Brands Brand Value

Brand Value Telkom Tertinggi, Apa Rahasia Keberhasilannya?

Brand Value Telkom Tertinggi, Apa Rahasia Keberhasilannya?

Nilai merek Telkom mengalami kenaikan tinggi di tahun 2017 berdasarkan penilaian Brand Finance. Nilai merek PT Telkom Indonesia yang berada di peringkat pertama, mencapai US$ 4,335 miliar di tahun 2017, melonjak 65,46 dari tahun sebelumnya (US$ 2,620 miliar). Apa saja yang dilakukan Telkom untuk meningkatkan brand value-nya? Berikut penuturan Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication Telkom kepada SWAOnline.

Brand Value Telkom

Arif Prabowo, VP Corporate Communication Telkom (tengah), menerima penghargaan Indonesia Top 100 Most Valuable Brands sebagai merek dengan nilai tertinggi

Memiliki brand value bukan sekadar mahal atau tidaknya nilai merek sebuah perusahaan. Akan tetapi, bagaimana nilai merek Telkom berdampak positif terhadap trust dari seluruh stakeholders, karena nilai trust nilainya jauh lebih berharga bahkan tidak ternilai harganya.

Untuk itu, perusahaan melakukan terobosan untuk mempercepat pertumbuhan , bisnis di masa mendatang, sehingga berpengaruh terhadap nilai brand, yaitu berfokus kepada 3 program yang meliputi customer experience, digital business, dan smart inorganic growth. Di samping itu, juga mengacu kepada strategic objective portfolio, antara lain, defend legacy and lay digital foundation, grow adjacent digital portfolio, dan expand internationally.

Telkom juga meneruskan ekspansi ke pasar internasional. Saat ini Telkom Group telah memiliki 10 footprint, yaitu Singapura, Hongkong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, Myanmar, Taiwan, Macau dan Saudi Arabia. Sementara itu untuk mendukung layanan voice dan data internasional, kami telah mengoperasikan 25 point of presence (POP) di berbagai belahan dunia, antara lain Asia (Dubai, Singapura, Hongkong, Malaysia, Tokyo dll), Eropa (London, Frankfurt, Amsterdam) dan Amerika Serikat (Ashburn, New York, Los Angeles, San Jose dan Palo Alto).

Hasilnya, sepanjang 2016 Telkom membukukan kinerja keuangan yang memuaskan. Ditandai dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 116,33 triliun atau tumbuh sebesar 13,5%. Sementara itu, laba bersih tercatat meningkat 24,9% menjadi Rp 19,35 triliun dan EBITDA tumbuh 15,7% menjadi Rp 59,50 triliun.

Pencapaian triple double digit growth ini merupakan prestasi luar biasa yang belum pernah diraih TelkomGroup dalam 9 tahun terakhir. Kapitalisasi pasar juga naik hingga menembus Rp 401,8 triliun pada akhir 2016.

Di tahun 2017 ini pula, Telkom berhasil meluncurkan Satelit Telkom 3S pada pertengahan Februari di Guyana Space Center, Kourou dan telah resmi beroperasional pada bulan April. Telkom 3S melengkapi jangkauan layanan TelkomGroup yang saat ini sudah didukung oleh infrastruktur kabel optik bawah laut maupun terestrial serta Base Transceiver Station, sehingga seluruh masyarakat yang berada di seluruh wilayah Indonesia dapat merasakan manfaat dari layanan-layanan TelkomGroup, bahkan yang tinggal di wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T).

Pengoperasian infrastruktur telekomunikasi satelit sebagai salah satu tulang punggung pita lebar (broadband) menjadi salah satu solusi peningkatan perekonomian terutama di wilayah Indonesia Timur. Selain peluncuran Satelit Telkom 3S, kami juga tengah menyiapkan Satelit Telkom 4. Rencanya Satelit Telkom 4 akan diluncurkan 2018.

Portofolio Telkom

Sejumlah proyek strategis Telkom sepanjang tahun 2016 dan kuartal I 2017, antara lain: pertama, meresmikan pengoperasian mega proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Telkom Landing Station (TLS) Pantai Puak, Dumai, pada 28 Desember 2016.

Kedua, peresmian proyek kabel laut ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai hub telekomunikasi dunia. SEA-ME-WE 5 menambah kepemilikan SKKL global yang telah dimiliki TelkomGroup sebelumnya, seperti Dumai Malacca Cable System (DMCS), Batam Singapore Cable System (BSCS), Asia America Gateway (AAG), dan Singapore Japan Cable System (SJC). Pembangunan SEA-ME-WE 5 dimulai sejak tanggal 29 Agustus 2014 dan telah siap beroperasi sejak 13 Desember 2016. Sistem komunikasi kabel laut tersebut melengkapi kabel laut yang telah dimiliki oleh TelkomGroup. Ke depan seluruh rangkaian sistem kabel laut milik TelkomGroup akan semakin lengkap konfigurasinya dengan hadirnya Southeast Asia United States (SEA-US) serta Indonesia Global Gateway (IGG).

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved