Brands Brand Value

Strategi Telkom Meningkatkan Brand Value

Strategi Telkom Meningkatkan Brand Value

Nilai brand yang tinggi tidak hanya dinikmati perusahaan saja, melainkan juga masyarakat. Menurut Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor SWA Media Group, ada banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengetahui nilai brand perusahaan mereka.Sebab, perusahaan seringkali memberikan investasi besar untuk membangun brand sehingga brand bisa melekat pada stakeholder, partner, dan konsumen. Salah satu manfaatnya adalah perusahaan bisa mengetahui nilai enterprise mereka dan bisa memperhitungkan rasio yang pas. Ini bisa menjadi fondasi perusahaan saat melakukan merger, kerja sama dengan mitra, dan lainnya. Bagi perusahaan publik, nilai brand yang baik bisa memberikan kepercayaan yang besar bagi para investor, sehingga mereka mau berinvestasi.

telkom swa

Selain investor, masyarakat juga bisa merasakan dampak yang positif dari nilai tersebut. Tahun ini majalah SWA bekerja sama dengan Brand Finance dan WIR Group, kembali mengumumkan Top 100 Most Valuable Indonesia Brand 2016. Posisi pertama diduduki oleh perusahan telekomunikasi yaitu Telkom Indonesia. Menurut Indra Utoyo, Direktur Inovasi dan Portofolio Strategi Telkom, sebagai sebuah perusahaan besar, Telkom berupaya agar bisa koheren. “Kami melakukan transformasi karena efek dampak digital yang mengubah industri telekomunikasi. Sekarang orang bisa melakukan telepon, video call, dan texting secara cuma-cuma, sehingga kami harus kreatif dalam menghadapi persaingan,” jelasnya.

Transformasi dilakukan dalam level, strategi bisnis dan lain-lain sehingga perusahaan bisa konsisten dan punya identitas di pasar. Perusahaan harus memiliki identitas dan menciptakan tren baru sehingga bisa menembus pasar, terlihat berbeda, dan memiliki integritas yang berbeda.

Bagi Indra, brand Telkom dilihat secara keseluruhan meski beberapa brand seperti Telkomsel memiliki sumbangsih lebih besar dibandingkan brand yang lain. Baginya nilai brand harus diukur karena bisa menjadi intangible asset.

Nilai brand bisa mendrive dua aspek pertama kuantiti dimana volume penjualan bisa naik. Kedua adalah mendrive harga sehingga profibiltas bisa bertambah. Profibiltas yang tinggi akan membuat perusahaan mampu memberikan dividen yang tinggi dan menyebabkan harga saham naik dan market gap pun akan ikut naik.

Itulah sebabnya brand Telkom harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh dan sebagai ekosistem. Apabila setiap brand berdiri masing-masing maka akan mudah dikalahkan oleh pesaing. Untuk mendukung hal tersebut Telkom melakukan berbagai inovasi, sehingga produk yang bermunculan semakin banyak.

Namun terlalu banyak inovasi juga bisa membuat perusahaan kesulitan dalam mengelola produknya, karena banyak produk baru yang bermunculan. Menyiasati hal itu, Telkom sengaja menggabungkan beberapa produk dalam satu kesatuan. Misalnya Indihome yang didalamnya terdapat tv berbayar, telpon, dan internet.

Nantinya inovasi baru seperti fesyen, belanja online, dan lainnya akan disatukan dalam satu brand sehingga akan lebih mudah bagi Telkom untuk menawarkan produk ke pelanggan. Hal ini mengubah strategi Telkom yang awalnya menawarkan produk menjadi pelaku industri. Perubahan ini seyogyanya mampu menaikkan nilai brand Telkom. Bagi Indra, sebagai sebuah perusahaan publik dengan banyak investor, Telkom memiliki kewajiban untuk mampu memberikan keuntungan bagi para investor sekaligus manfaat bagi masyarakat luas.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved