Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Andra Alodita, Berpendar di Fotografi Fashion dan Wedding

Andra Alodita, Berpendar di Fotografi Fashion dan Wedding

Andra Alodita

Andra Alodita

Di dunia fotografi, sosok Andra Alodita ibarat bintang yang tengah berpendar. Ia dikenal sebagai fotografer fashion. Kliennya majalah fashion kelas kakap, seperti Clara, Elle, Marie Claire, Maxim, CosmoGIRL!, serta Fimela.com. Sejumlah acara yang berhubungan dengan wedding pun banyak melibatkan lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan ini. Sebut saja, Great Ideas for Wedding Fashion & Commercial, Iwan Tirta Batik Collection, Cotton Ink, Optik Seis, N.Y.L.A., Al’s Catering, Sodagar, Geulis dan Petite Cupcakes. Ia juga menjadi salah satu fotografer di Singapore Fashion Week 2011.

“Hasil fotonya sangatlah feminin dan dreamy, sangat Andra juga. Semua perempuan yang difoto Andra, jadi cantik banget,” kata Ria Sarwono, pemilik Cotton Ink. Selain memakai jasa Andra untuk foto katalog Cotton Ink, saat pernikahannya, Ria juga meminta Andra yang mengabadikan momen penting dalam hidupnya itu. “Ketika saya menikah, saya meminta Andra menjadi fotografer di acara pernikahan saya,” tutur Ria. Hasil jepretan Andra memang memiliki ciri khas, lembut, hangat dan romantis.

Foto fashion dan wedding memang menjadi spesialisasi sulung dari tiga bersaudara kelahiran 7 Oktober 1986 ini, meski sejatinya Andra mengaku suka memotret apa saja. Melalui gambar-gambarnya yang khusus mengulas tentang tema kehidupan sehari-hari, ia mengaku ingin menyampaikan fakta bahwa apa pun yang tadinya biasa-biasa saja, bisa disulap menjadi indah. “Selama kita ingin membuka mata, telinga dan terutama pikiran, semuanya memukau. Tuhan memberikan kepekaan bagi kita untuk menghargai hal-hal yang ada di sekeliling kita. Itulah yang harus selalu kita syukuri,” tuturnya. Saat ini ia memang fokus menggarap fotografi pernikahan dan gaya hidup. “Sebenarnya tidak ada segmen khusus. Siapa saja yang bisa menghargai karya saya, saya akan masuk. Rata-rata klien saya memang pengusaha muda,” papar Andra yang secara personal juga menangani penyanyi Raisa, Calvin Jeremy dan Andira.

Padahal, sebelumnya banyak orang yang meremehkan kemampuan fotografi perempuan yang menangani proyek foto Titi DJ untuk sampul Majalah Clara ini. Komentar mereka, “Cantik sih, tapi emang bisa motret?” Justru pandangan sebelah mata inilah yang melecutnya untuk unjuk gigi. Selain masih muda, penampilan Andra memang tidak seperti gambaran fotografer pada umumnya. Tubuhnya selalu dibalut busana modis dan chic, disertai padanan tata rias yang pas hingga tak kalah dengan tampilan para model yang akan dipotretnya. “Pernah sih, beberapa kali jadi fotomodel, tetapi saya lebih suka di belakang layar. Saya lebih suka dikenal orang karena karya saya,” katanya.

Sejak dulu, Andra memang sangat antusias terhadap aktivitas yang berhubungan dengan seni. Menari, melukis dan menggambar adalah beberapa kegiatan yang sempat ia tekuni sebelum sampai ke dunia fotografi. Perempuan beralis tebal ini sedikit demi sedikit mulai memaknai fotografi dan jatuh hati padanya sejak semasa SMA. Sebelum kenal fotografi, Andra mengaku sempat kesulitan setiap kali akan mengungkapkan idenya lewat kata-kata ataupun tulisan. Namun, sejak fasih memotret, segala sesuatunya bisa ia ungkapkan dengan baik. “Dulu, kalau naksir cowok, saya ekspresikan dengan cara memotret dia, ha ha ha… Selain itu, setiap kali sedih atau senang, saya juga mengekspresikannya dengan memotret. Hasil fotonya akan berbeda-beda, tergantung mood,” kata duta merek Sony ini.

Andra Alodita

~~

Pengagum fotografer kelas dunia Nicoline Patricia Malina dan Camilla Akran ini jujur mengakui bahwa kemampuannya memotret didapat secara otodidak. “Skill itu tidak menjamin 100% untuk menjadi sukses. Tapi belajar dari pengalaman, masukan dari orang-orang, kritik, pokoknya belajar dari hal-hal baru,” ungkapnya membagikan kiat suksesnya. Menurutnya, sebagai fotografer fashion, sejatinya harus mengerti tentang fashion, make up, lokasi dan mungkin tentang sejarah fashion, misalnya tentang tekstilnya. Saya bilang, kalau mau sekolah fotografi dari basic di sini sih nggak banyak. Tapi kalau bisa sekolah, mendingan sekolah, itu kalau bener-bener mau jadi fotografer ya. Soalnya saya nggak punya kesempatan untuk itu. Kalau bisa ngulang lagi, saya pingin banget sekolah fotografi,” papar Andra yang memutuskan full time sebagai fotografer sejak 2009.

Karena berkecimpung untuk foto gaya hidup, Andra pun menyiasatinya dengan sesering mungkin update fashion dan gaya hidup. Paling tidak, tahu trennya sekarang. Rajin baca Elle UK, Vogue dan blog walking adalah menunya sehari-hari sebelum take gambar. Sementara untuk mendapatkan inspirasi, ia belajar dari mana pun. Sehari-hari inspirasinya justru datang dari teman-teman atau lingkungan sekitar. Toh sekarang, ia lebih banyak melihat ke Instagram. “Saya follow banyak orang dan suka lihat fotonya yang lucu-lucu,” ujarnya.

Dengan mengandalkan strategi dari mulut ke mulut, ia yakin klien akan datang dengan sendirinya. Selain itu, ia juga cukup populer di kalangan blogger sehingga rekomendasi dari klien satu ke klien lain tentu bisa terus memutar roda bisnis yang ia jalankan. Memang, blognya sekarang sedang tidak aktif, tetapi dengan memiliki akun Instagram, calon klien bisa melihat seberapa besar kemampuannya. Ia menegaskan, cukup dengan menjadi dirinya sendiri, fokus dalam berkarya dan memperkaya ide-ide baru, maka atmosfer ketat persaingan antarfotografer bisa diatasi.

Apakah profesi ini sangat menjanjikan? “Pengalaman saya selama ini, sangat menjanjikan. Tapi belum tentu saya bisa janjikan ini ke orang lain atau fotografer lain. Semua tergantung pada kita sendiri,” ujarnya sambil tersenyum, dan mengelak kala ditanya soal penghasilan. “Ini rahasia dapur hehehe… Tapi sejauh ini, saya tidak menyangka bahwa profesi ini begitu menjanjikan untuk saya,” ujar pehobi nonton film yang berencana membuat buku fotografi tentang jalan-jalan dan gaya hidup ini.

Henni T. Soelaeman dan Gustyanita Pratiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved