Youngster Inc. StartUp

Alvin Suhandi, Berbisnis Kreatif Kemasan Roti Buaya

Alvin Suhandi, Berbisnis Kreatif Kemasan Roti Buaya

Jakarta Souvenir Award (JSDA) kembali digelar pada tahun ini. Beragam ide kreatif dipamerkan. Baik ide dari kalangan profesional atau umum, UKM, hingga kategori mahasiswa.

Salah satu yang menarik perhatian SWA adalah ide yang dikembangkan oleh Alvin Suhandi. Mahasiswa semester enam jurusan Desain Grafis Media Universitas Bina Nusantara ini menyabet penghargaan JSDA 2013 kategori mahasiswa.

Ide yang dikembangkan Alvin cukup unik dan orisinal yakni membuat kemasan untuk roti buaya. Di tangan Alvin, simbol kesetiaan itu dibungkus lebih menarik dengan tampilan yang elegan. Walhasil, pemuda yang hobi main komputer ini mengggondol Rp 10 juta sebagai hadiah. Bagaimana Alvin mengembangkan ide dan bisnisnya? Berikut penggalan wawancara Reporter SWAOnline Nidauul Khasanah dengan Alvin.

Alvin Suhandi

Apa ide yang anda tawarkan?

Produk yang saya buat adalah pengemasan roti buaya. Seperti yang kita ketahui, roti buaya saat ini belum ada pengemasannya, apalagi roti buaya berukuran besar dan hanya ada diperayaan adat-adat Betawi. Oleh karena itu saya mencoba membuat kemasan roti buaya agar bisa dijadikan souvenir.

Dari mana ide tersebut berasal?

Ide didapat dari pernikahan adat Betawi. Saya tertarik tentang cerita dan falsafah roti buaya. Roti buaya diasosiakan sebagai lambang kesetiaan, bukan lambang playboy. Jadi, saya ingin mengangkat tanda cinta untuk Jakarta

Berapa lama proses pembuatan karya ini?

Proses pengerjaan dari desain hingga pengemasan selama satu minggu.

Berapa modal yang dikeluarkan untuk ide ini?

Saya hanya mengeluarkan Rp 70.000 saja. Uang sebesar itu digunakan untuk membeli beberapa bahan khususnya kerta yang memakan dana besar. Saya menggunakan kertas yang bagus agar tekstur buaya lebih terlihat.

Apa kelebihan dan kekurangan dari karya Anda?

Kelebihannya adalah ada tulisan-tulisan yang terdapat dalam kemasan. Jadi, dikemasan tersebut ada sejarah tentang roti buaya. Sedangkan kekurangannya adalah banyak orang yang belum familiar soal kemasan roti buaya ini.

Apa rencana Anda ke depan?

Saya ingin menyebarluaskan kemasan roti buaya ini ke pasar, bukan hanya mancanegara tapi juga dalam negeri. Pasalnya, banyak orang di dalam negeri yang kurang mengetahui arti dari roti buaya itu sendiri. Saya juga ingin menjual kemasan roti buaya ini untuk kalangan menengah.

Berapa harga yang dibanderol?

Harga sekitar Rp 250.000 untuk kemasan besar, sedangkan yang kecil dibanderol Rp 100.000 per unit.

Apa tips bagi kawula muda yang ingin berbisnis?

Mulai segala sesuatu dari yang sederhana. Jangan mengubah dari yang udah ada, tapi mengambil dari sesuatu yang belum ada, agar menjadi suatu berbeda dengan yang lain. (Nidaaul/Ario)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved