Automotive

Mobil Esemka di Harapkan Menggunakan 70 Persen Komponen Lokal

Oleh Editor
Mobil Esemka di Harapkan Menggunakan 70 Persen Komponen Lokal
Salah satu aktivitas produksi mobil Esemka di pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah
Salah satu aktivitas produksi mobil Esemka di pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah (Foto CNN Indonesia)

Kementerian Perindustrian berharap PT Solo Manufaktur Kreasi menggunakan 70 persen komponen lokal dalam memproduksi mobil Esemka. “Kami harapkan begitu,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Harjanto di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.

Harjanto menyadari tingkat kandungan dalam negeri pada mobil Esemka tidak mungkin bisa mencapai seratus persen. Pasalnya, berdasarkan praktik perindustrian di seluruh dunia, pengembangan industri tetap harus mengedepankan prinsip efisiensi.

“Di negara mana pun, termasuk Airbus kan enggak semua komponen dari Eropa,” tutur dia. Hanya saja, untuk komponen yang berpotensi diproduksi didalam negeri dan bisa didorong memiliki kalitas yang bagus dengan harga kompetitif akan diprioritaskan.

Beberapa komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri, ujar Harjanto, antara lain adalah sasis, komponen bodi mobil, asesoris-asesoris dan komponen universal seperti baterai. Adapun beberapa komponen yang sedang diupayakan bisa diproses di dalam negeri misalnya adalah di sektor permesinan. “Beberapa memang memerlukan sentuhan teknologi.”

Secara keseluruhan, Harjanto mengatakan proses pembangunan mobil Esemka memerlukan sinergitas antara rantai industri dari hulu hingga ke hilir. Karena itu, pemerintah masih berupaya untuk menjembatani para pelaku otomotif, antara lain pabrikan bermerek anyar seperti Esemka, dengan para pembuat komponen.

Sehingga pabrikan otomotif bisa meningkatkan penggunaan komponen lokal, dari tingkat aksesoris hingga permesinan. “Enggak hanya Esemka, tapi yang lain juga, supaya mereka bisa menggunakan komponen dalam negeri,” tutur dia.

Kementerian Perindustrian hingga kini belum bisa memastikan waktu mobil nasional siap meluncur ke pasaran. Namun, Harjanto menuturkan pemerintah sudah banyak memberikan insentif misalnya pelonggaran-pelonggaran perpajakan. Ia mengatakan industri otomotif sangat potensial untuk mendorong ekspor nasional.

Berdasarkan laporan perseroan, PT Solo Manufaktur Kreasi sudah membangun sejumlah fasilitas produksi, yaitu painting line, gasoline engine assembly line, test bench gasoline engine, engine transmission line, monocoque vehicle assembly line, chassis base vehicle assembly line, diesel engine assembly line, hingga test bench diesel engine. Selain itu diesel engine transmission line, vehicle testing, test drive, fixing line, sparepart warehouse, stock yard, serta showroom.

Sampai dengan saat ini, perseroan disebut telah berhasil bekerjasama dengan perusahaan lokal untuk pengadaan suku cadang kendaraan antara Iain ban, velg, kaca, accu, alternator, starter, filter-filter, jok, grill, knalpot, van belt, bak kargo, tangki bahan bakar, chassis, dan per daun.

Sumber: Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved