Marketing Brands zkumparan

Jurus Minyak Telon Cap Lang Kuasai Market Share 40%

Jurus Minyak Telon Cap Lang Kuasai Market Share 40%

Menjadi produk andalan asli Indonesia, Minyak Telon Cap Lang telah menguasai pasar dibanding dengan kompetitornya dengan market share sekitar 40%. Persaingan yang tak hanya datang dari dalam negeri, namun juga dari kompetitor produk sejenis asal luar negeri, tapi PT Eagle Indo Pharma tetap optimistis dapat bersaing di pasaran. Hal ini karena perusahaan telah memiliki strategi dari sisi produk, distribusi, pricing, dan promosi.

Minyak Telon Cap Lang

Pertumbuhan merek Cap Lang dalam kurun waktu dua tahun ini cukup mengesankan, terutama di dorong oleh varian baru dari Minyak Telon Cap Lang yaitu Telon Lang Plus. Tren ini berubah seiring dengan selera konsumen yang juga berkembang ke Telon Plus yang menawarkan benefit anti nyamuk.

“Market share di kategori produk ini masih memimpin pasar. Sesuai hasil survei konsumen yang dilakukan independent research agency di 11 kota (kota besar dan second city), total share BUMO (Brand Used Most Often) sekitar 40%. Telon Lang menjadi market leader terutama di kategori Telon Reguler,” ujar Susilo Gunadi, Head of Marketing PT Eagle Indo Pharma.

Menjamurnya produk sejenis dengan merek luar kerap dialami. Telon Lang harus bersaing dengan Zwitsal pabrikan Unilever, Cussons, Pigeon (Oil With Telon), dan Johnson & Johnson. Persaingan ini mendorong PT Eagle Indo Pharma untuk senantiasa berinovasi dengan menghadirkan varian-varian baru dari Telon Lang dan terciptalah salah satunya Telon Lang Plus.

“Telon Lang Plus berfungsi sebagai telon anti nyamuk karena mengandung Natural Rhodinol, ekstrak dari sitronella yang aromanya seperti wangi bayi. Aroma bayi pada Telon Lang Plus sangat disukai karena aromanya yang tidak menyengat,” ungkap Susilo Gunadi. Telon Lang Plus telah diuji di laboratorium IPB dan terbukti efektif untuk menghindari gigitan nyamuk selama minimal 8 jam.

Guna mempertahankan positioning produknya, berbagai upaya dilakukan dengan mengkombinasikan antara sponsorship di beberapa program TV favorit dengan target audience yang sesuai serta reguler spot untuk media placement. Menurut Susilo, activation juga kerap kita lakukan berupa uji efektifitas Telon Lang Plus untuk menghindari gigitan nyamuk dalam setiap aktivitas marketing. Disini konsumen dapat melihat sendiri bahwa yang ditawarkan adalah bukti, bukan sekedar janji. Mmeperkenalkan produk terbarunya ini di posyandu yang merupakan contact point cukup penting, mengingat mereka adalah target konsumen Telon.

Di sisi distribusi, PT Eagle Indo Pharma menargetkan availability Telon Lang Plus ini bisa menyamai kakanya yaitu Telon Lang yang merupakan market leader. Visibility dan branding Telon Lang Plus di outlet dan media harus seirama dengan Telong Lang yang sudah memimpin di awal. Sisi harga senantiasa dilakukan monitoring perkembangannya dengan kompetitor utama mereka. Promosi bagi konsumen juga diberikan dalam bentuk potongan harga atau gimmick agar dapat bersaing dengan produk sejenisnya. “Cakupan pasar Telon Lang ini telah lingkup nasional, dari Sabang hingga Marauke,” ujarnya.

Tak hanya skala nasional saja, Telon Lang ini telah merambah pasar global yang tersebar di UEA, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Timor Leste, Suriname, Kamboja, Malaysia dan masih banyak negara-negara lain yang segera menyusul. Serbuan merek asing ini tak menyurutkan keberanian produk dalam negeri ini untuk bersaing. “ Kami optimis menghadapi mereka dan kami selalu berusaha untuk mencari tahu dan memahami kebutuhan konsumen akan produk pilihannya melalui riset konsumen,” tutup Susilo mengakhiri pembicaraan.

Reportase: Tiffany Diahnisa


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved