Kehadiran Lactamil mampu penuhi kebutuhan nutrisi hamil dan menyusui para Mama muda dan aktif di Indonesia. Asupan nutrisi dibutuhkan sejak awal kehamilan, masa kehamilan dan menyusui. Lactamil memberikan varian produk yang lengkap dan sesuai untuk setiap tahap tahap kehamilan. Dengan kandungan formula ADIK+, Asam Folat yang tinggi, Vitamin D, Zat Besi (Iron), Kalsium, serat pangan, dan Omega 6, Lactamil menjadi susu nutrisi yang unggul. Kolaborasi para ahli dari Belanda dan Singapura didukung tim ahli di Indonesia mampu menciptakan nutrisi Mama hamil dan menyusui.

Hans Kristian Kusuma, Senior Brand Manager Lactamil

Lactamil juga mengembangkan layanan Lactamil Mama Care, yaitu layanan konsultasi 24/7 yang didukung oleh Lactamil Experts yang terdiri dari ahli nutrisi, psikologi, kesehatan, dan gaya hidup. Lewat layanan ini konsumen dapat berkonsultasi kapan dan dimana saja mengenai masalah awal kehamilan, kebutuhan nutrisi dan persiapan hamil serta berbagai tips mengenai laktasi. “Lactamil memastikan bahwa totalitas dari marketing mix brand ini benar-benar efektif dan bersinergi untuk dapat menjawab kebutuhan konsumen serta mencapai target bisnis,” ungkap Hans Kristian Kusuma, Senior Brand Manager Lactamil.

Menjawab tantangan pasar, Lactamil terus berinovasi dari segi rasa mau maupun produk yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Mama dan Si Kecil selama hamil dan menyusui. Rangkaian produk Lactamil di setiap tahapnya (Inisis, Pregnasis, dan Lactasis) merupakan wujud komitmennya mendampingi fase-fase Mama masuk ke dalam motherhood journey. Kerjasama dengan pusat penelitian Nutricia di Singapura dan Belanda yang telah berpengalaman dalam mengembangkan nutrisi awal kehidupan, Lactamil terus berinovasi guna menyediakan produk dengan formulasi selangkah lebih maju mulai dari pengembangan dalam kandungan nutrisi, varian rasa, hingga kemasan, yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. “Peluncuran kembali Lactamil dengan formulasi ADIK+, serta kemasan yang lebih jelas menampilkan keunggulan produk, dan tampilan yang lebih premium menjadi tonggak penggerak brand ini di 2 tahun terakhir ini,” ujar Hans.

Digitalisasi era memaksa mereka untuk ikut beradaptasi lewat layanan yang juga real time. Layanan menyeluruh bagi para Mama secara offline dan online diwujudkan demi mempermudah koneksi antara para Mama sebagai konsumen, dengan Lactamil sebagai Ahli untuk awal yang baik. “Konsumen yang menginginkan jawaban atas pertanyaan maupun masalah yang mereka hadapi dapat segera mungkin terjawab yang dapat diajukan konsumen lewat Facebook Fan Page Lactamil sebagai salah satu media sosial yang penting di Indonesia,” ungkapnya. Lebih dari itu, Lactamil juga menyediakan platform untuk memfasilitasi interaksi antara Mama dan tim ahli lewat Tanya Ahli Lactamil di website Lactamil.co.id, selain Lactamil Mama Care yang juga dapat di akses 24 jam sehari. “Lactamil Mama Class di berbagai kota di Indonesia juga digelar dengan tujuan memberikan edukasi dan informasi seputar kehamilan dan menyusui. Seluruh layanan ini untuk mendukung Lactamil Mama dalam mempersiapkan awal terbaik untuk masa depannya dan si kecil,” imbuh Hans.

Sebagai merek lokal yang lahir di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, Lactamil tak kalah dengan pesaingnya. Standar internasional menjadi kekuatan kualitas produksi mereka untuk menjawab kebutuhan konsumen di Indonesia. Masalah distribusi tidak perlu dikhawatirkan karena Lactamil memastikan bahwa para Mama hamil dan menyusui di Indonesia dapat memiliki akses ke produk Lactamil sebagai ahli untuk awal yang baik. Alhasil Lactamil berada di Top 3 pemimpin pasar susu khusus Mama hamil dan menyusui di Indonesia. “Target ke depan, selain engembangan produk, Lactamil akan terus membangun strategi pemasaran dan komunikasi yang terintergrasi dan consumer-oriented. Kami tidak hanya berambisi untuk mengembangkan bisnis kami, tapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas awal kehidupan yang baik bagi Mama dan Si Kecil melalui nutrisi, serta berbagai layanan Lactamil,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Reportase: Sri Niken Handayani