Youngster Inc. StartUp

Duet Rendy-Aditya Besarkan Conclave

Duet Rendy-Aditya Besarkan Conclave

Konsep kantor sekarang dengan 10-15 tahun lalu sudah berubah banyak. Dulu kantor hanya sebuah ruang kerja, yang dimiliki satu usaha tertentu, di satu tempat saja. Kini dengan kemajuan teknologi dan era 2.0, membuat orang bisa menggunakan laptop dan sambungan internet, lalu “berkantor” dimana saja. Bisa di kafe atau ruang kerja bersama. Mobilitas bekerja yang makin tinggi membuat orang membutuhkan tempat kerja yang nyaman, tertutama mereka yang memang tidak memiliki ruang kantor sendiri seperti freelancer, profesional, pebisnis start-up, copy writer, dan sebagainya. Co-working space adalah salah satu yang menjadi pilihan mereka untuk bisa menikmati kerja di tempat yang tentu saja suasananya nyaman dan harga sewa tempat yang lebih sesuai dengan kondisi mereka.

ki-ka: Rendy Latief, CEO Conclave; Aditya Hadiputra, CFO dan Bradhika Ayodya, Manajer Pemasaran

ki-ka: Rendy Latief, CEO Conclave; Aditya Hadiputra, CFO dan Bradhika Ayodya, Manajer Pemasaran

Co-working space kini sedang marak terutama di kota-kota besar. Beberapa yang sudah berdiri di Jakarta adalah Comma ID, WorkOut, Jakarta Digital Valley, Kejora, Biline Space, Tier Space, dan sebagainya. Dan masing-masing tentu menawarkan perbedaan sendiri-sendiri. Adalah Conclave, co-working space yang baru memperkenalkan diri meski perusahaan ini sudah berdiri sejak 2013.

“Kami membuka ini karena melihat kebutuhan tempat kerja yang nyaman dengan fasilitas yang menunjang makin tinggi saat ini. Apalagi saat ini harga sewa tempat dan lahan makin mahal,” ujar Rendy Latief, CEO Conclave yang juga salah satu pendirinya. Tidak banyak menurutnya tempat kerja yang memungkinkan orang bisa bekerja di sana 24 jam, beberapa ruang kantor di gedung-gedung, AC sudah dimatikan ketika sudah larut malam. Akhirnya sebagian dari mereka memilih bekerja di kafe, yang tentu saja suasananya tidak nyaman dan agak bising.

Rendy dan Aditya Hadiputra, pendiri lain yang juga Chief Finance Officer (CFO) Conclave—total ada 4 pendiri–melihat makin besar dibutuhkannya ruang kerja bersama yang nyaman dengan fasilitas mendukung yang juga bisa digunakan 24 jam dan tentu saja aman di era 2.0 ini. Mengambil lokasi pertama di Jalan Wijaya 1, Jakarta Selatan, Conclave menawarkan kenyamanan lebih yang tidak ditawarkan co-working space yang sudah ada selama ini.

Menurut Rendy, lebih banyak co-working space makin baik, karena menyediakan tempat bekerja yang lebih nyaman dapat menunjang berkembangnya ide-ide kreatif bisnis serta kolaborasi bisnis lebih subur. “Kami murni sebagai co-working space, bukan sebagai incubator atau CSR sebuah perusahaan. Di Conclave bisa jadi wadah bagi para start up business bekerja serta bertemu orang baru yang tentu bisa menumbuhkan ide bisnis baru,” jelas lulusan SBM ITB yang sebelumnya 5 tahun bekerja sebagai professional di berbagai perusahaan.

Ditambahkan Aditya, mungkin berbagai co-working space juga menyediakan fasilitas menunjang lain. Tapi yang menarik di Conclave orang bisa bekerja di sini 24 jam. “Di sini juga ada empat venture capital dari Singapura, Sillicon Valley, Jepang, dan Indonesia, yang menjadi klien kami dan menggunakan tempat ini, tentu saja ini menarik bagi para start up jika bisa dilirik mereka kalau bertemu di sini,” tutur Aditya. Conclave menurutnya membentuk ekosistem yang mendukung untuk bisnis start up, bukan saja menyediakan tempat bekerja saja.

Karena yang datang ke Conclave latar belakangnya berbeda, membuat mereka menemukan solusi-solusi dari bisnisnya dari mereka yang ne. Seperti bagaimana menghitung pajak bisa didapat mungkin dari start up lain yang sudah menggunakan, bagaimana strategi bisnis bisa dijalankan, sharing ide dan sebagainya. “Beberapa bisnis startup sudah rutin datang ke sini,” tutur Aditya. Salah satu contoh yang menarik disebut Rendy, Fabelio.com adalah bisnis startup yang terbentuk di Conclave karena personil-personilnya kerap ketemu di sini. Fabelio.com adalah bisnis startup yang fokusnya ecommerce furniture. Juga ada Idesabi.com, yang terbentuk karena sering saling bertemu di Conclave.

Rendy memperhatikan, lebih banyak co-working space yang ada saat ini menawarkan agar para bisnis startup harus menjadi bagian incubator mereka dulu sebelum menggunakan ruang kerja bersama mereka. Sedang di Conclave tidak, siapapun bisa bekerja di Conclave, bisnis startup apapun, apakah itu repacking makanan, F&B, jual beli kelontong, jual beli mobil, dan sebagainya.

Empat lantai gedung Conclave menawarkan berbagai fasilitas yang sangat menunjang bekerja dengan lebih menyenangkan. Antaranya ruang kerja bersama yang bisa menampung hingga lebih dari 100 orang, meeting room, presentation room, auditorium yang bisa menampung 125 orang, perpustakaan, entertainment room untuk relaksasi saat penat bekerja datang, smooking room, shower room bagi yang ingin mandi sebelum pulang ke rumah, kafe Mikoro (menyediakan mie, kopi dan rokok), juga workshop bagi yang membutuhkan ruang buat bekerja bebas (art, wood working, metal working dan sebagainya) serta tentunya Wifi yang kenceng (didukung 4 provider internet guna jaga-jaga jika salah satu internet down).

Rendy dan kawan-kawan menyebut sekitar Rp 5 miliar investasi yang dikeluarkan untuk membangun Conclave. Lahannya sendiri masih sewa selama 5 tahun dan akan diperpanjang untuk 10 tahun. Bagi yang ingin menggunakan ruang kerja di Conclave dikenakan biaya Rp 50 ribu/jam, Rp 200 ribu/24 jam, Rp 1 juta/minggu, Rp 20 juta/tahun. Dan beberapa skema rate sewa yang fleksibel dengan top up untuk memudahkan pelanggan yang menggunakan Conclave (www.cnclv.com). Hingga kini ada 50 member tetap Conclave. Serta masih banyak yang tidak rutin seperti mahasiswa, pekerja lepas, pekerja seni dan sebagainya yang datang harian. Beberapa yang sudah menjadi member tetap Conclave adalah JobForwardd, Local.co.id. Fabelio, Fenox Venture Capital, Monk’s Hill Ventures, dan sebagainya. Sejak Desember 2014 hingga kini ada 200 pengguna baru tiap bulannya.

“Kami akan membuka Conclave di September tahun ini di Seminyak, Bali, lahannya sudah ada,” imbuh Rendy. Lalu ke kota-kota lain seperti Surabaya dan Yogja, serta satu lagi di Jakarta. Setelah itu pergi ke Sumatera, Kalimantan Timur, juga akan membuka di Singapura. Dengan adanya Conclave di beberapa tempat, mereka yang memiliki kartu membership Conclave, bisa menggunakannya di lokasi berbeda.

Sayed Muhammad, pendiri statrt up Local.co.id, salah satu yang menjadi pengguna pertama dan hingga kini menjadi klien tetap Conclave, melihat co-working space seperti ini sangat dibutuhkan. Dulu ketika sebagai freelance, ia sangat sering mencari tempat semacam ini, sebuah co-working space yang bisa mempertemukan banyak orang yang tentu bisa memunculkan ide-ide bisnis baru, bukan saja tempat kerja biasa. Conclave menurutnya telah membuatnya menemukan orang-orang baru, bisnis baru dan project-project baru. Sayed kini memiliki 15 orang karyawan, yang focus bisnisnya mendukung produk dan merek lokal, terutama yang terkait bisnis kreatif untuk pemasarannya. “Saya bahkan membuat bisnis bareng dengan Sayed, karena ketemu dia disini,” tutup Rendy. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved