zkumparan Automotive

Sinergi Peneliti dan Industri Otomotif Kembangkan Mobil Listrik

Sinergi Peneliti dan Industri Otomotif Kembangkan Mobil Listrik
Mobil listrik Mitsubishi mengisi ulang baterai. (Ilustrasi Foto : Ist)

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengatakan, untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia perlu diciptakan ekosistem yang mendukung. Selain unsur perekayasa dan peneliti, sinergitas antar kementerian dan lembaga serta dunia industri sangat penting bagi kemajuan pengembangan kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Nasir saat memberikan Keynote Speech di pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019). ” Tanpa adanya ekosistem yang baik, maka pengembangan mobil listrik di Indonesia akan sangat terhambat. Untuk mengembangkan mobil listrik, perlu adanya integritas yang sangat masif dari kementerian dan lembaga negara ataupun BUMN terkait,” ujar Nasir dalam keterangan tertulis.

Dia berharap para pemangku kepentingan, seperti PLN, berpartisipasi aktif menyediakan tempat pengisian baterai kendaraan bermotor listrik. “Lalu terkait bea masuk spare part dan lain-lain, Kemenkeu harus masuk. Semua K/L harus bersinergi,” ulas Menristekdikti menambahkan.

Nasir menyebutkan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik berbasis baterai dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sinas IPTEK, peneliti dan perekayasa Indonesia didorong harus invensi (reka cipta) teknologi khususnya di bidang kendaraan listrik. “Ini adalah awal kita ingin memasuki dunia baru dalam dunia kendaraan. Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 lalu diikuti Undang-undang nomor 11 tahun 2019 dapat diintegrasikan dalam berbagai kegiatan seperti penelitian, pengkajian, penerapan teknologi untuk invensi teknologi.” sebut Nasir.

Dalam memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kendaraan listrik, Menristekdikti menyatakan untuk bahan baku komponen baterai segera diproduksi dari Morowali.“Untuk membuat sebuah mobil listrik yang asli buatan anak bangsa, untuk bahan baku komponen baterai sudah dikembangkan di daerah Morowali,” kata Nasir.

Selain ramah lingkungan, Menristekdikti juga memaparkan tiga manfaat apabila masyarakat beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Pertama yaitu membuat keuangan negara lebih sehat, lalu membuat generasi mendatang yang lebih sehat, dan terakhir membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi dalam mengembangkan kendaraan listrik.

Nasir merincikan keuntungan pengembangan mobil listrik di Indonesia, yakni mengurangi impor BBM, mendukung gaya hidup sehat, dan membangun kapasitas nasional untuk membuat kendaraan secara mandiri khususnya kendaraan listrik.

Pameran IEMS diselenggarakan pada 4-5 September 2019 di Balai Kartini Jakarta. Adapun tujuan pameran ini adalah untuk memperdalam pemahaman masyarakat terhadap kendaraan bermotor listrik, lalu mendorong penguasaan IPTEK green technology yaitu penggunaan kendaraan yang bersifat ramah lingkungan.

Turut hadir pada acara ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, Kepala BPPT Hammam Riza, Perwakilan Kementerian Perhubungan, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia.

Beragam Mobil Listrik Sebelumnya, Hammam Riza, Kepala BPPT, mengatakan IEMS tahun ini merupakan dukungan BPPT terhadap terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.”IEMS diselenggarakan atas inisiatif BPPT sebagai dukungan terhadap terbitnya Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL). Ajang ini juga ditujukan untuk memperdalam pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) yang merupakan salah satu contoh disruptive technology terbaru,” tutur Hammam.

Dia menyampaikan sosialisasi terhadap masyarakat terkait betapa pentingnya kendaraan ramah lingkungan seperti Kendaraan Berbasis Listrik, sangat dibutuhkan.”IEMS juga menjadi bagian dari upaya BPPT dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait betapa pentingnya kendaraan ramah lingkungan. Khususnya agar mereka lebih memahami dampak positif dari penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL),” imbuhnya.

Hammam menjelaskan rincian kegiatan IEMS 2019 pada Kamis ini menampilkan aneka macam kendaraan bermotor listrik dan diskusi, yang disusul acara puncak IEMS yang mengagendakan konvoi kendaraan listrik dari Kantor BPPT Thamrin Jakarta, menuju ke fasilitas charging station BPPT di Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, pada Jum’at pekan ini.”Konvoi ini akan menjadi puncak rangkaian IEMS 2019, iring-iringan kendaraan listrik akan dilakukan mulai dari Kantor BPPT Jakarta, menuju salah satu fasilitas charging station kendaraan listrik di Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) BPPT di Kawasan Puspiptek,” Hammam menjabarkan.

IEMS diharapkan menjadi pembuka jalan bagi BPPT dalam mengoptimalisasi kesiapan untuk memasuki era kendaraan bermotor listrik dan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi kendaraan ramah lingkungan saja, namun juga memperoleh manfaat di berbagai sektor, termasuk ekonomi. BPPT sejak tahun 2018 telah menginisiasi percepatan kendaraan berbasis listrik ini dengan adanya pilot project fast charging station di BPPT Thamrin dan BPPT Serpong, yang memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menyuplai charging station yang terkoneksi ke battery mobil listrik.

Agar menggugah masyarakat mengunjungi pameran kendaraan listrik itu, penyelenggara IEMS 2019 tidak memungut tiket masuk. Berbagai kegiatan IEMS ini, antara lain pameran, seminar, presentasi produk, dan workshop.

Pameran kendaraan listrik ini akan diikuti sejumlah pabrikan otomotif seperti Toyota, Nissan, Mitsubishi, DFSK, Wuling, Gesits, Viar, Jaguar, Hino, atau perusahaan penyedia transportasi, seperti Blue Bird. PT Toyota Astra Motor, misalnya, akan memamerkan line up mobil elektrifikasi, misalnya HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle) dan FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle). Selanjutnya, Wuling Motors bakal memamerkan mobil listrik Wuling E100 dan E200. Kabarnya, pengunjung bisa test drive mobil seri E100 itu. Selain itu, IEMS menghadirkan karya-karya anak kampus dari Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Teknik Bandung, STT PLN, dan lainnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved