Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Liliany Fellicia, Membangun Kepercayaan Lewat Event Bercirikhas

Liliany Fellicia, Membangun Kepercayaan Lewat Event Bercirikhas

Liliany Fellicia

Liliany Fellicia

LoveInk adalah kendaraan yang digunakan wanita kelahiran Bandung 3 Februari 1985 ini dalam berkiprah di bidang wedding organizer (WO) dan event organizer (EO). Sebelumnya, ia bertualang di satu tempat ke tempat lain: mulai dari pinjam nama perusahaan hingga berkongsi dengan teman. Maklumlah, telah lama Lili menggeluti bidang usaha ini.

Tepatnya dari SMA ia sudah melakoni bisnis event ini. “Entah mengapa, mengurus event sudah menjadi hobi saya sejak SMA,” katanya. Mungkin, tambahnya, karena sejak kecil ia sudah dibiasakan membantu bisnis orang tuanya, membuka restoran seafood Ross di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Ia menceritakan, awal mulai serius terjun ke bisnis event adalah ketika temannya meminta bantuannya menangani sebuah acara klien di Bandung. Lili yang kala itu masih kelas 3 SMA menyanggupi. “Waktu itu event-nya Insto yang melakukan aktivasi di Bandung. Sejak itulah saya serius di bisnis ini,” ujarnya mengenang.

Setelah itu, Lili dengan meminjam nama perusahaan temannya itu, Kalapa, mulai mengibarkan sayapnya untuk mengelola sejumlah kegiatan, termasuk pernikahan, yang dilakukan pada akhir 2003. Kala itu ia sudah menjadi mahasiswa semester I Administrasi Niaga Universitas Parahyangan. Kemudian di 2004 ia banyak menangani event Telkomsel area Jawa Barat.

Hingga 2006, ia masih menggunakan bendera Kalapa. Ia mengaku menggunakan nama itu hanya dengan meminjam; temannya pun dengan rela meminjamkan tanpa ada kewajiban menyetor royalti. “Karena event makin banyak, lalu teman saya yang di Jakarta itu mengajak membuat PT. Jadilah perusahaan resmi saya pertama di bawah PT Dwi Kreasi Karisma, dengan brand Ijo Lumut,” katanya sambil menyebut Ijo Lumut singkatan dari Ikatan Jomblo Lucu dan Imut.

Ia menjadi komisaris perusahaan, sedangkan temannya menjadi direktur utama. Saham pun dibagi rata, masing-masing 50%. “Kalau WO-nya menggunakan brand Lucky Green, waktu itu sudah menangani pernikahan Andre Stinky (sekarang dikenal dengan Andre OVJ) dan pernikahan Uya Kuya (presenter),” ungkapnya. Sejak itu pula, ia menangani kegiatan Telkomsel untuk regional dan nasional. Sayangnya, saat itu ia sudah pecah kongsi dengan temannya yang di Ijo Lumut. Bisnis mereka hanya bertahan selama 2006-08.

Setelah itu, ia mendirikan usaha sendiri tanpa nitra di bawah PT Lestari Inovasi Cemerlang dengan brand LoveInk yang berkantor pusat di Bandung. Menurut penyuka traveling dan membaca ini, sejak mendirikan perusahaan sendiri, banyak acara besar dikerjakannya dengan klien yang beragam.

Liliany Fellicia

~~

Kini, perusahaannya memiliki lima tim tetap. “Di usaha EO dan WO itu unik, membangun tim tidak seperti di perusahaan manufaktur atau lainnya. Ada tim yang terikat dan ada yang tidak. Namun saat ada event, mereka komit untuk membantu. Kuncinya, memberi mereka kepercayaan,” ujar Lili yang pernah membesut beberapa klien perusahaan, di antaranya Telkomsel, Proton, Kalbe Farma, Chevrolet, Merck, Oriflame, Majalah Forbes (acara Best of The Best), BII dan ATM Bersama.

Untuk WO, tokoh terkenal yang pernah digarapnya antara lain anak pemilik Ceres, putra tunggal pemilik Sanbe Farma, dan artis Surya Saputra-Cinthya Lamusu. LoveInk, menurut Lili, memiliki kelebihan, karena kuat mengusung tema dalam segala acara yang ditanganinya, baik itu EO maupun WO. “Tematic wedding yang kami tangani dan sempat mendapat banyak coverage dari berbagai media seperti Pikiran Rakyat, Kompas dan Her World adalah pernikahan anak (pemilik) Ceres yang punya pabrik konveksi, dengan tema Heavenly Golden Palace,” katanya bangga.

Waktu itu, ia ditantang membuat acara pernikahan dengan tema kerajaan langit, karena pengantinnya suka sekali cerita itu. Jadilah pernikahan unik yang seperti kerajaan langit cerita Sun Go Kong (kera sakti).

Menurut Lili, dalam memilih WO dan EO yang dicari adalah kepercayaan. Sekali klien puas dan ia dipercaya, maka secara word of mouth info itu akan menyebar ke banyak klien. Sebaliknya, jika kita tidak dipercaya, serta-merta kita juga akan dihindari calon klien.

Walaupun sudah memiliki banyak klien, Lili tetap rajin mengikuti pameran. “Kami ingin lebih dikenal lagi,” demikian alasannya. Sebulan, dirinya minimal menyelenggarakan 10 event dan lima pesta pernikahan. Baginya, kesibukan ini sangat membahagiakannya. “Kami bangga dipercaya klien besar meskipun saya dianggap masih sangat muda,” ujarnya. Keraguan klien selalu dijawab dengan bukti hasil kerja melalui event yang selalu sukses. Ia pun terus banyak belajar, terutama memahami sebuah pesta bagi para pemiliknya.

Ke depan, Lili telah mencanangkan target menjadi pemain internasional. Untuk tujuan itu, ia pun sudah merintis jalan dengan menggarap event Merck, perusahaan farmasi, di Thailand. “Saya mulai membangun jaringan menuju ke sana,” tutur wanita lajang ini cepat.

Dede Suryadi dan Herning Banirestu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved