Editor's Choice Youngster Inc. StartUp

Gebrakan Mellyun dan Dita di Pasar Ritel Fashion

Gebrakan Mellyun dan Dita di Pasar Ritel Fashion

Mellyun Xing dan Dita Addlecoat

Mellyun Xing dan Dita Addlecoat

Fashionable dengan rancangan desainer kondang dan harga terjangkau. Juga, bisa dipakai setiap hari alias ready to wear. Itulah konsep yang diusung duo desainer Mellyun Xing dan Dita Addlecoat. Lewat merek Monday to Sunday, dua desainer yang masih berusia di bawah 30 tahun ini ingin mendobrak anggapan bahwa fashion di Indonesia identik dengan pakaian pesta yang mahal. “Kami ingin mengubah asumsi sebuah fashion hasil karya desainer itu barang mahal, menjadi sesuatu yang dapat digunakan oleh semua orang. Orang-orang biasa bisa memakai baju desainer, tetapi harganya affordable,” ungkap Dita.

Menurut Dita, Monday to Sunday dibesut karena pasar Indonesia untuk busana ready to wear hasil rancangan desainer bisa dihitung dengan jari. “Karena itu, kami menciptakan brand fashion ready to wear yang ada sentuhan desainer,” tambahnya. Terlebih, mereka sendiri pada dasarnya menyukai rancangan yang dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Dengan konsep ready to wear ini, menurut Mellyun, rancangan Monday to Sunday bisa dipakai untuk acara formal ataupun semiformal karena garis desainnya lebih playful. “Jadi, nama Monday to Sunday itu cocok untuk merepresentasikan desain kami dalam sebuah brand. Merepresentasikan sesuatu yang lumayan praktis tetapi tetap gaya,” Mellyun menjelaskan.

Desain Monday to Sunday, dalam pandangan K. Nina Adelia, memang bagus. “Desainnya semua sudah bagus dan wearable,” kata pengamat fashion yang bekerja sebagai Direktur Pengelola Trinaya Media ini. Di tangan Mellyun dan Dita, busana kasual menjadi lebih menarik dengan permainan cutting seperti detail serut, layer dan draping. Jangan heran, dibesut pada 2009, label ini sudah meramaikan koleksi busana di berbagai department store. Membidik pasar menengah- atas dengan rentang usia 17-40 tahun, Monday to Sunday hadir di Project One Kemang, Lotte Shopping Avenue, Metro Gandaria City dan Plaza Senayan, Debenhams Kemang Village, Goods Dept Pacific Place dan Pondok Indah, Alun-Alun Grand Indonesia, Ore Surabaya, Widely Project dan Happy Go Lucky Bandung.

Sebelum masuk ke gerai-gerai fashion papan atas tersebut, mereka melakukan debut Monday to Sunday melalui Brightspot di East Mall, Grand Indonesia. Setelah itu, mereka ditawari mengisi sebuah booth di Level One – masih di Grand Indonesia – bersama beberapa desainer ready to wear lainnya. Seiring dengan kehadiran Monday to Sunday di mal-mal, merek ini juga diganjar penghargaan dari Nylon, sebagai salah satu pionir Local Brand 2013. Sebelumnya, Monday to Sunday mendapatkan award dari InStyle dan nominasi best local label dari CLEO Indonesia.

Pasar yang antusias menggelitik Mellyun dan Dita segera mengepakkan sayap. Apalagi, mereka melihat kebutuhan busana ready to wear besutan desainer masih sedikit. Berangkat dari keinginan rancangannya bisa digunakan siapa saja, mereka kemudian memilih pasar ritel. Mengantongi pendidikan desain – Mellyun lulusan Raffles Design Institute (Singapura); Dita pernah sekolah di Esmod Jakarta dan kemudian melanjutkan ke Singapura – dan pengalaman Mellyun sebagai fashion illustrator di Singapura dan latar belakang Dita sebagai head of production di sebuah perusahaan garmen internasional, menjadi modal mereka mengembangkan Monday to Sunday.

Kelebihan Monday to Sunday, menurut Dita, selain rancangannya, juga bahannya dan tentu saja harganya yang terjangkau. “Harga yang kami banderol masih bersaing dengan yang lain. Harga yang kami patok berada di tengah, karena kami selalu menyesuaikan harga agar para pembeli bisa membeli rancangan kami,” tuturnya. Dengan mematok harga Rp 199 ribu-1,2 juta, imbuh dia, Monday to Sunday lebih banyak dilirik para profesional muda. Ia menilai, saat ini pasar sudah sangat menghargai dan antusias terhadap produk lokal.

Tak hanya pasar lokal, menurut Mellyun, pihaknya juga memiliki pembeli dari mancanegara yang kemudian menjualnya kembali melalui situs, sebut saja monoko.co.jp dan gigot, sebuah konsep store dari Jepang, serta Yoga Appareal asal Jepang. Monday to Sunday juga dipasarkan melalui www.mondaytosundaystore.net dan market place www.bobobobo.com. Bahkan, dalam waktu dekat, Monday to Sunday akan dipasarkan lewat berrybenka.

Meski pasar luar negeri sudah terbuka, saat ini Monday to Sunday fokus menggarap pasar lokal. “Kami ingin memajukan merek desainer lokal di Indonesia,” kata Dita. Ini sejalan dengan ekspektasi mereka yang ingin menghadirkan desain ritel untuk kalangan menengah dengan sentuhan desainer. “Kami ingin menjadi pemimpin untuk merek ritel desainer lokal,” tambahnya.

Obsesi lainnya adalah memiliki flagship store. “Supaya identitas branding lebih kuat. Apalagi di mal traffic-nya lebih banyak, sehingga untuk bisnis lebih baik dan untuk segala bentuk branding lebih mudah didapat. Kami masih menunggu antrean untuk masuk di mal yang kami inginkan,” kata Mellyun. Dengan memiliki flagship store, menurut Dita, pihaknya bisa bereksperimen dengan strategi pemasaran sendiri. “Jika tidak di toko sendiri, kami harus memiliki kesepakatan dengan yang lain untuk mengaplikasikan strategi marketing kami,” ungkap Dita. Nantinya, imbuh dia, pihaknya juga akan menyasar pasar anak-anak.

Ke depan, menurut Nina Adelia, Monday to Sunday akan memperhatikan distribusi produknya. “Kekurangan dari para desainer baru saat ini hanya dari segi pendistribusian barangnya dan keberadaan si barang itu sendiri,” katanya.

Nina juga melihat dari sisi branding Monday to Sunday masih kurang karena tidak memiliki butik sendiri. “Dari segi harganya sudah masuk akal dan desainnya juga sudah cukup kreatif. Hanya saja saya tekankan, sebuah brand yang mengandalkan online saja kurang untuk image-nya dan kurang prestisiusnya, karena saat ini Monday to Sunday hanya memiliki satu store pribadinya di Jakarta, di Colony Kemang, dan lainnya hanya ada di beberapa department store. Prospek bisnis seperti Monday to Sunday ini saya kira bagus sekali,” paparnya.(*)

Henni T. Soelaeman dan Istihana


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved