Anda punya produk baru yang siap dilepas ke pasar? Jangan pernah ragu, asalkan merek yang mau dilempar ke pasar punya keunggulan berikut ini, yakni punya identitas dan positioning yang jelas. Perlu diingat, loyalitas konsumen semakin elastis. Itu artinya, mereka akan semakin mudah berpaling ke merek lain.

“Ini adalah peluang. Yang terpenting, jangan jadi followers. Anda harus yakin dengan market di Indonesia yang begitu besar. Faktanya, banyak merek asing yang masuk ke sini,” kata Nurdin Sobari, Konsultan Senior Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Menurut dia, produsen lokal mesti yakin bisa menjadi raja di negeri sendiri. Caranya, dengan membuat produk yang “gue banget” untuk target marketnya. Dengan begitu, produk harus sesuai dengan value yang dicari. Jangan pernah malu untuk menggali rasa Indonesia.

“Dulu, orang ragu dengan (kosmetik merek) Wardah. Tapi, kini kinerja mereka luar biasa. Itu bisa saja dilakukan selama dikemas dengan komunikasi yang baik,” ujarnya.

Selanjutnya, jangan pernah berhenti melakukan inovasi. Dengan begitu, kebaruan dari setiap produk terus dijaga. Perlu dicatat, kebaruan ini bukan di mata produsen, tetapi di mata pasar. Bagaimana caranya? Selalu melihat apa yang penting di mata konsumen.

“Value untuk konsumen itu penting. Banyak produk yang gagal. Mereka mampu tampil beda, melakukan inovasi, tapi lupa kalau harus menghadirkan kebaruan yang penting di mata konsumen,” katanya.

Nurdin menyayangkan banyak brand asli Indonesia yang terus saja melakukan kesalahan yang sama. Padahal, kualitas produk lokal ini sejatinya tidak kalah dengan merek asing. Mereka cenderung kalah sebelum berperang.

Dia menemukan banyak produsen yang sering ragu kalau konsumen tahu ini produk lokal, jangan-jangan tidak dibeli. Padahal, loyalitas konsumen saat ini semakin tipis. Mereka semakin merdeka dengan banyak informasi yagn mudah diperoleh.

“Semua kembali ke value sebuah produk karena konsumen bisa membandingkan value apa yang mereka terima dari sebuah brand dengan brand lain. Produknya, gue banget, segmentasi dan komunikasi yang tepat. Faktanya, banyak merek lokal yang tidak bisa digoyang,” ujarnya. (Reportase: Sri Niken Handayani)