Technology

Pelaku Industri TIK Bersinergi Wujudkan Fixed Broadband Indonesia

Pelaku Industri TIK Bersinergi Wujudkan Fixed Broadband Indonesia

Kebutuhan akan teknologi infomasi menjadi hal yang vital bagi masyarakat dunia. Di Indonesia sendiri, baik pemerintah maupun swasta mulai menyadari akan kebutuhan ini. Namun sayangnya, perhatian akan kebutuhan teknologi masih sangat sedikit. Belakangan ini, perkembangan teknologi informasi berbasis broadband baru dikembangkan dalam bentuk mobile saja. Sedangkan fixed broadband seperti serat fiber optik masih minim perhaian. Alasannya, mobile lebih mudah dikembangkan ketimbang fix broadband. Selain itu, dibutuhkan pula infrastruktur dan biaya yang mumpuni untuk mengembangkan hal ini.

FTTH

Beberapa usaha berbasis IT seperti Huwawei, Telkom, dan Mastel akan memegang peranan penting dalam pengembangan ekosistem fixed broadband, termasuk pengembangan Smart City dan inisiatif dari pemerintah seperti e-Government, e-Education, e-Health , dan berbagai layanan komersil lainnya. Saat ini FTTH merupakan teknologi yang telah matang dan terstandardisasi, serta telah diadopsi secara luas sebagai tulang punggung fixed broadband dengan serat optik sebagai media akses dari lingkungan rumah ke jaringan perkotaan. Teknologi ini mampu menyediakan kapasitas berbagi bandwidth hingga 10Gbps kepada para pelanggan. Di Indonesia, penetrasi saluran tembaga dan serat optik di rumah masih di bawah 15%, yang berarti ada 85% rumah yang tidak dicakupi oleh kabel tembaga ataupun serat optik. Oleh karena itu, FTTH akan berperan sangat penting dalam menghubungkan rumah dengan aplikasi TIK yang nantinya akan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saat ini, agenda ekonomi digital adalah prioritas bagi Indonesia dan akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara. Namun, pengguna pita lebar di Indonesia baru mencapai 4.3 juta orang dan penetrasi pita lebar tetap baru sebesar 7% saja di seluruh negara. Ada celah pasar yang besar untuk diisi dan MASTEL, melalui IFA, diharapkan dapat mendorong pengembangan pasar pita lebar tetap menuju pencapaian baru dengan memandu pengembangan bidang ini,” ujar Ir. Kristiono, Ketua Umum MASTEL.

IFA dan MASTEL akan bekerja sama untuk merumuskan regulasi Right-of-Way dan mempromosikan infrastructure sharing antar para pelaku industri; mendukung dan mempromosikan kebijakan yang terkoordinasi antar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penyebaran serat optik di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana Infrastruktur Pita Lebar Nasional dan mendorong pengembangan serat optik yang berkelanjutan sebagai infrastruktur utama untuk mempercepat pita lebar dan smart cities di Indonesia.

“Kami yakin bahwa semua anggota IFA dan pemangku kepentingan dalam rantai nilai TIK akan bergabung dan bekerja sama untuk menjalankan satu ekosistem pita lebar tetap. Kami optimis akan kemampuan kami untuk menjembatani celah yang terdapat dalam ekosistem infrastruktur pita lebar tetap dalam negeri guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. MASTEL dan IFA akan memainkan peran yang sangat penting dalam mempercepat keterampilan & keaksaraan dalam bidang TIK, kesiapan sosial, model bisnis, kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta, dan lain sebagainya.”, ujar Suwanto Gunawan, Ketua IFA.

Kota-kota seperti Surabaya, Banyuwangi, Bandung, dan Banda Aceh sudah memiliki basis yang kuat dan telah menerapkan konsep smart city. MASTEL dan IFA telah mengindentifikasi peluang untuk meningkatkan jaringan ultra broadband berdasarkan teknologi FTTH dan akan mengeksplorasi kerja sama strategis dengan kota-kota ini untuk memulai proyek percontohan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dan memanfaatkan potensi penuh infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai anggota IFA, Huawei akan secara aktif memberikan dukungan, infrastruktur, solusi terbaik, pengalaman global, serta pengetahuan teknologi bagi pengembangan FTTH di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Daniel Tang, CTO of Fixed Network Huawei.

“Kami 100% berada di balik transformasi ekonomi digital Indonesia untuk masyarakat Indonesia.Sebagai anggota IFA, kami bangga memperoleh pengakuan dari para anggota dan MASTEL sebagai pemimpin di bidang FTTH, pengembangan ultra broadband dan smart city . Huawei akan secara aktif memberikan dukungan, infrastruktur, solusi terbaik, pengalaman global, serta pengetahuan teknologi bagi pengembangan FTTH di Indonesia,” paparnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved