Technology

Lanskap Start-up Indonesia Semakin Menarik Investor dan Konsumen

Lanskap Start-up Indonesia Semakin Menarik Investor dan Konsumen

Tahun 2015 merupakan tahun pertumbuhan bagi ekosistem start-up di Indonesia. Menurut laporan start-up dari DailySocial.id yang bertajuk “Indonesia Startup Report 2015” salah satu faktor yang membuat ekosistem start-up Indonesia tumbuh adalah aliran dana investasi kepada perusahaan start-up yang meningkat, setidaknya ada 70 investasi yang diumumkan secara publik pada tahun 2015. Adapun 49% investasi yang dilaporkan pada tahun 2015 adalah berupa seed funding.

Rama Mamuaya, Founder dan CEO DailySocial.id, sebuah media dan hub untuk membantu start-up mengembangkan bisnisnya baik dari sisi modal, regulasi, infrastruktur ataupun talenta.

Rama Mamuaya, Founder dan CEO DailySocial.id, sebuah media dan hub untuk membantu start-up mengembangkan bisnisnya baik dari sisi modal, regulasi, infrastruktur ataupun talenta.

Tiga sektor start–up yang menjadi daya tarik utama baik dari sisi konsumen dan investor adalah e-commerce, on demand service, dan fintech. “Ketiga sektor tersebut akan semakin mempermudah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Seperti layanan on demand kini tidak hanya terbatas pada jasa delivery makanan maupun transportasi, tetapi ada juga layanan asisten pribadi virtual. Fintech juga salah satu sektor yang berkembang secara cepat, dengan kondisi masyarakat Indonesia yang hanya 19% yang terjamah produk keuangan modern, fintech ingin menjangkau masyarakat yang belum terjamah agar lebih mengenal dan menggunakan produk keuangan modern,” ujar Rama Mamuaya, CEO DailySocial.id di Jakarta, (15/3).

Indonesia kerap dikatakan sebagai negara acuan dalam bidang e-commerce setelah Cina dan India, terlihat dari prediksi pertumbuhan penjualan pada 2016, Indonesia tumbuh sebesar 22% sementara India hanya 0,24% dan 0,15% secara global. Hal ini juga menjadikan e-commerce menjadi salah satu sektor yang masih diminati sebanyak 13% investor dalam berinvestasi di tahun 2016. Selain itu, bidang yang menjadi daya tarik bagi konsumen maupun investor seperti kehadiran layanan on demand juga fintech akan menjadi sektor yang semakin bertumbuh di 2016 dengan masing-masing porsi investasi diperkirakan sebesar 38% dan 11%.

Perkembangan itu juga dikuti dengan semakin bermunculannya investor baik venture capital maupun angel investor untuk mendorong ekspansi bisnis start-up. Di tahun 2015, Indonesia resmi memiliki dua klub angel investors, yaitu Angel-eQ dan ANGIN (Angel Investment Network Indonesia). Kini terdapat lebih dari 100 angel investors di Indonesia, baik yang tergabung dalam kelompok angel ataupun individu yang siap untuk berinvestasi di startup. Sedangkan venture capital yang aktif berinvestasi di Indonesia adalah East Ventures dengan 18 investasi, 500 Startups sebanyak 8 investasi dan Lippo Group sebanyak 5 investasi yang diumumkan ke publik.

Menurut Rama, tantangan terbesar dalam dunia start-up Indonesia saat ini adalah masalah talent/sumber daya manusia. “Sangat sulit untuk menemukan profesional digital. Salah satu penyebabnya adalah universitas tidak banyak menghasilkan lulusan tech savvy yang cukup dengan dorongan untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan start-up,” ungkap Rama.

Ia pun memprediksi bahwa tahun 2016 akan terjadi banyak merger atau akuisisi, di mana banyak perusahaan start-up yang bergabung, diakuisisi ataupun harus tutup. “Bagi para perusahaan start-up yang ingin bersaing dengan pemain besar mereka harus bergabung untuk paling tidak bisa melawan. Sedangkan bagi pemain besar, mereka bisa saja mengakuisisi perusahaan yang masih kecil daripada melawannya,” kata Rama.

DailySocial.id juga meluncurkan DS10, sebuah apresiasi untuk 10 startup, 10 pemain startup dan 5 Top Investor yang memiliki kontribusi signifikan pada bisnis teknologi Indonesia yakni: BerryKitchen, BrideStory, CekAja, Diana, Fabelio, Go-Jek, IDNTimes, Kudo, Qraved dan YesBoss. Sementara untuk 10 pemain startup; Adrian Li, Managing Partner Convergence Ventures, Affi Assegaf Co-Founder Female Daily Network, Ben Soebiakto, Co-Founder Fimela Network, Cynthia Tenggara, CEO BerryKitchen, Diajeng Lestari, CEO & Founder HijUp.com, Irzan Raditya, CEO & Founder YesBoss, Nadiem Makarim, CEO Go-Jek, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Ryu Kawano, CEO Veritrans Indonesia dan Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures. Untuk 5 Top Investor di 2015 adalah Convergence Ventures, East Ventures, IdeoSource, SMDV, dan Venturra. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved