Kakak beradik Herliyanty Hawidjaja dan Hendra Saputra Hawidjaja, mungkin tak pernah bermimpi jika suatu hari nanti usaha bakery yang dirintis oleh mereka sejak tahun 1992 itu akan menjadi salah satu ikon “oleh-oleh” khas Bogor.

Herliyanty Hawidjaja, Roti Unyil Venus

Sepeninggal ayahnya yang kemudian disusul ibunda, membuat Herlianty yang saat itu masih duduk di bangku SMU beserta keenam adiknya harus bekerja keras untuk meneruskan kehidupan tujuh bersaudara putra putri Hawidjaja yang semasa hidupnya membuka toko sembako tersebut. Hendra, si bungsu yang memang hobi dan pernah mengikuti kursus membuat kue dan roti pun mencoba menjual roti buatannya.

“Hendra hobi membuat kue dan roti. Lalu kita coba jualan roti keliling dari rumah ke rumah di area Bogor. Awalnya cuma dua gerobak. Pilihan rasa rotinya juga cuma 10 macam dan ukurannya masih normal seperti roti-roti yang biasa dijual di toko roti. Lalu kami mencoba berinovasi dengan membuat roti ukuran kecil supaya anak-anak lebih mudah memakannya. Sebutan roti unyil karena mungil ukurannya itu dari pelanggan,” jelas Herlianty.

Ketekunan keduanya pun membuahkan hasil. Ketenaran roti berukuran mini ini pun semakin meluas sehingga kakak beradik ini pun memutuskan membuka toko pertama mereka di Jalan Sukasari, Bogor. Menurut Herlianty, penamaan unyil pada roti buatan Hendra merujuk pada bentuknya yang mungil. “Kami memberi merek roti kami dengan nama Venus. Yang menyebut unyil ya para pelanggan roti kami. Mungkin karena bentuknya yang mungil-mungil dan saat itu juga sedang popular tokoh film boneka si Unyil,” ujar Herlianty mengenang. Kemudian pada tahun 2004 Bakery Venus pindah lokasi ke Ruko V Point Jalan Padjajaran.

Hendra Saputra Hawidjaja

Saat ini Roti Unyil Venus yang tak pernah sepi pengunjung itu telah memiliki sekitar 20 karyawan, diantaranya bahkan ada yang sudah bekerja dengan mereka sejak tahun 1992. Pilihan rasa roti pun bertambah dua kali lipat, mulai dari keju, jagung, abon hingga green tea. Satu buahnya dihargai Rp 1.500 dan konsumen bisa membeli dalam kemasan 10, 20, 30 dan 60 buah.

Kendati pembeli selalu antre setiap hari, Hendra tidak ingin membuka cabang di kota lain. Alasannya, selain akan lebih sulit melakukan kontrol kualitas, roti “Unyil” Venus terlanjut melekat di benak masyarakat sebagai oleh-oleh Bogor, yang tak diduga oleh Hendra maupun Herlianty menjadi salah satu produk kuliner asal Bogor yang legendaris.

Namun demikian, keduanya mengakui ada beberapa reseller yang menjual produk Bakery Venus di beberapa counter di luar kota Bogor dengan harga yang sama. Dalam hal ini, Herlianty memang menekankan pada para reseller-nya untuk mematok harga yang sama dengan roti yang dijual di tempat pembuatannya. Apa sebenarnya rahasia sukses roti Unyil Venus? “Kualitas ya. Kalau bahan yang biasa kita pakai sedang kosong, Hendra akan ganti dengan yang kualitasnya setingkat lebih tinggi. Dia tidak mau pakai yang lebih rendah. Kita juga tidak pakai pengawet. Makanya roti kita cuma tahan 2 hari,” ungkap sulung dari keluarga Hawidjaja ini.

Sederhana dan setia pada kualitas. Itulah resep Hawidjaya bersaudara ini menapaki sukses di bisnis bakery. Demikian pula pada manajemen dan pengelolaan finansialnya. Sejak tahun 1992 hingga sekarang, Hawidjaya bersaudara juga setia menjadi nasabah BCA KCP Siliwangi, Bogor. “KAmi tidak pernah mengalami masalah selama menjadi nasabah BCA. Pelayanan BCA bagus. Apalagi rata-rata supplier kami juga nasabah BCA. Jadi untuk pembayaran menggunakan giro dan lain-lain kami percayakan pada BCA. Kami juga menabung di Tahapan BCA dan memanfaatkan layanan mobile banking m-BCA,” tutup ibu dua anak ini.

Ya, tak lengkap rasanya berkunjung ke kota hujan ini tanpa membawa buah tangan roti mungil sekali lahap bertekstur lembut dan empuk dengan 25 ragam rasa ini. Meskipun di saat weekend atau musim liburan dan hari-hari raya antrean pembeli roti Venus semakin mengular, rasa lelah pun terbayar dengan kepuasan menikmati kelezatannya yang sudah terkenal itu.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.