Youngster Inc. StartUp

Tricahyo Ramadhan dan Restu Meilianto, Duo Pendiri Nifago Jersey Beromset Rp 1,2 Miliar

Tricahyo Ramadhan dan Restu Meilianto, Duo Pendiri Nifago Jersey Beromset Rp 1,2 Miliar

Tricahyo Ramadhan pada 2014 menjalani debutnya sebagai pengusaha kostum (jersey) futsal dan sepak bola. Awalnya, dia menjual seragam itu sesuai dengan pesanan konsumen yang diproduksi di penjahit langganannya. Ia menjualnya dari mulut ke mulut dan media sosial di sela-sela hobinya yang ketika itu bermain futsal di liga amatir. “Saya melihat peluang bisnis jersey dan tertarik menekuni bisnis ini karena olahraga futsal semakin berkembang,” ujarnya. Bisnis pria kelahiran Jakarta, 23 tahun silam ini semakin menggelembung seiring meningkatnya jumlah pesanan. Kini, omsetnya meroket lima kali lipat dari sebelumnya Rp 240 juta/tahun dari hasil penjulan seragam sekitar 1.200 helai yang digasaknya pada dua tahun silam, menjadi sekitar Rp 1,2 miliar di tahun 2015.

Tricahyo Ramadhan dan Restu Meilianto

Lantas, Cahyo merekrut seorang penjahit dari yang ditugasi menjahit seragam yang dipesan konsumen. Bahan seragam dibeli di pemasok tekstil langanan Cahyo di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. “Kualitas bahannya bagus,” ia menegaskan. Ketika itu, mereka sempat keteteran melayani pesanan yang membludak, sehingga masa penyelesaian seragam mulur menjadi dua bulan. Cahyo sempat putus asa dan sempat terlintas untuk menjual mesin jahitnya.

Toh, di tengah kondisi seperti itu, Cahyo memperoleh titik terang karena berhasil menggaet beberapa penjahit dari olx.co.id, situs jual beli online. Pesanan pelanggan pun berhasil dipenuhi sesuai dengan jadwal. Saat ini, jumlah karyawannya bertambah 11 orang, yang antara lain terdiri dari empat penjahit dan tukang sablon. Rata-rata seorang penjahit memproduksi seragam sebanyak 20 helai/hari, atau sekitar 600 helai/bulan. Karenanya, kemampuan empat penjahit dalam memproduksi jersey bisa mencapai 2.400 jersey/bulan.

Untuk saluran penjualan, kedua sahabat karib itu bahu-membahu mempromosikan dan memasarkan jersey di Twitter, Instagram, jaringan kerja dan pertemanan. Seragam yang terjual setiap bulan, Cahyo menuturkan, berkisar 700-1.000 helai. Harganya bervariasi Rp 140-200 ribu/helai. “Omset kami setiap bulannya sekitar Rp 100 juta,” ungkap Cahyo yang lulusan Universitas Trisakti, Jakarta. Jika dihitung-hitung, omset Nifago Jersey mencapai Rp 1,2 miliar/tahun. Konsumennya berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan dari luar Pulau Jawa.

Mahroza Pradana (22 tahun), salah satu konsumen yang tertarik membeli seragam Nafigo Jersey karena rekomendasi temannya. “Bahannya lebih nyaman karena hampir mirip dengan jersey buatan Adidas,” kata Mahroza. Dari sisi harga, menurutnya, kostum Nifago Jersey lebih murah sekitar Rp 20 ribu dibanding kostum sejenis. “Walau harganya terjangkau, kualitas bahan dan ketepatan menyelesaikan pemesanan sangat bagus,” Mahroza menerangkan kelebihan Nafigo Jersey. Menanggapi hal itu, Cahyo mengatakan dirinya menjalani prinsip bisnis yang mengutamakan kejujuran dan menjalin komunikasi interaktif dengan konsumen.

Guna mendongkrak pemasaran Nifago Jersey, Cahyo kerap kali mensponsori kompetisi dan tim futsal, seperti tim futsal Universitas Trisakti dan Asosiasi Futsal Kota Bekasi yang menyediakan perlengkapan tim futsal Bekasi yang akan berlaga di Pekan Olahraga Daerah 2018. Para pemain yang disponsorinya itu menggunakan seragam dan rompi Nifago Jersey. Ke depan, Cahyo dan Restu hendak menambah penjahit dan mengembangkan bisnis dengan memproduksi jaket, celana, dan sepatu futsal. Mahroza menyarankan Cahyo untuk mengembangkan situs Nifago Jersey agar memperluas jangkauan pemasaran ke penjuru daerah. Selain itu, dia berharap desain dan variasi seragam semakin diperbanyak untuk memberikan pilihan bagi konsumen.

Menurut Cahyo, persaingan bisnis kostum futsal dan sepak bola cukup kompetitif, baik dari segi harga maupun kualitas produk. “Kami berbeda karena menomorsatukan kualitas,” lanjut Cahyo yang sejak tahun ini berlaga di liga profesional futsal. Misalnya saja, sablon kostum Nafigo Jersey terbuat dari polyflex, menyediakan layanan pascajual, dan memproduksi kostum sesuai dengan desain yang diinginkan konsumen. Beberapa pelanggan, menurut Cahyo, pernah mengeluhkan ukuran kostum yang tidak sesuai dengan pesanan. Cahyo pun mengganti kostum itu demi memberikan rasa puas kepada konsumen. “Itu yang membuat jersey kami lebih unggul dari pesaing,” ucapnya.

Riset: Yulia Pangastuti


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved