Brands IBBA

Berkembang & Kompetitif Ala Central Springbed

Berkembang & Kompetitif Ala Central Springbed

Ada ratusan merek springbed, hanya beberapa nama yang menjulang dan dipilih banyak orang. Salah satunya, Central Springbed buah karya PT Graha Seribu Satu Jaya sejak 1993 silam. Produk mereka telah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia.

“Dulu, kami pernah masuk Afrika. Dibandingkan Singapura dan Malaysia, pasar di Indonesia masih lebih baik. Makanya, kami lebih fokus sama yang ada sekarang. Pasar springbed akan terus berkembang,” kata Tobi Gunawan, Marketing Manager Central Springbed.

Untuk membangun merek sampai sebesar sekarang, lanjut dia, perseroan fokus memberi nilai tambah kepada pelanggan selain tentunya produk springbed yang berkualitas. Mayoritas produk mereka menyasar segmen C dan B, hanya sedikit yang untuk segmen premium yang kualitasnya tak kalah dengan produk dari brand besar.

“Trust itu tidak ada kompromi. Kami brand lokal, jadi harus membangun brand kami sendiri. Kalau mau naik ke atas, harus memberi lebih. Bagaimana dengan harga yang terjangkau kami bisa memberikan produk dengan kualitas bagus yang tidak bisa disaingi,” katanya.

Toby Gunawan (kiri) dan Ricky Gunawan

Toby Gunawan (kiri) dan Ricky Gunawan, generasi kedua Central Springbed

Menurut dia, kelas menengah masih menjadi target utama Central Springbed. Apalagi, saat ini banyak pelanggan mereka yang sudah naik kelas dari C ke B. Itulah kenapa perseroan terus mengembangkan produk agar bisa lebih kompetitif dengan merek-merek di atasnya. Apalagi di era perdagangan bebas ASEAN, kompetisi bakal semakin ketat.

“Kami fokus pada segmen yang menjadi konsentrasi kami. Dulu, yang beli tempat tidur anak-anak pasti orang tuanya. Anak-anak ini yang memasuki masa produktif usia 23-35 tahun dan tinggal jauh dari orang tua, Ini yang kami coba grab,” katanya.

Strategi word of mouth (WOM) ini sangat kental di bisnis springbed. Semuanya berawal dari pengalaman. Itulah kenapa Central Springbed lebih mengutamakan kualitas ketimbang jor-joran lama garansi produk. Sejak awal, mereka hanya memberi garansi per selama 10 tahun meskipun ada perusahaan yang berani memberi garansi 20 tahun.

“Tapi, yang balik sebelum tahun itu sedikit. Matress memiliki serial number. Kami bisa menelusuri. Kecuali kalau kasurnya basah kena banjir dan ompol. Itu tidak bisa karena per tidak akan kuat,” kata Ricky Gunawan, General Manager Central Springbed.

Selain kualitas yang bagus, perseroan juga telaten menjaga kepercayaan pelanggan dengan melakukan promosi above the line lewat iklan di TV dan below the line melalui beragam kegiatan yang melibatkan masyarakat.

“Yang paling penting adalah tetap up to date. Bedding memang bukan sesuatu yang fashionable. Tapi, di antara kompetitor kami harus bisa membangun dan mempercantik agar anak-anak muda tetap suka. Nanti, banyak muncul ibu-ibu muda. Inilah konsumen yang harus kami jaga,” katanya.

Saat ini, market share Central Sprinbed sekitar 10% dari hasil survei di kota-kota besar. Jika ditambah dengan yang di daerah-daerah, market share sekitar 40-50%. Meski tak bersedia menyebutkan realisasi penjualan sepanjang tahun lalu, Ricky menyebut pertumbuhannya di atas 10%. (Reportase: Aulia Dhetira)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved