Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Astri dan Passion-nya di Bisnis Aksesori

Oleh wiend
Astri dan Passion-nya di Bisnis Aksesori

Bekerja karena hobi membuat pekerjaan seberat apa pun terasa ringan sekalipun sempat ditentang keluarga. Itulah yang dirasakan Rizky Danastri, bungsu dari tiga bersaudara.

Awalnya, perempuan tinggi semampai ini tak berpikir menjalankan bisnis aksesori. Sampai suatu ketika menjelang kelulusannya dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2009, ia prihatin dengan sejumlah karyawan yayasan milik orang tuanya yang terpaksa di-PHK-kan karena yayasan bakal ditutup. Terdorong ingin memberikan bantuan bagi mereka, Astri, panggilannya sehari-hari, berusaha memberdayakan mereka untuk membuat aksesori perempuan yang memang telah lama menjadi hobinya.

Rizky Danastri

Rizky Danastri

Rencana Astri untuk merintis bisnis aksesori ini ditentang orang tuanya yang lebih senang ia menjadi pegawai kantoran. Namun, semangatnya tak luntur, malah dengan segala daya upaya, dara kelahiran Cirebon 15 September 1988 ini berupaya memberdayakan delapan karyawan tersebut. Mereka semua ia gaji dari uang bulanannya.

Mengenai modal, di awal usahanya sebesar Rp 5-10 juta. Belakangan modal bertambah hingga Rp 50 juta. “Setahun bisnis berjalan, kami sudah meraih BEP (breakeven point),” katanya dengan nada semringah. Ia mengklaim pertumbuhan bisnisnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun, lebih dari 10%.

Mulanya, ia menyebarkan produk karyanya ke lingkungan keluarga besarnya, lalu merembet ke lingkungan teman-temannya. Selanjutnya, ia mulai ikut pameran, bazar, dan acara-acara sejenis.

Rizky Danastri

~~

Suatu saat di tahun 2011, Astri mendapat surat elektronik dari seseorang yang berasal dari Jerman yang menyatakan ketertarikan dengan produk yang dihasilkannya. Rupanya sang pengirim surel mengenal produknya dari pameran dan situs web-nya. “Akhirnya untuk pertama kalinya, produk kami sampai di luar negeri,” ujar wanita berusia 24 tahun ini bangga. Dan sejak itu, kondisi hubungan yang sempat memanas antara dirinya dan keluarga mulai cooling down.

Keluarganya telah melihat apa yang dilakukannya bisa menghasilkan sesuatu. Mereka pun akhirnya menyatakan mendukung apa yang ia lakukan.

Ketika ditemui di workshop-nya di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan, Astri menunjukkan sejumlah produknya seperti kalung, anting, liontin, cincin, gelang, bandana, scarf dan syal. Hampir 60% dari total produksinya berupa kalung. “Kalung paling banyak peminatnya,” ujar wanita yang belakangan mengibarkan bendera usahanya dengan nama KIMI Accessories ini.

Namun, diakui Astri, sejauh ini masih sulit baginya memberikan ciri khas tertentu pada produknya karena banyaknya produk serupa yang bertebaran di pasar aksesori. “Yang bisa kami lakukan sekarang adalah memberikan pelayanan terbaik seperti memberikan kesempurnaan pada proses after sales,” kata Direktur Pengelola KIMI Accessories ini. Untuk itu, ia memberikan kartu garansi bagi produk-produknya dengan jangka waktu tiga bulan. Dalam klausulnya disebutkan: jika pembeli menemukan ketidaksesuaian dengan pesanan, yang bersangkutan bisa mengembalikan barang tersebut untuk diperbaiki atau diganti.

Mengenai inovasi produk, Astri mengaku selalu berkiblat pada tren global. “Jadi, produk-produk kami akan memiliki standar kualitas sesuai dengan pasar global. Di situ daya saing kami,” ujarnya. Ia juga mengaku berupaya menghasilkan produk yang lebih baik dibanding dengan produk-produk sejenis di Indonesia. “Saya selalu memiliki visi untuk melihat tren yang sedang terjadi di kiblat-kiblat fashion global.”

Target pasar produknya saat ini adalah perempuan berumur 19-35 tahun. Dan 10% di antaranya ditargetkan bagi perempuan berusia 35-55 tahun. Mengenai segmen pasar, ia lebih banyak menyasar pasar kelas menengah, dengan kisaran harga produk Rp 30-200 ribu.

Produk KIMI Accessories saat ini didistribusikan oleh 10 distributor online yang notabene merupakan situs-situs berbelanja online yang terkenal. Di setiap distributor tersebut, ia menugaskan satu orang staf distribusi. “Kami juga melakukan pemasaran secara online, baik lewat media sosial maupun web yang kami miliki sendiri,” katanya. Saat ini produknya tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Bandung. Setiap bulan, ia memproduksi 3-5 ribu pieces.

Untuk inovasi pemasaran, ia telah mengeluarkan majalah yang berisi katalog produk-produknya di mana ia menyelipkan sebuah vocer diskon 30% untuk digunakan dalam transaksi pembelian produk. Majalah tersebut disebar di seluruh wilayah Jakarta, seperti di toko buku, kafe dan restoran.

Ke depan, ia ingin mengembangkan produk-produknya. Selain itu, ia ingin merambah produk clothing. “Saat ini kami sedang mempersiapkannya. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah terealisasi,” ujarnya optimistis. (*)

Yuyun Manopol & Radito Wicaksono


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved