Toyota Rush 2018 cukup membuat kinerja PT Toyota Astra Motor (TAM) ciamik. Pasalnya, respons masyarakat terhadap mobil low SUV Toyota tersebut positif. Inden mobil ini cukup lama, bahkan di beberapa daerah bisa mencapai empat bulan. Demikian kata Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM kepada wartawan.” Pada umumnya inden mencapai 2 bulan, hanya saja di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Bali bisa mencapai 3-4 bulan,” katanya.

TAM, tambah Soerjo, untuk sementara belum bisa memangkas inden yang lama tersebut. Ini juga karena tergantung dari pihak PT Astra Daihatsu Motor (ADM)–anak usaha Grup Astra yang merakit Rush–karena perusahaan ini memproduksi saudara kembar Rush yakni Daihatsu Terios. Selain itu, permintaan pasar mancanegara yang cukup besar juga menjadsi faktor yang belum bisa mempercepat permintaan konsumen, Diperkirakan inden mobil sudah sampai Desember.

All New Toyota Rush 2018 menawarkan ‘serba baru” kepada konsumennya. Pembaruan tersebut mulai dari mesin, desain eksterior yang lebih ekslusif, penggunaan stabilizer pada suspensi belakang serta fitur keselamatan yang lebih lengkjap dibanding varian sebelumnya. Fitur tersebut antara lain : enam kantung udara, Vehicle Stability Control, Hill Start Assist, ABS (antilock breaking system) serta varian warna yang lebh banyak.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, bisa jadi ini yang menjadikan konsumen ingin memiliki Toyota Rush. Dari Januari hingga Juli lalu, total penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencapai 26.873 unit, di mana pada bulan Juli merupakan penjualan terbesar Rush yang mencapai 7.365 unit. Tipe TRD Sportivo A/T menjadi model yang paling laris dan terjual sebanyak 3.669 unit, disusul TRD Sportivo MT 2.506 unit, Rush 1.5 G A/T 614 unit dan Rush 1.5 G manual 576 unit.

www.swa.co.id