Seperti diketahui, baru-baru ini Kanye West dan Beyonce secara eksklusif merilis album terbarunya di sebuah platform streaming musik. Ternyata, jauh sebelum keduanya, Radiohead sudah menjadi pelopor dalam pemasaran digital di industri musik.

Band Rock asal Inggris ini memang selalu terdepan dalam hal inovasi. Baik dalam bermusik, juga dalam hal pemasaran karya mereka. Umumnya, musisi akan merilis satu lagu andalan sebelum merilis album.

Hal tersebut tidak berlaku bagi Radiohead. Album Kid A band ini berhasil menjadi salah satu album terbaik di 2000 tanpa menggunakan strategi tersebut. Kemudian pada 2007, lewat album Rainbow, album ini sudah mulai merilis album dalam bentuk digital.

Padahal, di tahun itu format digital masih belum populer. Tak hanya itu, inovasi lain Radiohead adalah, ketika band ini menerima bayaran seikhlasnya dari pendengarnya yang ingin membeli album Rainbow tersebut.

Cara tersebut adalah cikal bakal pemasaran di era saat ini. Di kala itu, cara Radiohead memang dianggap nekat sekaligus brilian. Sebab, band ini berhasil mengubah cara musisi memasarkan produk.

Seperti diketahui, segala hal terkait pemasaran produk, penentuan harga, kanal distribusi hingga promosi, semuanya dipegang langsung Radiohead. Kini, pada 2016, band ini kembali melakukan inovasi yang menggebrak.

Pada April, Radiohead menghapus tiap jejak digitalnya di seluruh media sosial, baik artikel, unggahan hingga foto dan hanya menyisakan sebuah latar belakang berwarna putih. Hal ini berhasil membuat dunia ramai dengan harapan ada album baru rilis.

Benar, tak lama kemudian, band ini meluncurkan cuplikan album terbarunya di Instagram menyusul single terbaru berjudul ‘Burn The Witch’ dan sebuah video klip berjudul ‘Daydreaming’.

Album baru ini berjudul ‘A Moon Shaped Pool’ yang dijual di iTunes dan bisa didengar di Apple Music dan Tidal. Radiohead seolah mengirim pesan bahwa di industri musik, kualitas musik saja tak cukup, perlu strategi pemasaran yang tak biasa.

Sumber: smart-money.co