Automotive

Penanganan Mobil Setelah Salah Isi Bahan Bakar

Penanganan Mobil Setelah Salah Isi Bahan Bakar

Saat ini, satu dispenser pada pom bensin dapat melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin bensin dan diesel. Meskipun berbeda nozzle dan sudah dilengkapi tanda yang jelas, mungkin saja terjadi salah pengisian. Kejadian salah isi BBM masih kerap terdengar dan merugikan. Kasus seperti ini pernah menimpa kendaraan Toyota yang berbagi jenis mesin, seperti pada Kijang Innova atau Fortuner.

Mesin bensin yang terisi BBM diesel, sebut saja solar akan sulit dihidupkan mengingat solar membutuhkan kompresi tinggi untuk memicu ledakan di ruang bakar. Selain itu, tekanan pompa bensin yang lebih rendah ketimbang milik mesin diesel dan suhu percikan api busi yang tidak sesuai titik nyala solar belum cukup untuk memicu ledakan. Makanya, mesin bensin yang kemasukan solar sulit dihidupkan. Kalaupun bisa, umumnya karena masih tersisa bensin di tangki BBM.

Namun begitu solar masuk, nyala mesin akan tersendat-sendat dan membuat AutoFamily tersadar telah salah membeli bahan bakar. Ada kasus di mana mobil langsung mati dan tidak dapat dinyalakan kembali. Selagi mesin belum malfungsi, segera menepi dan matikan mesin. Jangan dipaksakan terus berjalan karena berisiko membuat komponen mesin rusak kalau tetiba mati, bahkan jebol kalau melaju di kecepatan tinggi.

Di lain pihak, mesin diesel membutuhkan BBM yang dapat terbakar sendiri karena hanya mengandalkan kompresi mesin yang tinggi. Sementara bahan bakar untuk mesin bensin membutuhkan busi untuk membakarnya. Akibatnya, mesin diesel akan sulit dinyalakan karena perbedaan karakter bahan bakar dan kebutuhan mesin. Oleh karena itu, saat menemukan gejala ini setelah isi BBM padahal sebelumnya mesin baik-baik saja, segera pastikan tidak ada kesalahan pengisian.

Apabila dipaksakan, dapur pacu diesel dapat dinyalakan lantaran kompresi mesin dan suhu yang tinggi di dalam ruang bakar sanggup membakar bensin. Masalah timbul karena pembakaran tidak dapat diatur sesuai kebutuhan mesin sehingga mengakibatkannya kehilangan tenaga, knocking alias ngelitik, serta membuat komponen mesin rusak dan berujung harus turun mesin.

Apabila pennguna langsung menyadari salah isi BBM dan mobil belum dinyalakan, segera pindahkan mobil dari lokasi pengisian dengan cara didorong. Jangan pernah menyalakan mesin mobil karena risikonya besar, bahkan kalau sampai komponen mesin rusak dapat berakhir dengan turun mesin. Segera hubungi call center Emergency Road Assistance.

Jika mesin mobil sudah terlanjur dinyalakan, segera matikan dan menepi ke tempat yang aman. Atau kalau sudah berjalan, AutoFamily pasti akan merasakan perbedaan performa mesin dari sebelumnya, khususnya jika salah isi dalam jumlah banyak. Seperti mesin knocking atau ngelitik, beroperasi namun tersendat-sendat, kehilangan tenaga, atau indikator suhu mesin bergerak naik di atas normal.

“Cobalah fokus ketika mengisi bahan bakar di SPBU, terutama untuk model yang berbagi mesin bensin dan diesel seperti Kijang Innova dan Fortuner. Pastikan tidak salah isi BBM untuk mencegah masalah pada komponen mesin. Jangan pernah menyalakan mesin andai salah isi bahan bakar, segera hubungi layanan ERA supaya dapat segera ditangani oleh bengkel,” jelas Cahaya Fitri Tantriani, Customer Satisfaction Development & Marketing Communication Auto2000.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved