya perbankan, pemerintahan, retail, telekomunikasi, transportasi, telekomunikasi, pertambangan, FMCG, dan lain-lain. Kami sudah mempunyai cabang di Surabaya, Medan, Makasar, Balikpapan, Semarang dan akan ada target pengembangan di beberapa daerah misalnya Padang dan Timur Indonesia. Karyawan IBM Indonesia berjumlah 950 orang dan hingga data terakhir IBM global telah mematenkan 6.180 temuan.

Siapa klien terbesar IBM Indonesia?

Mayoritas dari industri perbankan yang mencapai 40%, sedangkan telekomunikasi 20%, sisanya disumbangkan dari industri lain.

Industri apa yang akan dilirik tahun ini dan ke depannya?

Saya menilai bisnis fast moving costumer goods (FMCG) akan semakin menarik. Perkembangan bisnis ini juga diprediksi akan bagus. Di tengah perkembangan dan kompetisi yang semakin ketat ini, perlu ada sistem TI yang memadai. Nah, IBM akan memanfaatkan momentum itu.

Bagaimana dengan industri pertambangan?

Sejauh ini kontribusinya masih sangat kecil yakni kurang dari 5%.

Seperti apa peluang bisnis tahun ini?

Sejak dulu, kami selalu memaparkan prediksi apa yang akan terjadi lima tahun mendatang di industri TI atau lebih dikenal dengan 5 in 5. Untuk tahun 2018 nanti, ada beberapa prediksi temuan atau penciptaan inovasi baru misalnya teknologi yang bisa menyamai kemampuan lima panca indera manusia. Misalnya, aplikasi bisa mencium bau, mengecap rasa, menyentuh, mendengar, dan melihat. Inovasi itu akan menstimulasi bisnis TI dunia. Paparan prediksi ini bukan hanya isapan jempol, sejak tahun 2006 ramalan kami terbukti terjadi.

Berarti IBM tahu perusahaan mana saja yang akan mengeluarkan inovasi panca indera itu?

Itu rahasia perusahaan saya kira. Jadi tidak baik kalau saya membeberkan hal itu. Tapi saya yakin, bakal ada perusahaan yang akan menciptakan inovasi itu. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved