Technology

Visi Netapp Menciptakan Data Fabric

Oleh Dibi
Visi Netapp Menciptakan Data Fabric

Sebagai pemegang market share terbesar di bidang cloud, khususnya open networked storage di Indonesia, Netapp berniat mempertahankan kedudukannya tersebut. Data ini didapatkan dari survey IDC Open Networked Storage Market Quarterly Disk Storage System Tracker June.

Weera Areeratanasak, Managing Director Netapp untuk region Malaysia, Indonesia, dan Thailand, menerangkan bahwa pencapaian sebagai pemimpin market share di salah satu pasar terbesar yang ada di Asia Tenggara merupakan sebuah hal yang membanggakan. Selain itu, secara global pendapatan pertahun Netapp sendiri diklaim mencapai US$6,3 miliar.

Weera Areeratanasak menerangkan tentang visi Netapp

Weera Areeratanasak menerangkan tentang visi Netapp

Prestasi-prestasi ini, menurut Weera adalah hal yang patut dilestarikan oleh Netapp, “Being the number one, we don’t want to stop there. We wanted to be better than that.” Weera menjelaskan visi Netapp yang merupakan hasil dari inovasi selama lebih dari 20 tahun berkutat di bidang penyimpanan data. Visi tersebut ia terangkan sebagai konsep yang bernama Data Fabric.

Visi ini, menurut Weera adalah kekuatan utama Netapp untuk tetap menjadi unggulan dalam pasar Ti yang kian menuntut inovasi karena ketatnya persaingan. Menurutnya, ada 4 tren yang saat ini sedang berlangsung di pasar TI dan tren inilah yang menjadi kiblat perkembangan inovasi dalam dunia TI .

Tren itu Hybrid Cloud, Integrated Solutions, Flash, dan Software-defined. Hybrid Cloud adalah konsep cloud storage yang merupakan gabungan dari private dan public cloud storage, sehingga memudahkan pelanggan untuk menyimpan data.

Efisiensi adalah kata kunci di sini dan dengan memiliki Hybrid Cloud, pelanggan tidak perlu memiliki banyak cloud storage untuk fungsi yang berbeda; satu cloud storage saja cukup. Integrated Solutions adalah kondisi dimana sebuah korporasi cloud storage mampu menyediakan solusi yang padu untuk berbagai merek-merek perangkat keras TI yang ada di pasar. Ini karena satu pelanggan bisa memiliki perangkat digital dengan beragam merek berbeda dan akan sangat memudahkan pelanggan jika satu cloud storage mampu digunakan untuk setiap perangkat tersebut.

Flash atau yang Weera terangkan dalam bentuk lebih spesifik. Flash cloud storage adalah konsep penggabungan teknologi cloud storage dengan perangkat keras flash storage. Dengan menggabungkan kedua teknologi yang diklaim lebih cepat dalam memproses data dibandingkan dengan teknologi disk storage, flash cloud storage pun menjadi tren di pasar TI saat ini.

Terakhir, Software-defined, adalah tren yang memanfaatkan kecenderungan pengguna TI yang menginginkan segala sesuatu berjalan otomatis dan simpel. Hanya dengan memasukan perintah yang diinginkan, maka sebuah sistem yang digerakan oleh perangkat lunak akan mampu berjalan dengan sendirinya.

Keempat tren ini, menurut Weera akan membuat pasar TI semakin menyenangkan dan menstimulasi para pemain di dalamnya untuk menghadirkan solusi-solusi baru di dunia TI. Nah, Data Fabric yang telah disebutkan sebelumnya sebagai visi dari Netapp diklaim sebagai salah satu solusi yang lahir dari memerhatikan perkembangan tren-tren tersebut di pasar TI.

Data Fabric, secara singkat, merupakan ide di mana kita akan mampu mengakses data yang ada di cloud storage kita, dari berbagai perangkat, dimanapun dan kapanpun hanya dengan memiliki sebuah ID cloud storage.

“Misalnya saya bepergian ke luar negeri, dengan adanya Data Fabric, meskipun saya mengganti sim card atau telepon seluler saya agar kompatibel dan bisa digunakan di negara tersebut, saya akan tetap bisa mengakses data-data yang ada di telepon seluler dan kartu sim yang lama di perangkat baru saya melalui cloud storage saya. Jadi semuanya akan lebih cepat dan efisien,” ujar Weera. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved