Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Adi Setiadi Sukses Menjual Eksotika Alam Indonesia

Adi Setiadi Sukses Menjual Eksotika Alam Indonesia

Adi Setiadi

~~

Sebagai negara yang terletak di kawasan Cincin Api (Ring of Fire) Asia Pasifik, Indonesia sangat kaya akan gunung berapi. Hampir di setiap provinsi ada gunung berapi yang menjulang tinggi. Nah, keberadaan gunung api itu menjadi berkah tersendiri bagi Adi Setiadi. Lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang hobimendaki gunung ini mengembangkan bisnis yang sesuai dengan passion-nya: Wisata Gunung (wisatagunung.com).

“Saya suka naik gunung, terus kenapa gak sekalian aja saya jadikan sebuah usaha,” ujarnya. Anak muda kelahiran Jakarta 1989 ini mulai mengibarkan bendera Wisata Gunung pada akhir 2013. Meski baru seumur jagung, Ase – sapaan akrab Adi Setiadi – mampu meraup omset ratusan juta rupiah dengan membuat open trip ke berbagai gunung di Indonesia.

Sebelum mengibarkan bendera Wisata Gunung, Ase sudah menjalankan bisnis wisata alam itu sejak 2011 lewat Ase Adventure. Ia menjalankan bisnisnya di sela-sela pekerjaannya sebagai Analis Bisnis TIAdira Insurance. Sebagai pekerja kantoran membuat Ase harus stay dikantor dari jam 9 pagi hingga jam 7 malam. Kadang-kadang Jumat-Senin Ase tidak masuk kantor. Karena terlalu sering absen, Ase pun mendapat peringatan dari kantor. “Dan saya harus memilih antara kantor atau usaha. Akhirnya saya memilih usaha kegiatan outdoor,” ungkap Ase. Alasannya, saat itu jalan-jalan menjelajahi alam sudah menjadi salah satu kebutuhan, ke gunung ataupun ke pantai. “Jadi saya mendirikan Wisata Gunung berawal dari hobi sebagai pekerjaan, sehingga saya akan lebih enjoy menjalaninya,” ia menambahkan.

Ada empat layanan yang diberikan Wisata Gunung. Pertama,Open Trip yang membidik kalangan backpacker dengan harga murah. Yang paling sering dijalankan ke Semeru, Rinjani, dan Gede-Pangrango. Tarifnya, ke Semeru itu berkisar Rp 800 ribu-1 juta, bergantung pada permintaan. “Misalkan mereka berangkat dari Jakarta dengan pesawat, otomatis lebih mahal dibanding naik kereta api. Atau, misalnya mereka ikut diluar biaya transportasi tadi, pasti akan lebih murah,” papar Ase.

Kedua,Private Trip,yanglebih ditargetkan bagi kalangan eksekutif. Tripeksklusif ini dengan fasilitas lengkap dan harganya jauh lebih mahal. “Biasanya kami sudah mengakomodasi kebutuhan mereka, mulai dari home stay (kalau ke pantai), makan, dokumentasi, peralatan, dan perjalanan. “Semua kamicover secara eksklusif,” kata Ase. Sementara kalau ke gunung atau outbond,diberikan peralatan yang eksklusif juga seperti webbing, tenda dengan kapasitas lebih besar dibanding Open Trip, dan menu makanan yang lebih baik.

Ketiga, Corporate Trip, yang menyasar perusahaan, outing, outbond, kemping ceria dan tentunya dengan fasilitas lengkap plus harga jauh lebih mahal. “Terakhir klien kami adalah Lotte Mart dan Air Asia,” ucap Ase.

Keempat, Wedding Package. Tujuannya biasanya ke gunung yang tidak terlalu sulit didaki, tetapi pemandangannya cukup menarik, seperti Papandayan. Selain berwisata ke gunung, Ase juga kerap melayani penjelajahan ke beberapa pulau, seperti Pulau Pari, Karimun Jawa, dan Krakatau.

Kini Wisata Gunung sudah memiliki basis pasar sendiri. Selain itu, Wisata Gunung juga memiliki agen tiket kereta, pesawat, dan voucer hotel. Adapun aset yang dimiliki berupa perlengkapan kemping yang lengkap untuk kegiatan berwisata ke gunung. Untuk tempat, saat ini Wisata Gunung baru berupa basecamp, sedang dalam tahap survei untuk pengadaan tempat dan kendaraan operasional.

Omsetnya? Tahun 2012 sekitar Rp 200 juta, tahun 2013 Rp 330 juta. Dan, di tahun 2014 dari Januari-Mei sudah tembus Rp 350 juta. “Saya perkirakan hingga akhir 2014 nanti saya optimistis bisa mencapai Rp 1 miliar,” ungkapnya.

Pemasukan paling stabil dari Open Trip. Sekali jalan bisa meraih omset Rp 30-50 juta. Itu tiap satu minggu. Terkadang, tidak menutup kemungkinan di minggu yang sama ada lebih dari satu Open Trip, seperti pada minggu terakhir di bulan Mei. “Kami terpecah menjadi tiga trip, yakni Semeru, Rinjani, dan Gede-Pangrango. Sementara untuk Private Trip, Corporate Trip, dan Wedding Package bisa dibilang masih jarang. Tapi sekali dapat, misalnya Corporate Trip, nilainya bisa ratusan juta. Karena bawa rombongan lebih dari 50 orang,” Ase menguraikan.

Wisata Gunung melayani penjelajahan ke semua gunung di Indonesia, terutama gunung yang biasa dikunjungi dan menjadi tempat wisata umum seperti Krakatau, Rinjani (Lombok), Semeru (Jawa Timur), Bromo (Ja-Tim), dan Bawakaraeng (Sulawesi Selatan). Tarif yang ditawarkan cukup terjangkau. Wisata ke Gunung Bromo, misalnya, peserta hanya dikenai biaya Rp 735 ribu per orang, termasuk tiket KA Jakarta-Malang, transportasi Malang-Bromo, home stay, retribusi tempat wisata, makan tiga kali sehari, jip keliling Bromo, T-shirt, dan pemandu wisata.

Harri Dwi Saputra menuturkan pengalamannya mengikuti Open Trip ke Gunung Papandayan. Ia bersama dua temannya berniat liburan pada Oktober 2013 dan melihat promosi yang dilakukan Wisata Gunung di media sosial. Karena waktu dan harganya cocok, jadilah Harri dkk. menjelajahi Gunung Papandayan.

Ia banyak mendapat pengalaman yang mengasyikkan, walaupun cuma ikut pendakian ke Papandayan, yang notabenetidak terlalu susah. “Menurut saya, Ase ini orangnya cukup bersahaja, asyik, dan mencerminkan leader yang baik. Walaupun saya tergolong pemula ketika mendaki gunung, dengan Ase rasanya aman banget,” tutur Harri.

Bagi Harri, Ase sangat menghargai waktu. “Artinya, kalau memang waktunya nge-track ya nge-track, kalau waktunya istirahat ya istirahat, kalau waktunya turun ya turun. Di sini saya menilai ada kesiapan kontenacara yang begitu matang,” ujar Harri memuji.

Didin Abidin Masud & Fardil Khalidi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved