Technology

Implementasi Produk Microsoft dalam "Branchless Banking"

Oleh Admin
Microsoft Indonesia, branchless

“Menjawab kebutuhan akan dunia perbankan untuk mengolah data dan melakukan analisa dari perkembangan jumlah data yang meningkat pesat secara konstan, eksponensial, dan tidak terstruktur, membutuhkan Business Intelligence (BI) tools,” sebut Sugianto Rahardja, Enterprise&Partner Group Director Microsoft Indonesia, dalam konferensi pers di acara Indonesia Financial Services Summit 2012, di UOB Plaza Thamrin, Jakarta, Selasa (20/11).

BI tools diperlukan untuk mengolah Big Data sehingga menghasilkan data yang relevan, real time, dan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan. Menurut Sugianto, pasar BI berkembang signifikan di Tanah Air. Bahkan, Indonesia menunjukkan minat yang paling tinggi di kawasan Asia-Pasifik lantaran negara ini fokus kepada transparasi yang tinggi mengikuti aturan yang diterapkan Pemerintah, serta pemimpin bisnis dan teknologi informasi yang kian optimistis terhadap transparansi informasi.

“Selain itu para eksekutif dan juga karyawan non-IT menginginkan akses langsung terhadap Business Intelligence melalui mobile devices seperti laptop, smartphones, dan tablet dibandingkan dengan harus meminta laporan analisa dari bagian IT terlebih dahulu,” lanjut Sugianto.

Kaitannya dengan perbankan, analisa data yang besar dan tidak terstruktur tersebut menjadi tulang punggung dalam implementasi model bisnis branchless banking. Hendra Godjali, Senior Director Accenture Indonesia, menyebutkan, bank harus mempersiapkan diri demi menghadapi tantangan utama perbankan nasional yakni kepercayaan dan kepuasan nasabah. Perlu pondasi dasar untuk mewujudkan itu. “Pondasi dasar tersebut meliputi jaringan cabang yang optimal, integrasi multi-channel, komunikasi yang jelas terhadap nasabah, segmentasi nasabah, dan tim sales yang efektif,” sebutnya.

Bahkan, kata dia, pada tahun 2016, industri perbankan harus mampu melakukan perubahan demi menerapkan branchless banking, sehingga bisa berhubungan dengan nasabah secara real time dan lebih mudah.

Microsoft pun mengklaim telah mampu mengolah Big Data. Pada awal Maret lalu, perusahaan telah meluncurkan SQL Server 2012. Produk ini adalah alat penting yang dapat membantu perusahaan menganalisa Big Data. Adopsi konsep Big Data dan implementasi branchless banking pun sudah dilakukan klien Microsoft, dengan bekerja sama dengan salah satu mitra kerja perusahaan ini, yakni Fiserv.

Fiserv telah melakukan analisa data dengan menggunakan metode Big Data dan penerapan branchless banking dengan memakai platform Microsoft .NET dan SQL Server. “Implementasi tersebut antara lain dilakukan di Acleda Bank di Kamboja dan ANZ Bank di Australia, di mana implementasi tersebut telah terbukti meningkatkan efisiensi dan operasional perbankan mereka,” tambah Firdaus Chang, Account Relationship Director Fiserv. (Ester Meryana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved