Youngster Inc. StartUp

Gatotkaca Studio - STI, Kibarkan Surabaya Lewat Casual Game

Oleh Admin
Gatotkaca Studio - STI, Kibarkan Surabaya Lewat Casual Game

Siapa bilang city branding urusan pemerintah kota saja? Arek-arek Suroboyo yang dulu angkat senjata melawan penjajah, kini mengibarkan brand Kota Surabaya melalui game Suroboyo Mbois. Menyusul ketenaran tokoh karakter Suro dan Boyo di kalangan anak muda, Gatotkaca Studio bersama Syah Technology Indonesia (STI) membesut game edukatif ini.

Screenshot Suroboyo Mbois di platform Android

Suroboyo Mbois adalah casual game yang mengangkat Kota Surabaya dari sisi pariwisata dan budaya. Salah satu karakter khas Kota Pahlawan yang diangkat adalah Suro Sudiro, sosok ikan suro (semacam hiu dalam mitologi Jawa Timur) asal Surabaya yang sukses meniti karier di Jakarta sebagai artis dan komedian.

Permainannya, sang karakter beradu dengan waktu membersihkan sampah yang berserakan di tempat wisata. Bila ia berhasil membuang semua sampah sebelum waktu habis, ia dihadiahi makanan khas kuliner Surabaya seperti lontong balap, rujak cingur, dan sebagainya. Tak hanya menyodori hadiah, Suroboyo Mbois juga menyertakan uraian tentang makanan tersebut sehingga pengetahuan pemain tentang kuliner Surabaya pun bertambah.

Suroboyo Mbois memanfaatkan pariwisata Surabaya sebagai latar seperti Monumen Kapal Selam, Tugu Pahlawan, Taman Bungkul, dan Kebun Binatang Surabaya. Level permainannya menggunakan sudut-sudut menarik dari wisata tersebut. Hanya melalui satu permainan ini saja, pemain bisa mengenal Surabaya lebih dekat dalam rupa asli, termasuk dari sisi bahasa.

Solikhin, founder Gatotkaca Studio, tak lupa melarutkan pemain dengan jingle Suroboyo yang lebih dulu populer. Dalam jingle ini disebutkan istilah-istilah khas yang sering diucapkan orang Surabaya, seperti, “Melok aku jeh!” (ayo ikut saya), dan “Santai rek, aku nang mburimu,” (tenang saja, teman, saya di belakangmu).

“Ide game ini dari STI, dia sudah punya pengalaman mengembangkan aplikasi untuk iOS dan Android. Brand Cak Suro dan Cak Boyo kan sudah lumayan dikenal, jadi aku bondo (modal, red) karakter itu sama desain saja,” tutur Solikhin dengan logat Surabayanya yang kental.

Meski belum mendapat perhatian dari pemerintah kota setempat, game Suroboyo Mbois sudah ramai di kalangan netizen berbahasa Jawa. “Pertama launching di Android, sekarang sudah di-download sekitar 3.000 kali, kalau yang pro 40 kali,” ungkap Muhammad Abdul Azis, co-founder STI kepada SWA Online, Jumat (4/1). Di platform iOS, unduhan game Suroboyo Mbois Lite, versi gratis, hampir mencapai angka 400. Sementara versi berbayarnya tak lebih dari 10 unduhan.

Tonjolkan Kota Pahlawan dengan Game Perjuangan

Soeroboio ’45

Suroboyo Mbois bukan satu-satunya game yang diangkat Gatotkaca Studio dan STI untuk mengibarkan nama Surabaya. Ada pula Soeroboio ’45. Game tersebut berusaha memperkuat citra Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Game ini membawa pemainnya ke era kemerdekaan tahun 1945. Karakter yang diusung tak jauh berbeda yaitu dengan tokoh utama sosok buaya yang disebut Mayor Boio.

Soeroboio ’45 diluncurkan bertepatan hari pahlawan 10 November 2012 lalu. Mengkombinasikan tema perjuangan dan branding Kota Surabaya, Gatotkaca Studio sebagai animator memboyong Hotel Oranje dan Djembatan Merah ke dalam Soeroboio ’45.

Game yang digarap dalam waktu 2 bulan ini mengisahkan perjuangan Arek-arek Suroboyo melawan penjajah di tahun 1945. Bermodal bambu runcing, mereka menyerang para penjajah bersenjata api. Sosok Jenderal AWS Mallaby juga turut ambil peran dalam game tersebut. Sebagai catatan, Jenderal Mallaby adalah brigadir jenderal Inggris yang tewas dalam baku tembak 30 Oktober di Surabaya, tepatnya di depan Gedung Internatio, dekat Jembatan Merah. Kematiannya menyebabkan Mayor Jenderal E.C Mansergh, pengganti Mallaby, mengeluarkan ultimatum kepada pasukan Indonesia di Surabaya pada 9 November 1945 untuk menyerahkan senjata tanpa syarat. Pada 10 November 1945, pecahlah pertempuran 10 November karena pihak Indonesia tidak menghiraukan ultimatum ini.

Kisah sejarah itulah yang coba dibawa Gatotkaca Studio dan STI ke dalam Suroboio ’45. Hasilnya, sampai berita ini ditulis, aplikasi tersebut telah diunduh 400 kali di Google Play dan 200 kali di App Store secara cuma-cuma. Telkom Store tak luput dari jangkauan STI. Ia memasang aplikasi game ini di toko aplikasi khusus pengguna Telkomsel dan Flexi dengan model bisnis potong pulsa.

Baik Solikhin maupun Azis sependapat bahwa ide dan konsep game menjadi tantangan terbesar mereka. “Idenya susah, terutama bagaimana bikin cerita yang selalu dinanti,” kata Solikhin saat dihubungi SWA Online melalui telepon. Azis menambahkan, “tantangan terbesar kami justru di pembuatan konsep. Butush riset tentang game yang bagaimana yang paling disukai.”

Soeroboio ’45 bukan game terakhir hasil kolaborasi Gatotkaca Studio dan STI. Keduanya tengah merencanakan game casual lain yang semakin mengibarkan nama Surabaya di kancah nasional. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved