Business Champions zkumparan

ANTV, Transformasi SDM dan Digitalisasi Dorong Laju Bisnis

Fauzan Muslim, Manajer Human Capital Development ANTV (ke 3 dari kiri), dan Team.
Fauzan Muslim, Manajer Human Capital Development ANTV (ke-3 dari kiri), dan Team.

PT Cakrawala Andalas Televisi alias ANTV meraih rating “A” dalam dua kategori HR Excellence Award 2020, yaitu HR Transformation dan HR Technology. Raihan ini merupakan hasil dari program transformasi dan optimalisasi oleh manajemen ANTV.

Sejak pertengahan 2013, ANTV berganti manajemen. Kala itu, pucuk kepemimpinan diambil alih Erick Thohir yang menjabat sebagai Dirut ANTV. Dia mengubah haluan tayangan acara ANTV menjadi stasiun televisi yang fokus menyiarkan konten hiburan untuk pemirsa wanita dan anak-anak, dari sebelumnya tayangan olahraga dan berita.

“Tidak hanya itu, ANTV juga gencar mengembangkan platform digital dengan mengoptimalisasi aset konten yang berlimpah. Kami sejak repositioning ini terus melakukan proses transformasi human capital,” kata Fauzan Muslim, Manajer Human Capital Development ANTV.

Program transformasi SDM di ANTV, lanjut Fauzan, adalah menata ulang kompetensi pegawai yang tercakup di delapan aspek kompetensi yang terdiri dari lima kompetinsi inti, yaitu entrepreneurship, innovation, organization commitment, executionfocused, dan customer orientation, serta tiga aspek kepemimpinan, yakni change leadership, strategic relationship, dan nurturing people. “Kompetensi yang menunjukkan essential skills, pengetahuan, dan perilaku penting untuk mencapai performa yang efektif ini menjadi jembatan dalam pengembangan transformasi digital,” katanya.

Divisi SDM ANTV mengembangkan kompetensi pegawai yang selaras dengan target yang dicanangkan perusahaan. Caranya, mengasah kreativitas dan inovasi pegawai yang memiliki semangat bekerjasama, berintegritas, dan berpola pikir digital.

Program transformasi tersebut ditargetkan untuk memperkuat strategi terpadu bertajuk ANTV 360°, suatu konsep untuk memudahkan penonton mengakses konten-konten ANTV yang menyinergikan layanan televisi tidak berbayar (free to air/FTA), platform online, serta mobile. Tim yang menangani ANTV 360° ini adalah pegawai ANTV yang diseleksi khusus untuk tim ini.

Strategi itu, menurut Fauzan, membuka ruang untuk ANTV dalam meraih pendapatan dari dua sumber, yaitu pemasukan dari iklan di stasiun TV FTA dan platform digital. Penonton masih bejibun menyaksikan aneka program acara di ANTV. Stasiun televisi ini mengklaim sebagai pencipta tren serial drama Turki, India, dan mitologi, juga sinetron lokal yang dikemas ulang. Asal tahu saja, ANTV pada 2017-2018 menghuni peringkat satu dari 13 stasiun televisi nasional berdasarkan data TV Audience Measurement dari Nielsen.

Stasiun televisi yang mempekerjakan 1.165 orang ini optimistis kue iklan masih besar untuk digenggam stasiun televisi FTA. Berdasarkan data Nielsen, kue iklan yang diperebutkan dalam industri media masih didominasi TV FTA dan porsi iklan untuk digital yang terus berkembang di masa mendatang. Lebih dari 50 juta rumah tangga di Indonesia memiliki televisi sehingga televisi merupakan media yang paling dominan.

Indonesia merupakan pasar media terbesar di Asia Tenggara. Menurut proyeksi Media Partners Asia (MPA), total pengeluaran iklan di Indonesia pada 2018 mencapai US$ 2,2 miliar. Stasiun TV FTA menyerap belanja iklan sebesar US$ 1,3 miliar atau 58,0% dari seluruh pengeluaran iklan Indonesia pada 2018, disusul media digital (21%), media cetak (17%), dan sisanya diserap iklan radio serta bioskop.

Demi meraih porsi kue iklan di TV FTA digital, ANTV menerapkan strategi pengembangan SDM yang komprehensif untuk memuluskan program konvergensi media. Ada tiga pilar strategi pengembangan pegawai di bawah payung BRIGHT (Brand, Reliable, Impact, Growth, Harmony & Thankful).

Ketiga pilar itu adalah Bright People, Bright Transformation, serta Bright Innovation & Technology.

“Dalam mengimplementasikannya, indikator kesuksesan strategi human capital ANTV adalah tingkat employee effectiveness index, metrik produktivitas pegawai, dan professional award dari pihak eksternal. Nah, hal ini akan berjalan dengan baik berkat dukungan technology as enabler, seperti pemanfaatan Human Capital Information System (HCIS) dan platform yang dikembangkan internal, misalnya aplikasi ANTV GO, Tap (The ANTV Playground), dan Pro-C,” tutur Fauzan.

Ketiga pilar tersebut menjadi dasar untuk meningkatkan kompetensi SDM, menempa jiwa kepemimpinan, berinovasi, berkolaborasi memproduksi proyek bisnis, serta mengoptimalkan aset digital, seperti ANTVKlik.com (menyajikan berita terbaru yang menjadi headline dan trending di berbagai platform media, misalnya YouTube), zing.id (video on demand/VOD), serta milzeru.com (portal informasi khusus untuk generasi milenial dengan target konsumen berusia 18-35 tahun).

“Aset digital ANTV terdiri dari divisi internal yang diambil dari talent di berbagai divisi yang terkait,” ucap Fauzan. Aset ini, antara lain, kanal ANTV di YouTube. Jumlah subscriber-nya per 27 April 2020 sebanyak 1,39 juta.

Di sisi lain, untuk mendorong laju produktivitas pegawai, ANTV membuat aplikasi ANTV GO yang fitur-fiturnya terdiri dari fitur komunikasi lintasdivisi, absensi atau jadwal kegiatan. “Adoption rate dari penggunaan aplikasi ini sudah mencapai 95% dari keseluruhan karyawan. Aplikasi ini dirilis pada Maret 2018 melalui versi web, dan versi mobile berbasis Android serta iOS dirilis pada 2019,” ungkap Fauzan.

Selain itu, ANTV pun sudah menerapkan Online Performance Appraisal. “Sebelumnya, semua proses performance management masih bersifat manual di mana setiap karyawan membutuhkan file sekitar 10 lembar yang dikalikan dengan lebih dari seribu karyawan. Dengan ANTV GO, tentu berdampak luar biasa karena menjadi paperless,” Fauzan menerangkan.

Ada juga aplikasi TAP, sebagai media sosial korporat yang dibuat khusus untuk mengintegrasikan saluran komunikasi karyawan secara mudah, efektif dan positif, serta mengapresiasi prestasi pegawai. ANTV juga mengembangkan aplikasi Pro-C (Project Collaboration), aplikasi untuk mengukur dan mengelola tugas project berdasarkan target yang sudah ditentukan.

Proses penilaian kinerja karyawan dimanifestasikan dari delapan kompetensi yang sudah ditetapkan serta dilihat dari jenjang jabatan. Level supervisor hingga general management dinilai dengan seluruh komponen kompetensi. Penilaian ini didasari target dan project yang dijalankan. Kemudian, ditinjau ulang setiap enam bulan.

“Hasilnya nanti akan dimasukkan ke dalam talent pool yang membagi karyawan ke dalam kategori high potential, meet expectation, dan less effective. Penggunaan HCIS berbasis analytics secara optimal juga membantu proses talent management sehingga jenjang karier, promosi, dan rewards sudah dapat dianalisis melalui sistem yang terintegrasi,” kata Fauzan menjabarkan.

Keseluruhan program transformasi dan digitalisasi ANTV ini berbuah manis. Jumlah subscriber di seluruh aset digital ANTV di tahun 2019 membengkak, yakni menjadi 7,1 juta. Total pendapatan dari aset digital senilai Rp 6,7 miliar sepanjang tahun lalu. “Ditargetkan pada tahun 2020 pendapatan dari aset digital ANTV bisa mencapai Rp 16 miliar,” ujar Fauzan.

Pengembangan strategi tersebut menemui sejumlah tantangan. Dengan ditanamkannya values baru, masih ada sedikit resistensi dari kebiasaan lama karena ego budaya televisi FTA cukup tinggi.

Program televisi membutuhkan biaya operasional hingga ratusan juta rupiah, sementara program digital lebih rendah biayanya. Dengan belasan juta rupiah sudah bisa running. “Meski revenue yang dihasilkan dari aset digital masih dianggap receh, jika terus tumbuh tentu hasilnya akan sangat membanggakan,” kata Fauzan. (*)

Jeihan Kahfi Barlian & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved