Youngster Inc. Entrepreneur

Liku-liku Aldrey Hansah Berbisnis Rumput Sintetis Standar FIFA

Liku-liku Aldrey Hansah Berbisnis Rumput Sintetis Standar FIFA

Limonta adalah rumput sintetis berstandar internasional buatan Italia yang digunakan untuk lapangan futsal, lapangan sepak bola dan lanskap pertamanan. Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) kerap menggunakan Limonta. Begitu pula AC Milan, memakai Limonta di Milannelo, tempat berlatih para pemainnya. Aldrey Hansah berhasil merebut kepercayaan prinsipil Limonta di Italia dengan menunjuk CV Delta Prima sebagai agen tunggal penjualan Limonta di Indonesia. Delta Prima adalah perusahaan yang didirikan Aldrey pada 2011. Ia membidik klub sepak bola, pusat olahraga sekolah, akademi sepak bola, serta pengelola lapangan futsal atau taman bermain sebagai target pasarnya.

Aldrey Hansah

Kendati biayanya lebih mahal dari lapangan konvesional, Delta Prima mampu mengantongi dua proyek pemasangan Limonta di lapangan sepak bola Universitas Indonesia dan Progresif Football di Bandung, Jawa Barat. Lapangan sepak bola di Bandung itu merupakan sarana latihan bagi pemain Persib Bandung, setara dengan lapangan AC Milan. Berbicara harga, rumput sintetis lebih mahal 25%-50% daripada rumput organik. Namun, Aldrey menjamin biaya perawatan rumput sintetis lebih murah dan perawatannya pun cukup sederhana. Daya tahan rumput sintetis mencapai 10 tahun. Ia mengatakan, keunggulan rumput sintetis adalah biaya perawatan lebih minim karena rumput tidak perlu dipotong, diberi pupuk, disiram atau ditambal jika suatu bagian rusak.

Aldrey menomorsatukan kualitas produk dan layanan pascajual kepada konsumen dengan memberikan garansi lima tahun. Itu diklaimnya sebagai keunggulan Delta Prima dibandingkan kompetitornya. “Servis yang menyeluruh telah kami berikan ke konsumen,” ujar pebisnis yang lahir pada Desember 1980 ini.

Embrio bisnis Aldrey bermula ketika lima tahun lalu membangun lapangan futsal di Jakarta. Rumput sintetisnya dipasok oleh salah satu supplier. Setahun setelah pembangunannya kelar, rumput sintetisnya sudah rusak. Rasa kecewa menghinggapinya. Ia berkali-kali mengajukan keluhan ke pemasok rumput sintetis. Akan tetapi, hasilnya nihil. Ia menahan rasa geram. “Saya mencari solusi dan mempelajari cara mencari material dan memperbaiki rumput sintetis. Dari sanalah bisnis saya dimulai,” tutur pengusaha yang gemar bermain basket ini. Ia mengamati berbagai macam rumput sintetis untuk mengganti rumput buatan yang sudah rusak tersebut. Lapangan futsal Aldrey kembali pulih.

Keberhasilan Aldrey itu terdengar oleh salah satu konsumen yang ketika itu hendak membangun lapangan futsal. Konsumennya puas. Aldrey mulai melirik berbagai jenis rumput sintetis dari negara lain untuk dipasarkan di Indonesia. Lalu, Delta Prima mendekati prinsipal Limonta. Proposal disodorkannya untuk membujuk Limonta. “Limonta adalah supplier rumput sintetis untuk FIFA dan banyak pihak yang melakukan pendekatan ke Limonta. Jadi, kami harus menyakinkannya,” mantan pegawai perusahaan periklanan ini menjelaskan.

Dalam tempo setahun, Aldrey bersama tim Delta Prima berhasil meyakinkan prinsipal Limonta yang menunjuk perusahaannya sebagai agen tunggal penjualan di Indonesia bahwa pihaknya bisa menjaga kualitas produk dan citra merek Limonta. “Setelah beberapa kali meeting, akhirnya Limonta memutuskan bekerja sama dengan kami,” ungkapnya. Lantas, ia mengucurkan modal Rp 2 miliar guna mengembangkan bisnis tersebut. Dana itu dipergunakan untuk menyediakan berbagai kebutuhan penunjang perusahaan, antara lain mobil sebagai kendaraan operasional dan berbagai peralatan operasional. Langkah selanjutnya adalah menjaring konsumen.

Menurut Aldrey, potensi bisnis rumput sintetis cukup besar, terutama lapangan sepak bola. Selain menggandeng Limonta, Delta Prima juga menjual rumput sintetis OIM dari China. Aldrey menerangkan, perusahaannya memesan rumput sintetis ke OIM yang kemudian diberi merek Evoturf. “Baru-baru ini kami juga memiliki merek Ecograss untuk landscape,” ia menambahkan. Evoturf merupakan rumput sintetis untuk lapangan bola profesional, dan Eco Grass adalah rumput sintetis untuk lanskap.

Penjualan Delta Prima selama 2012-14 lebih banyak ditopang segmen lapangan futsal. Segmen itu menyusut sejak tahun lalu ke level 15%-20%. “Penurunan ini karena pasarnya yang sudah mature dan fluktuasi dolar yang memengaruhi harga jual. Dulu, penjualan Limonta paling tinggi, yaitu sekitar 70%. Tetapi sekarang menurun kontribusinya dan lebih banyak Evoturf. Saat ini, komposisi penjualan Evoturf dan Limonta adalah 55%:40%,” Aldrey menjelaskan. Sejak tahun lalu ia merambah pasar baru di segmen lanskap untuk memperluas segmen pasarnya. Perusahaannya sering mengikuti pameran arsitektur, mempromosikan Limonta dari mulut ke mulutdan mengirim penawaran via surat elektronik ke calon konsumen.

Grafik penjualan rumput untuk segmen lanskap itu meningkat walau pertumbuhannya terbatas di kisaran 5% per tahun. Target ke depan, Aldrey menambahkan, memperbanyak penjualan segmen lapangan sepak bola dan menggandeng klub sepak bola, akademi sepak bola, perguruan tinggi dan sekolah. Delta Prima ingin merambah konsumen di sektor perhotelan, perkantoran dan apartemen demi menggenjot penjualan rumput untuk lanskap. Aldrey kini mempekerjakan 20 pegawai dan memiliki gudang peyimpanan di Tangerang, Banten, seluas 400 m2 sebagai penampung rumput sintetis lapangan futsal dan lanskap pertamanan.(*)

Vicky Rachman & Nerissa Arviana

Riset: Sarah Ratna Herni


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved