Minyak angin sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, dari zaman nenek kita. Kala itu bau produknya sangat khas, sehingga sering diistilahkan “minyak Nyong-nyong”. Orang menyukainya karena khasiatnya. Namun, anak muda umumnya tidak menyukai aromanya

Satu dasawarsa belakangan ini, pasar minyak angin jauh lebih semarak. Pasalnya, di pasar beredar sejumlah produk minyak angin gaya baru yang umumnya menawarkan aroma menyegarkan. Salah satu produk inovatif di kategori ini adalah merek Freshcare, yang meluncur ke pasar sejak 2010. “Freshcare hadir dengan formula dan konsep yang lebih modern, seperti kandungan aromaterapi yang menyegarkan dan botol roll-on,” kata Diana Christy, Direktur Penjualan & Pemasaran PT Ultra Sakti, produsen merek Freshcare.

Diana mengklaim, sejak diluncurkan, merek Freshcare selalu berusaha menjadi yang terbaik di kategorinya. Ini antara lain dibuktikan dengan raihan penghargaan di sejumlah ajang penilaian merek, seperti Indonesia Best Brand Awards dari 2015 sampai 2018, Indonesia Original Brands dari 2015 sampai 2019, Halal Award 2017, dan Digital Popular Brand 2017 dan 2018.

Target pasar Freshcare sebenarnya cukup luas, baik kalangan pria maupun wanita, walaupun, kata Diana, ada penekanan pada wanita dewasa. Dari segi variannya, mass product ini memang terlihat inovatif. Untuk kategori Freshcare yang menyasar pasar umum, terdiri dari varian Hot, Citrus, Lavender, Green Tea, Splash Fruity, Sandalwood, Spots, Minyak Angin Kayu Putih, Press Relax Strong, dan Freshcare Mix. Adapun untuk kategori Freshcare Teens, terdiri dari varian Happy, Cherry, Passion Fruit, dan Bubble Gum.

“Sampai sekarang kami masih berinovasi,” kata Diana. Sebagai buktinya, Ultra Sakti baru saja mengeluarkan inovasi terbaru, yakni Freshcare Press Relax Rok n Roll. Maksudnya, tutupnya bisa dipakai untuk “nge-rok” badan, dan bila tutupnya dibuka bisa untuk “nge-roll”.

Ultra Sakti memproduksi Freshcare dari dua pabriknya, di Pulogadung dan Bekasi. Diana menyebutkan, dua pabrik itu sudah bersertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dari Badan POM. “Selain itu, produk kami juga sudah tersertifikasi halal dari MUI,” ujarnya.

Menurut Diana, pihaknya terus berinovasi karena selalu waspada menghadapi kompetisi. Ia mengklaim sejauh ini pangsa pasar Freshcare di kategori produk minyak angin masih lebih dari 50%. “Kami akan berupaya terus mempertahankan posisi Freshcare sebagai market leader,” ujarnya. Ia menyebutkan, di tahun 2019 penjualan Freshcare masih tumbuh dua digit.

Selain menggarap pasar domestik, Ultra Sakti menargetkan tahun ini bisa mengekspor Freshcare ke beberapa negara. Diana menyebutkan, setidaknya pihaknya sudah memiliki beberapa seller di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Kekuatan Freshcare di pasar tentu juga karena didukung promosinya. “Selain menghadirkan produk berkualitas, kami melakukan banyak promosi, baik secara offline maupun online,” kata Diana. Semua kanal promosi dipakainya, mulai dari televisi, radio, media luar ruang, hingga media digital. “Kami juga berpromosi di kanal-kanal distribusi kami,” ujarnya.

Khusus untuk media digital, Freshcare memanfaatkan media sosial agar lebih dekat dengan konsumen. Di kanal medsos ini, pihaknya sering menggelar kuis yang memberikan giveaway. Selain itu, juga berpromosi di kanal e-commerce, antara lain di Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

Terjadinya pandemi Covid-19, diakui Diana, ikut menyebabkan penurunan penjualan Freshcare. Pasalnya, orang lebih membutuhkan produk yang terkait dengan kebersihan dan daya tahan tubuh.

Namun, di masa pandemi ini –ketika orang diwajibkan memakai masker– Freshcare berupaya mengedukasi penggunaan Freshcare Minyak Angin Kayu Putih di bagian luar masker, agar pengguna bisa bernapas lebih lega. “Ke depan, Freshcare akan selalu berinovasi untuk menghadirkan produk berkualitas yang digemari masyarakat,” kata Diana. (*)

Joko Sugiarsono/Sri Niken Handayani

www.swa.co.id