Brands

Sensitif, Menyasar Segmen Pasar yang Luas dengan Beragam Varian

Sensitif, Menyasar Segmen Pasar yang Luas dengan Beragam Varian
Melandari Celfiz, Manajer Merek Sensitif PT Danpac Pharma.
Melandari Celfiz, Manajer Merek Sensitif PT Danpac Pharma.

Bagi ibu-ibu, alat tes kehamilan merek Sensitif tentunya tidak asing lagi. Alat tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah seorang ibu hamil atau tidak. Ada juga alat tes kehamilan merek lain yang juga dikenal masyarakat, di antaranya Andalan dan Akurat. Namun, dalam survei Indonesia Original Brand (IOB) tahun 2021, Sensitif meraih indeks tertinggi, yakni 8,37.

Menurut Melandari Celfiz, Manajer Merek Sensitif PT Danpac Pharma, dibandingkan dengan produk sejenis merek lain, keunggulan Sensitif adalah satu-satunya merek lokal yang mengeluarkan alat tes kehamilan digital yang hasilnya “Yes” atau “No”, sehingga hasilnya pasti. Kemudian, dari sisi estetiknya juga bagus dan eksklusif. “Jadi, kesannya mewah untuk yang digital,” ungkapnya.

Melandari menjelaskan, Sensitif memiliki empat varian, yakni Sensitif Strip, Sensitif Strip UC, Sensitif Compact, dan Sensitif Digital Multiuse. Untuk Sensitif Strip UC, tidak perlu lagi mencari alat penampung urin. Sensitif Compact, urin tidak perlu ditampung lagi, tapi langsung dikucurkan saja, dan hasilnya akan keluar. Yang paling bagus, menurutnya, Sensitif Digital Multiuse, yang hasilnya “Yes” atau “No”. “Namun, semua varian alat ini akurasinya sama, yaitu 99,9 %,” ujarnya.

Media sosial, yang masif digunakan saat ini dan manjadi salah satu penanda era teknologi infomasi, dimanfaatkan Danpac Pharma juga untuk menjalankan digital marketing. Bentuknya, dengan memperbanyak promo dan aktivitas digital untuk mempertahankan demand dan image. Contohnya, selama pandemi, perusahaan memberikan edukasi seputar kehamilan melalui IG Live dan webinar dengan mengundang dokter dan ahli ternama, juga meng-endorse selebgram dan artis.

Di samping itu, Melandari menambahkan, pemasaran melalui e-commerce juga ditingkatkan terkait banyaknya permintaan secara online. “Akhirnya, kami terus meningkatkan promosi di semua marketplace e-commerce. Juga, aktif di media sosial,” katanya.

“Dulu kami masih memakai agency untuk handling media sosial, termasuk website. Namun, sejak tahun 2019 kami sudah in house, sehingga semua social media digarap sendiri oleh tim brand kami. Kami merasa beruntung sudah merambah ke sana, sehingga ketika pandemi tinggal meneruskan dan menambah aktivitas yang susah ada,” Melandari mengungkapkan.

Untuk membangun engagement konsumen Sensitif, pihaknya selalu berusaha mempertahankan brand image, sehingga demand tetap terjaga dan tidak tergantikan oleh produk sejenis lainnya. Caranya, selalu memberikan edukasi kepada ibu hamil secara online, sehingga brand Sensitif semakin dipercaya oleh para ibu dan calon ibu.

Melandari optimistis, pasar Sensitif akan terus tumbuh. Menurutnya, setiap tahun ada 4,8 juta kelahiran bayi, dan satu ibu hamil biasanya menggunakan 2-3 alat tes untuk sekali tes. Maka, ia pun menargetkan pertumbuhan penjualan Sensitif 10%-15% di tahun 2021.

Melandari mengakui, memang terjadi penurunan penggunaan tes kehamilan 30%-40% di tahun 2020 dibandingkan dengan 2019. Sebab, ada pembatasan mobilitas masyarakat dan banyaknya penutupan gerai.

“Namun, di awal 2021 ini kami melihat adanya kenaikan kembali. Sehingga, kami melakukan inovasi agar demand-nya tetap ada. Produk kami sebenarnya market leader di bisnis alat tes kehamilan dan mempunyai beberapa varian produk yang bisa masuk ke semua kalangan,” katanya.

Dengan rentang harga mulai dari belasan ribu rupiah hingga sekitar Rp 200 ribu, Sensitif memang menyasar segmen pasar yang luas. Jangan heran, produk ini bisa menjadi pemimpin pasar di kategori produk alat tes kehamilan. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved