Technology

Tantangan Pelaku E-commerce Menurut UCWeb

Tantangan Pelaku E-commerce Menurut UCWeb

UCWeb, perusahaan pembuat mobile browser meluncurkan UC Cradle Program untuk meningkatkan para pelaku bisnis e-commerce di Indonesia. Kenny Ye, General Manager Global Markets, Alibaba mobile business group, menekankan empat tantangan utama bagi pelaku bisnis online ritel pada industri e-commerce Indonesia yang sedang berkembang.

Kenny Ye, General Manager Global Markets, Alibaba mobile business group.

Kenny Ye, General Manager Global Markets, Alibaba mobile business group.

“Indonesia merupakan negara pertama dimana sejumlah besar para pengguna Internet menggunakan perangkat mobile mereka untuk mengakses Internet guna mendapatkan konten atau layanan, termasuk belanja secara online. Kami menemukan bahwa pelaku e-commerce lokal kini sedang menghadapi empat tantangan utama, yaitu akuisisi, user engagement, pengalaman belanja dan memperkuat brand awareness,” ujar Kenny di Indonesia E-commerce Summit & Expo 2016.

Untuk membantu menjawab berbagai tantangan tersebut dengan efisien dan hemat biaya, Kenny Ye menjelaskan bagaimana para pelaku bisnis online dapat memanfaatkan dan mengkombinasikan berbagai jenis sumber daya, misalnya premium traffic, sumber-sumber daya berkualitas dan kampanye-kampanye co-branding yang ditawarkan oleh UCWeb melalui Cradle Program tersebut. “Melalui kolaborasi dengan para pelaku e-commerce di Indonesia, kami dapat menghasilkan nilai tambah kepada para pengguna kami dan pada saat yang bersamaan menyediakan dukungan besar bagi para mitra pelaku bisnis online kami,” ujar Kenny.

Hasil survei UCWeb yang dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan jumlah partisipan sebanyak 2.829 pengguna internet mobile, mengungkapkan bahwa 76,4% dari seluruh partisipan mengakui berbelanja secara online setidaknya sekali dalam sebulan dan membelanjakan rata-rata sebesar Rp. 100.000 setiap bulannya.

“Kami menemukan bahwa belanja secara online di Indonesia, sebagian besar, ternyata merupakan belanja yang dilakukan pada perangkat mobile. Dengan semakin banyaknya pengguna Internet Indonesia yang mulai mengadopsi belanja secara online sebagai bagian dari gaya hidup, sebagian besar dari mereka telah menganut ide ‘mobile first’. Hal ini meyakinkan kami pada value kami terhadap industri e-commerce lokal yang terus meluas,” tambah Kenny.

Beberapa temuan lainnya dalam survei tersebut diantaranya 72,2% dari orang yang berbelanja secara online biasanya menghabiskan paling tidak 1 jam untuk berbelanja, dan 87,4% dari mereka berbelanja melalui perangkat mobile.

Alasan paling populer berbelanja secara online adalah kenyamanan berbelanja di manapun dan kapanpun, dan yang kedua adalah promo-promo, serta diikuti karena kebutuhan tak berkala.

Adapun situs-situs toko belanja online konvensional masih tetap menjadi pilihan utama bagi orang-orang yang berbelanja secara online, sedangkan pilihan paling tidak populer adalah melalui forum online dan situs-situs iklan.

Alasan utama yang menurunkan motivasi orang yang berbelanja secara online untuk mengunduh aplikasi belanja adalah mereka bisa berbelanja secara online melalui browser (49%). Dua alasan lainnya adalah karena mereka sudah banyak memiliki aplikasi (37,3%) dan khawatir aplikasi belanja tersebut menghabiskan kapasitas penyimpanan perangkat mobile mereka (26%).

Kenny juga mengungkapkan bahwa lima hal yang mendorong para pengguna untuk melakukan pembelian secara online adalah fitur perbandingan harga antar-platform belanja online, proses pembayaran yang aman, info terbaru tentang diskon di seluruh situs belanja online, info terbaru tentang produk-produk baru di seluruh situs belanja online, serta akses sekali jalan ke seluruh platform belanja online. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved