zkumparan Automotive

Permintaan Mobil MVP Diprediksi Akan Terus Tumbuh di Tahun Ini

Mobil MPV menjadi salah satu tipe mobil bekas yang paling diminati konsumen sepanjang 2020. Berdasarkan data Carsome Insights 2020, Toyota Innova dan Toyota Avanza masih merajai Top 5 merek mobil bekas paling populer di 2020. Posisi Top 5 ini diduduki oleh mobil bekas merek Toyota Innova, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda CR-V dan Honda Jazz.

Hal ini cukup menarik karena di 2019, Toyota Avanza berada di peringkat teratas mendahului Toyota Innova. Sementara Honda Mobilio dan Daihatsu Agya kini berhasil tergeser dari posisi keempat dan kelima, digantikan oleh Honda CR-V dan Honda Jazz.

Kendaraan jenis MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Nissan Livina juga mulai mengimbangi penjualan dari Compact SUV seperti Mazda CX3, Mazda CX5, Honda HR-V, dan Toyota Innova. Pergeseran ini terjadi karena penggunaan transportasi umum berkurang dan masyarakat butuh kendaraan yang dapat menampung muatan lebih banyak untuk membawa keluarga mereka.

Delly Nugraha, General Manager Carsome Indonesia pun memprediksi bahwa kendaraan jenis MVP masih akan menjadi high-demand selama 2021 ini. “Prediksi kami tidak terlalu berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu MPV compact & merek Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan. Konsumen juga cenderung memilih mobil dengan usia muda sekitar 3-5 tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, perbedaan umur mobil yang laris terjual sepanjang 2019 dan 2020 berdasarkan data Carsome ternyata cukup signifikan. Pada 2019, mobil bekas yang dominan laku terjual lewat Carsome adalah mobil berumur 2 sampai 5 tahun. Adapun di 2020, justru mobil berusia 6 sampai 8 tahun lah yang lebih laku terjual ke Carsome.

Miringnya perbedaan umur mobil bekas terjual ini dapat disebabkan oleh pandemi Covid-19 di awal 2020 yang menuntut masyarakat untuk tetap menjaga kestabilan cash flow. “Jika dibandingkan dengan sebelum PSBB, hasil survei memang menunjukkan jumlah orang Indonesia yang ingin menjual mobilnya di masa setelah PSBB ini meningkat sebesar 52%. Kami memprediksi konsumen ingin meremajakan mobil mereka,” jelasnya.

Memasuki 2021, perkiraan tren industri otomotif mobil bekas masih menjadi topik pembahasan. Kehadiran pandemi Covid-19 pun tentunya menjadi salah satu faktor besar yang menentukan apakah tren musim kemarin dapat tetap bertahan di 2021. Dengan adanya perubahan gaya hidup, masyarakat cenderung untuk beralih ke kendaraan pribadi dan tidak menggunakan transportasi umum agar tidak tertular virus Corona.

Di sisi lain, pemerintah juga telah menerapkan insentif pajak PPnBM 0 persen per Maret ini untuk mobil penumpang 4×2 berkapasitas mesin dibawah 1.500 cc, termasuk sedan, yang kandungan lokalnya mencapai 70%. Tentunya hal ini bisa memberikan dampak pada perkembangan tren mobil bekas pada 2021 ini, mengingat mobil yang tercakup dalam kebijakan ini hanya beberapa saja.

“Carsome menilai bahwa tren yang akan terjadi di 2021 akan terjadi beberapa perubahan. Akan ada banyak orang yang menjual mobil lama mereka dan memutuskan membeli mobil baru karena harga yang lebih terjangkau,” tambah Delly.

Industri mobil bekas pun dinak akan semakin mendapat pasokan yang sehat, dan konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan. Pemilik mobil baru, yaitu mobil keluaran tahun 2018-2020, yang mencari upgrade baru lebih murah juga akan ikut menjual mobil mereka saat ini. “Maka akan ada peningkatan jumlah mobil ‘lebih muda’ di kumpulan pasokan. Jika harga mobil baru lebih terjangkau, harga mobil bekas juga akan jauh lebih terjangkau untuk pasar yang lebih besar.”

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved