Berita BCA Berita BCA

Bisnis Properti Masih akan Tumbuh di Tahun Ini

Bisnis Properti Masih akan Tumbuh di Tahun Ini

Para pengembang properti sedang menunggu katalis pertumbuhan bisnis di tahun ini. Katalis yang dimaksud adalah pengampunan pajak (tax amnesty), realisasi belanja pemerintah dan kepastian aturan perpajakan di sektor properti.

Source: http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-1

Source: http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-1

Menurut salah satu pemain di industri ini, Intiland Development, pihaknya yakin properti bisa tumbuh 15%-20%. Hal serupa diungkapkan Ciputra Group. Perusahaan ini bilang, target pertumbuhan kinerja di kisaran 15%-20% juga.

Berbeda, Paramount Land hanya mengincar target penjualan pemasaran atau pendapatan pra penjualan sebesar Rp 3 triliun. Namun, hal yang sudah jelas, ketidakpastian ekonomi di tahun ini tak akan menghentikan rencana ekspansi proyek yang sudah dibuat perusahaan.

Perusahaan-perusahaan ini akan mengembangkan jenis properti yang sesuai proyeksi masing-masing.

Rumah tapak

Untuk urusan rumah tapak, Paramount Land lebih memilih mengembangkan proyek perumahan. Perusahaan ini yakin, permintaan landed house akan naik di 2016 dibandingkan strata title, apartemen.

Perusahaan ini sudah siap menggarap area komersial seluas 15 hektare (ha) di Balikpapan, Kalimantan Timur pada kuartal IV-2016 yang dipasarkan mulai kuartal I-2016.

Modernland Realty juga memilih perumahan dan perusahaan ini memprediksi harga jual perumahan bisa naik 5%-10% tahun ini. Proyeksi pertumbuhan harga jual memang tak agresif, pengembang properti juga masih menimbang daya beli konsumen yang belum bisa agresif di 2016.

Hunian bertingkat

Hunian bertingkat juga diproyeksikan tumbuh tahun ini. Kawasan Industri Jababeka yakin menggarap proyek apartemen di Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini digarap bersama PP Properti dengan sasaran kelas menengah ke bawah.

Karenanya, seperti dikutip Kontan, harga jual apartemen Rp 199 juta per unit dengan target pendapatan pra penjualan Rp 1 triliun.

Source: http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-2

Source: http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-2

Sedangkan untuk properti komersial, jenis ini menjadi pilihan bagi perusahaan yang fokus mendongkrak pendapatan berulang (recurring income). Produknya seperti sewa pusat perbelanjaan, rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan).

Dalam hal ini, Metropolitan Land akan mengoperasikan Metropolitan Mall Cileungsi di Bogor, Jawa Barat di pertengahan 2016. Mal ini seluas 25.231 meter persegi (m²) ini merupakan wujud tergiurnya perusahaan ini atas peningkatan okupansi tenant seiring meningkatnya minat belanja masyarakat.

Pakuwon Jati juga akan memperluas pusat perbelanjaan ritel di Superblok Tunjungan City dan Superblok Supermal Pakuwon Indah di Surabaya, Jawa Timur. Perluasan Superblok Tunjungan City sendiri sudah memasuki tahap V dan tahap VI dengan target rampung perluasan tahap VI antara 2016 dan 2017.

Perluasan kedua pusat perbelanjaan tersebut akan menjadikan luas sewa bersih (net lettable area/NLA) bertambah 26%. Saat ini total area NLA Pakuwon mencapai 512 ribu m². Mal baru juga akan mengimbangkan porsi recurring income dan development income sebesar 50:50.

Mixed use

Proyek terpadu juga akan menjadi pilihan pengembang. Intiland akan mengembangkan proyek reklamasi Pantai H bermodal surat izin reklamasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peletakan batu pertama ditargetkan pada semester II-2016.

Perusahaan ini akan mengelola lahan 63 ha dari total 100 ha lahan reklamasi dengan investasi awal sekitar Rp 2,5 triliun. Sedangkan Paramount Land akan membangun kawasan terpadu di Pekanbaru, Riau pada semester II-2016.

Selain perumahan, proyek ini juga berisi pusat perbelanjaan, ruko, fasilitas pendidikan, kesehatan dan olahraga dengan luas area proyek 400 ha seperti dilaporkan Kontan.

Kawasan industri

Surya Semesta Internusa memprediksi, harga jual lahan industri tahun ini cenderung lebih stagnan. Perusahaan ini memiliki target harga jual lahan industri berkisar US$ 150 per m² – US$ 160 per m². Sedangkan realisasi harga jual lahan industri pada 2015 adalah US$ 150 per m².

Modernland Realty yakin harga jual lahan industri bisa naik berkat dorongan pasokan lahan yang terbatas dan pembangunan infrastruktur pendukung. Harga lahan di kawasan industri Cikande akan naik 10%-15% setelah pembukaan pintu jalan tol Cikande pertengahan 2016.

Modernland Realty tak khawatir investor enggan datang setelah harga jual naikk. Sebab, saat ini ada enam sampai tujuh investor yang mencari lahan industri di Cikande pada kuartal IV-2015 dan tiap investor butuh lahan 15 ha – 30 ha.

Source:

http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-1

http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-2


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved