Editor's Choice Youngster Inc. Entrepreneur Youngster Inc. StartUp

Agus Wibisono, Menjajal Peluang Asuransi Online

Agus Wibisono, Menjajal Peluang Asuransi Online

Agus Wibisono

Agus Wibisono Founder Asuransi88.Com

Bingung memilih perusahaan asuransi mana yang layak, terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan? Atau ingin mengecek kondisi polis, informasi seputar klaim, konsultasi, dan tata cara pengajuan klaim? Tak perlu ribet, klik saja Asuransi88.com. Asuransi online ini menyediakan informasi secara lengkap seputar asuransi bagi nasabah atau calon nasabah, mulai dari jumlah premi, jenis layanan, hingga jaminan yang akan didapat dan tidak didapat dalam produk asuransi dari berbagai perusahaan asuransi di Indonesia. Melalui portal ini, pengguna bisa mendapatkan daftar produk asuransi dari yang termurah sampai yang termahal, meliputi asuransi kendaraan, asuransi rumah, asuransi perjalanan, asuransi jiwa, sampai asuransi kesehatan.

Berbekal keahlian di bidang teknologi informasi dan pengalaman berkarier di dunia asuransi selama lebih dari sedasawarsa, Agus Wibisono tergelitik membesut asuransi online. Menggandeng beberapa temannya yang juga mempunyai pengalaman di dunia asuransi, pada 2014 ia membesut Asuransi88. Asuransi online ini dia hadirkan dengan visi membantu nasabah dalam mencari produk asuransi yang tepat dari sekian banyak perusahaan penyedia produk asuransi. “Awalnya saya sendiri yang mengerjakan konsep dan desainnya, sedangkan sistem di belakangnya dibantu beberapa programmer,” ungkap lulusan sebuah universitas di Semarang ini.

Di mata pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah, 14 Agustus 1975 ini, tak ada bisnis yang tidak bisa dikaitkan dengan teknologi. Agus mengembangkan bisnis asuransi online layaknya portal tiket pesawat atau hotel. Setelah mengembangkan sistem bisnisnya, ternyata beberapa perusahaan asuransi seperti Sinarmas, ACA dan SequisLife tertarik bermitra. Baru berjalan setahun, Asuransi88.com telah menggandeng l5 perusahaan asuransi. “Kami fokuskan pada asuransi yang umum saja seperti asuransi jiwa yang meliputi kesehatan, kecelakaan, pendidikan, asuransi jiwa unitlink, serta asuransi umum yaitu kendaraan, bangunan, perusahaan, dan perjalanan,” papar CEO Asuransi88 ini. Ke depan, ia menargetkan bisa menggandeng lebih banyak mitra dari perusahaan asuransi.

Portal Asuransi88.com, menurut dia, lebih tepat dikatakan sebagai gerbang nasabah yang ingin mencari informasi seputar produk asuransi. “Kami menanyakan beberapa pertanyaan kepada calon nasabah sehingga kami bisa mengetahui apa sih kebutuhan mereka. Dari situ, kami sudah menyiapkan algoritma yang disesuaikan. Misalnya, jika jawabannya A, kemungkinan produk B yang cocok, dan seterusnya,” paparnya.

Cara kerja Asuransi88 adalah menghimpun data dari para calon nasabah dengan beberapa pertanyaan. Setelah mengisi requirement tersebut, muncul sejumlah produk asuransi yang mungkin sesuai dengan kebutuhan calon nasabah, setelah itu muncul sejumlah produk dengan fitur yang tersedia. Misalnya, apabila calon nasabah memilih asuransi kesehatan, sesudah melalui proses input data, muncul produk asuransi kesehatan seperti AXA atau Sinarmas dengan fitur seperti ada santunan dukanya atau tidak, ada ICU-nya atau tidak, dan seterusnya. “Setelah itu apply secara online,” katanya.

Agus mengamati, selama ini masyarakat Indonesia umumnya menempuh proses yang terlalu lama untuk menentukan produk asuransi yang akan dibeli. Calon nasabah juga harus membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Ia tak menampik beberapa perusahaan asuransi sudah membuka proses pendaftaran secara online, hanya saja prosedur lain masih menunggu. Selain lamanya proses registrasi, proses klaim untuk mendapatkan uang ganti rugi juga memerlukan waktu lama dengan tahapan yang rumit. Belum lagi, nasabah harus bolak-balik ke kantor perusahaan asuransi terkait untuk memberikan prosedur yang diminta dalam proses pengajuan klaim.

Dalam pandangannya, produk asuransi adalah intangible atau tidak nyata. Karena itu, masih perlu edukasi kepada masyarakat luas. Pasalnya, sejauh ini baru kalangan menengah-atas yang awarebenefit asuransi, baik jiwa maupun kerugian. “Oportunitasnya, dari tahun ke tahun, kelas menengah-atas selalu tumbuh sehingga perlu diimbangi dengan tool yang memadai,” ujarnya. Terkait asuransi online, ia menilai masyarakat dewasa ini kian melek teknologi. “Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi secara cepat, khususnya asuransi, dan bisa diakses dari berbagai tempat, juga menjadi oportunitas bisnis ini,” ungkapnya.

Yuono, mitra kerja Asuransi88 dari sebuah perusahaan asuransi, melihat potensi pertumbuhan pasar asuransi, baik jiwa maupun kerugian, makin besar dari tahun ke tahun. “Hal ini dipicu pertumbuhan tingkat pendidikan masyarakat dan pendapatan daerah yang dulunya sebatas masyarakat perkotaan. Potensi bisnis asuransi online juga besar seiring meningkatnya pengguna Internet. Itu sebuah kemudahan yang sangat bagus,” ujarnya. Kemudahan inilah yang membuat pihaknya tertarik bekerja sama dengan Asuransi88.

Diakui Yuono, pertumbuhan penjualan premi lewat saluran online belum signifikan, tetapi ke depan bakal memicu masyarakat aware terhadap asuransi. Namun, imbuh dia, untuk asuransi jiwa, tidak bisa sebatas pendekatan informasi secara online, melainkan perlu interaksi intensif antara seller dan calon nasabah. “Bagaimana cara mereka menjelaskannya, itu berpengaruh untuk mengarahkan pemahaman mereka tentang benefit asuransi jiwa. Jadi, online hanya sebagai pintu masuknya. Untuk follow up-nya, tetap lewat direct selling.”

Bagaimana model bisnis Asuransi88 sendiri? Agus menuturkan, pihaknya melakukan monetisasi dengan membangun sistem. Data dari setiap perusahaan asuransi, yakni berupa produk premi dari berbagai asuransi (seperti Allianz, Zurich, Prudential, Lippo Insurance, AXA dan Manulife) dikumpulkan, kemudian di-list berdasarkan harganya. Apabila premi terjual dari portal ini, Asuransi88 mendapatkan komisi dari perusahaan asuransi. “Jadi, tidak ada margin yang diambil,” kata Agus. Ia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak melakukan upping rate dari setiap produk asuransi yang diambil dari perusahaan asuransi. “Kami memonetisasi itu berdasarkan komisi dari setiap transaksi atau referensi nasabah lewat portal Asuransi88.com,” imbuhnya.

Diakuinya, sampai saat ini frekuensi transaksi yang terjadi dalam sebulan masih dalam tahap pengembangan jumlah transaksi. “Targetnya sih dalam waktu dekat ini bisa mencapai 2.000 transaksi,” ujarnya. Sementara pertumbuhannya diharapkan bisa di atas 50% setiap tahun. Karena itu, untuk meningkatkan awareness Asuransi88, selain menggeber aktivitas melalui above the line, ia juga aktif menyasar beberapa saluran distribusi di jagat maya seperti Facebook, Twitter, Google SEO dan YouTube.

Tantangan Asuransi88 lebih pada belum terbiasanya masyarakat dengan fasilitas online. “Lebih tepatnya, sistem asuransi online itu sendiri,” kata Agus. Produk asuransi adalah intangible, sehingga perlu ada proses edukasi dari tim sales atau agen asuransi untuk tetap meyakinkan konsumen tentang benefit produk asuransi dan harga yang perlu dibayarkan. “Dari partner kami sendiri, mereka tidak mengoperasikan teknologi digital dalam hal seperti ePolis, jadi sebagian masih dilakukan secara manual,” tuturnya.

Terkait investasi, Agus enggan mengutarakan besarannya. “Yang pasti, awalnya saya masih menggunakan uang pribadi untuk itu. Namun sekarang dapat sokongan dari Global Entrepreunership Program Indonesia (GEPI),” ucapnya.

Sekadar info, GEPI didirikan pada Januari 2011 oleh 13 pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. GEPI merupakan bagian dari inisiatif global, yaitu Global Entrepreneurship Program yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Menlu AS Hillary Clinton. Sejak saat itu, program ini menjadi bagian inti Departemen Luar Negeri AS, dengan tujuan mengembangkan kewirausahaan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.

Henni T. Soelaeman dan Fardil Khalidi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved